PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menyatakan progres penyelesaian kredit bermasalah masih terus berlangsung. Sepanjang 2021-2022 BBKP mengaku telah menyelesaikan kredit bermasalah senilai Rp10 triliun melalui skema intensive collection, bulk sales serta write off.
BBKP memproyeksikan, posisi NPL gross saat ini di atas 5 persen. Ke depan BBKP menuju segmen kredit SME dan Wholesale dengan fokus pada Korean Link dan jaringan supply chain-nya. Menurut manajemen BBKP, kebijakan ini sudah berjalan salah satunya untuk nasabah otomoif yang saat ini naik daun dengan produksi kendaraan elektroniknya. BBKP juga menyediakan fasilitas kredit supply chain untuk dealernya.
Manajemen BBKP menyatakan pengelolaan risiko kredit dilakukan dengan memperkuat penilaian risiko dalam mengevaluasi debitor. Sejauh ini, sejak proses transformasi perkreditan dilakukan pada tahun 2021 yang lalu, seluruh portfolio baru yang dicairkan dalam kondisi lancar.
Sumber: Emitennews