PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) masih optimistis mampu meningkatkan kinerja bisnisnya di masa mendatang.
Per kuartal III-2022, ULTJ mencetak kenaikan penjualan sebesar 18,58% secara tahunan alias year on year (YoY) menjadi Rp 5,68 triliun. Penjualan ULTJ kala itu didominasi oleh segmen minuman sebesar Rp 5,93 triliun kemudian segmen makanan sebesar Rp 73,08 miliar. ULTJ juga mencatatkan pengurangan atau eliminasi sebesar Rp 326,45 miliar per kuartal III-2022.
Namun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ULTJ turun 8,31% YoY menjadi Rp 834,68 miliar hingga akhir kuartal III-2022.
Pahala Sihotang, Corporate Secretary Ultrajaya Milk Industry & Trading Company menyampaikan, kinerja ULTJ sebenarnya tak luput dari dampak ketidakpastian ekonomi seiring konflik geopolitik Rusia-Ukraina. Konflik ini mengakibatkan harga komoditas, termasuk bahan baku produksi susu naik cukup signifikan.
Tak hanya bahan baku impor saja yang mengalami kenaikan harga, melainkan juga bahan baku yang berasal dari dalam negeri. Kendati tidak disebut secara rinci, ULTJ sudah melakukan penyesuaian harga jual produk-produknya sejak April lalu imbas dari tingginya harga bahan baku.
Pihak ULTJ juga menyebut bahwa sampai saat ini kapasitas pabriknya masih bisa mencukupi permintaan produk yang datang. Walau begitu, ULTJ tetap merencanakan peningkatan kapasitas produksi melalui penambahan mesin-mesin.
Sumber: Kontan