PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) memoles rasio keuangan perusahaan. Sekretaris Perusahaan ADHI, Farid Budiyanto mengatakan, rasio utang terhadap modal atau debt to equity ratio (DER) ADHI menyusut ke angka 3,6 kali pasca pelaksanaan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Pada November 2022 lalu, ADHI memperoleh dana segar Rp 2,6 triliun dari penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Aksi korporasi tersebut mendongkrak ekuitas perusahaan ke angka Rp 8,8 triliun. Ekuitas ADHI masih berada di angka Rp 6,10 triliun dengan liabilitas Rp 31,58 triliun di 30 September 2022. DER ADHI per akhir kuartal III 2022 berada di angka 5,72 kali.
Farid berujar, ADHI berharap bisa terus memperkuat ekuitas sembari menekan liabilitas perusahaan. ADHI bakal memaksimalkan aset-aset piutang yang perusahaan miliki, terutama pada proyek-proyek berskala besar. Strategi lainnya, ADHI juga mengupayakan piutang-piutang lama yang dimiliki perusahaan. Upaya tersebut belum lama ini membuahkan pembayaran piutang lama ADHI pada proyek ruas tol Kanci-Pejagan. Selain itu, ADHI juga bakal selektif dalam memilah proyek konstruksi. Dalam hal ini, ADHI berstrategi untuk menghindari proyek-proyek dengan periode pembayaran yang agak lama seperti turnkey.
Sumber: Kontan