PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) memproyeksikan kinerja tahun 2023 akan lebih menjanjikan, dengan target pertumbuhan bisnis 5-6%, ditopang pulihnya konsumsi masyarakat. Selain itu, tren harga dan volume (PVT) diyakini lebih seimbang daripada tahun lalu.
Presiden Direktur Unilever Indonesia (UNVR) Ira Noviarti mengklaim, tahun ini pasar akan kembali normal meski dibayangi tingkat inflasi yang masih tergolong tinggi. Hanya saja, dari sisi PVT akan lebih seimbang.
Di samping itu, Ira juga mencermati, kondisi perekonomian Indonesia semakin membaik seiring dengan dihapusnya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), sehingga mendorong tingkat konsumsi masyarakat. Karena itu, dirinya optimistis dengan outlook di tahun 2023. Tidak berlebihan, bila tahun ini Unilever Indonesia menargetkan pertumbuhan kinerja tahun ini sama dengan pertumbuhan pasar di kisaran 5-6%.
Sebab, berkaca dari kinerja perseroan di tahun 2022, Ira melihat, penjualan perseroan masih sesuai dengan ekspektasi. Walaupun di saat bersamaan, profitabilitas sedikit terkena dampak akibat tingginya harga komoditas, sementara tidak ingin mematok harga yang tinggi. Kendati demikian, efek terhadap profitabilitas itu bersifat jangka pendek. Karena perseroan tidak menginginkan, terlalu protektif terhadap profitabilitas, sedangkan volumenya hilang. Inilah yang
Komentar: Laporan keuangan penjualan UNVR di 9M2022 meningkat 5%
yoy, mengingat di tahun 2022 pemulihan ekonomi dan aktivitas masyarakat yang
sudah mulai pulih. Di tahun 2023 UNVR memproyeksikan kinerja tahun 2023
bertumbuh 5-6%. Sebagai informasi, Salah satu bahan baku produk UNVR adalah CPO,
harga referensi CPO saat ini berada di harga 3,000 an lebih kecil dibandingkan bulan
mei 2022 di harga 7,000an. CPO turun, artinya biaya bahan baku UNVR turun yang
berdampak positif pada margin UNVR.
Sumber: Investor Daily