PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) fokus menggenjot produksi dan ekspansi di 2023. Hal ini seiring sentimen pelemahan harga minyak sawit mentah (CPO) tahun ini. Padahal, tahun lalu DSNG berhasil mencetak kinerja positif. DSNG membukukan penjualan sebesar Rp 9,63 triliun, naik 35% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 7,12 triliun. Adapun laba bersih DSNG sebesar Rp 1,21 triliun. Laba itu tumbuh 63% dibandingkan laba tahun 2021 lalu sebesar Rp 739,6 miliar.
Direktur Dharma Satya Nusantara Jenti Widjaja mengatakan, untuk target kinerja keuangan tahun ini masih tergantung harga CPO. Harga CPO diperkirakan masih turun karena permintaan global melemah. Oleh sebab itu, DSNG masih mengkaji target kinerja tahun ini. Yang jelas, DSNG membidik pertumbuhan produksi 10% di 2023. Ini seiring dengan rencana Dharma Satya yang akan lebih menitikberatkan pada perbaikan kinerja produksi TBS dan CPO.
Selain peningkatan produksi, DSNG juga akan mulai membangun dua pabrik pabrik kelapa sawit (PKS) baru yang berlokasi di Kalimantan Barat dan Kalimantan Utara. Masing-masing pabrik nilai investasinya Rp 110 miliar - Rp 120 miliar. Pembangunan pabrik akan dimulai pada kuartal kedua 2023. Sementara target selesai pada 2025 mendatang. Adapun kapasitas masing-masing pabrik sebesar 30 ton per jam.
DSNG akan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 800 miliar di 2023. Selain mendanai pembangunan pabrik, dana tersebut sebagai capex rutin untuk pembangunan dan perawatan infrastruktur di sekitar kawasan produksi DSNG.
Sumber: Kontan