PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mencatatkan pendapatan US$ 5,91 miliar hingga kuartal III-2022. Melesat sekitar 130% dari periode yang sama tahun lalu US$ 2,56 miliar.
Perseroan mencetak laba periode berjalan sebesar US$ 2,16 miliar sampai dengan kuartal III-2022, melesat 366% dari kuartal III-2021. Sedangkan, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 1,90 miliar, melonjak 352,21% dari Januari-September tahun lalu US$ 420,90 juta.
Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy Indonesia Garibaldi Thohir mengatakan, sampai dengan kuartal III-2022, ADRO terus mengeksekusi strategi untuk meningkatkan produksi dan penjualan karena mengejar peningkatan melebihi 10% year on year (yoy) untuk dua komponen itu. Adapun EBITDA operasional yang mencapai U$ 3,8 miliar dan laba inti U$ 2,3 miliar setara dengan kenaikan masing-masing 231% dan 262% yoy yang mencerminkan kualitas laba.
Adaro Energy memproduksi 45,37 juta ton batu bara pada 9M22, setara dengan kenaikan 14% dari 39,64 juta ton pada 9M21. Perusahaan tetap berupaya memenuhi target produksi FY22 yang ditetapkan 58-60 juta ton karena produksi saat ini mencapai 78% rentang bawah kisaran target.
Sumber: Investor Daily