PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), anak usaha PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), mencatat kinerja operasional yang meningkat pada kuartal pertama 2023.
Pada periode Januari-Maret 2023, volume produksinya mencapai 1,22 juta ton, meningkat 97% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 0,62 juta ton. Sementara itu, volume penjualannya juga meningkat 44% menjadi 0,85 juta ton, dibandingkan dengan 0,59 juta ton pada kuartal pertama 2022.
Selama kuartal pertama 2023, batubara ADMR dijual ke para pelanggan domestik dan ekspor. Jepang terus mendominasi penjualan ADMR, dengan porsi 35% dari total penjualan. Dari sisi bottom line, laba bersih ADMR naik tipis 1,5% menjadi US$ 84,70 juta dari sebelumnya US$ 83,46 juta. Laba yang hanya naik tipis ini disebabkan oleh peningkatan beban yang merata di berbagai pos.
Beban pokok pendapatan mencapai US$ 103,6 juta setara dengan kenaikan 63% secara tahunan. Kenaikan ini terutama karena kenaikan biaya penambangan, biaya pemrosesan batubara, biaya pengiriman dan penanganan, serta biaya royalti karena kenaikan volume produksi dan penjualan.
Sumber: Kontan