PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) diperkirakan mencatatkan peningkatan laba yang signifikan ke depan. Hal itu didorong oleh strategi ekspansi gerai Lawson yang dikelola anak usahanya PT Lancar Wiguna Sejahtera.
Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia dalam risetnya menyebutkan rencana ekspansi agresif yang dilakukan MIDI bersama anak usahanya tahun ini telah memicu ketertarikan investor pada sahamnya. Hal tersebut setidaknya tecermin dari harga saham MIDI yang melonjak 36,77 persen secara year to date (YtD).
MIDI menargetkan 700 toko baru pada 2023 dan 500 di antaranya adalah tambahan gerai Lawson. Ekspansi agresif Lawson ini merupakan strategi lanjutan yang diterapkan sejak semester II/2022, padahal jumlah gerai Lawson cenderung stagnan di 65 dalam 10 tahun terakhir.
Hingga pengujung kuartal I/2023, Samuel Sekuritas mencatat pembukaan gerai baru Lawson mencapai 131 unit di mana 38 di antaranya merupakan toko mandiri dan 93 lainnya berformat store-in-store dengan Alfamidi. Di sisi lain, Alfamidi hanya membuka 14 gerai baru pada kurun Januari—Maret 2023.
Pada 2023, MIDI menargetkan margin laba bersih (net profit margin/NPM ) Lawson hanya akan mencapai 2 persen, lebih rendah dibandingkan NPM MIDI secara konsolidasi sebesar 2,5 persen. Dengan asumsi kenaikan NPM Lawson menjadi 3 persen pada 2023 dan potensi kenaikan laba bersih MIDI pada 2023 dan 2024 masing-masing sebesar 13,4 persen dan 21,3 persen, Peve mengatakan MIDI berpotensi diperdagangkan dengan valuasi menarik.
Sumber: Bisnis