PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menutup kuartal I/2023 dengan pendapatan sebesar Rp517,8 miliar. Capaian itu turun 6,8 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 yang mencapai Rp556,07 miliar. Sejalan dengan turunnya pendapatan, laba tahun berjalan PRDA juga terkoreksi 32,15 persen secara tahunan dari Rp105,2 miliar menjadi Rp71,4 miliar.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty mengatakan kas dan setara kas Prodia naik 69,4 persen menjadi Rp856,9 miliar dibandingkan dengan posisi pada tahun lalu, meskipun pendapatan dan laba mengalami koreksi. Hal ini diharapkan dapat menjadi modal Perseroan untuk menggenjot kinerja di kuartal selanjutnya.
Namun Dewi mengakui bahwa momentum Ramadan dan Idulfitri menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis laboratorium karena banyak pelanggan yang menunda pemeriksaan. Dia melanjutkan kinerja kuartal I/2023 ditunjang oleh pendapatan segmen B2B (Business to Business) serta digital channel Prodia. Kenaikan pendapatan dari rujukan eksternal untuk pemeriksaan preventif seperti rujukan rumah sakit, asuransi, dan BPJS juga cukup tinggi di atas 16 persen secara tahunan.
Di sisi lain, layanan Home Service Prodia makin positif dengan kontribusi sebesar hampir 11 persen dari pendapatan. Permintaan pelayanan melalui digital channel juga naik hampir 40 persen year on year (YoY) sehingga berkontribusi 16,8 persen terhadap total pendapatan PRDA. Dengan demikian, Dewi mengaku optimis dapat mengejar pertumbuhan kinerja yang lebih baik di kuartal berikutnya.
Sumber: Bisnis