PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mengalami penurunan kinerja di sepanjang kuartal I-2023. Pendapatan ANJT tercatat sebesar US$ 50,9 juta atau lebih rendah 32,7% dibandingkan kondisi pada kuartal I-2022.
Jika diperinci, segmen kelapa sawit berkontribusi sebesar 98,4% terhadap total pendapatan ANJT atau mencapai US$ 50,1 juta di kuartal pertama tahun ini. Di mana, angkanya menurun 33% dibandingkan semula di kuartal I-2022 yang sebesar US$ 74,8 juta.
Penurunan pendapatan Austindo selama kuartal pertama tahun ini disebabkan oleh harga jual rata-rata Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) serta volume penjualan CPO yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perseroan mencatatkan Harga Jual Rata-Rata (HJR) CPO sebesar US$ 776/mt di kuartal I-2023, yang mencerminkan 27,5% lebih rendah dari HJR kuartal I-2022 sebesar US$ 1.069/mt.
Sedangkan HJR untuk PK pada kuartal I-2023 tercatat senilai US$ 382/mt, juga alami penurunan 56,7% dari HJR pada kuartal I-2022 yang mencapai US$ 882/mt. Dari sisi produksi, baik CPO dan PK masing-masing mengalami penurunan produksi sebesar 0,6% dan 2,5% menjadi 60.051 mt dan 11.517 mt. Kondisi tersebut terutama disebabkan oleh pembelian TBS eksternal yang jauh lebih rendah di perkebunan Sumatera Utara I.
Penurunan produksi CPO turut membuat volume penjualan ikut melemah. ANJT melaporkan penurunan volume penjualan CPO sebesar 3,3% menjadi 58.103 mt, sebagai dampak dari produksi CPO dan PK yang lebih rendah. Hingga akhir Maret lalu, perseroan mencatatkan rugi bersih sebesar US$ 3,9 juta atau menurun 135,1% dibandingkan dengan laba bersih kuartal I-2022 sebesar US$ 11,2 juta.
Sumber: Kontan