PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan kerugian pada kuartal pertama 2023. Bottom line negatif itu justru didapat saat pendapatan bersih WIKA melejit 37,34% menjadi Rp 4,34 triliun.
Dibandingkan kuartal pertama 2022, pendapatan bersih WIKA kala itu hanya mencapai Rp 3,16 triliun. Pendapatan WIKA masih didominasi oleh segmen infrastruktur dan gedung, yang nilainya meningkat selama tiga bulan pertama tahun ini.
Beban pokok pendapatan WIKA melonjak lebih tinggi menjadi Rp 4,02 triliun. Meningkat 43,57% dibandingkan beban pokok WIKA per Maret 2022 dengan nilai Rp 2,80 triliun. Hasilnya, laba kotor WIKA pada kuartal pertama 2023 terpangkas 9,77% secara tahunan menjadi Rp 323,11 miliar.
Laba WIKA semakin tergerus dengan jumlah beban usaha yang melonjak signifikan. WIKA menanggung total beban usaha sebesar Rp 236,80 miliar pada kuartal pertama 2023. Melejit 200,43% dibandingkan beban usaha WIKA per Maret 2022 senilai Rp 78,82 miliar.Terutama beban dari pendanaan yang meroket 101,34% menjadi Rp 570,44 miliar. Secara total, jumlah pendapatan dan beban lain-lain WIKA tercatat negatif Rp 604,99 miliar, melejit 130,51%.
Alhasil, WIKA menderita rugi Rp 526,52 miliar. Berbalik dibandingkan laba Rp 9,47 miliar pada kuartal pertama 2022. Secara bottom line, WIKA membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar Rp 521,25 miliar. Dibandingkan laba bersih Rp 1,32 miliar per Maret 2022 lalu.
Sumber: Kontan