Pemerintah mencanangkan target ekspor batubara 457,3 juta ton dari total target produksi 694 juta ton di tahun 2023. Sementara itu, sebanyak 236,7 juta ton batubara dialokasikan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) untuk sektor kelistrikan dan non kelistrikan.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lana Saria mengatakan, kenaikan alokasi DMO pada tahun 2023 dicanangkan untuk mengantisipasi kondisi pemulihan pandemi Covid-19. Di tahun 2023, potensi permintaan dari pasar Eropa masih terbuka.
Lana bilang, beberapa negara Eropa sudah mulai koordinasi dengan pihak Kementerian ESDM. Hanya saja, Lana mengaku belum bisa memastikan berapa angka volume batubara yang diminta oleh negara-negara Eropa tersebut. Di sisi lain, Lana juga melihat adanya peluang permintaan yang tinggi dari pasar India untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mereka, sementara kebutuhan/permintaan dari China belum bisa dipastikan.
Sumber: Kontan