IHSG Akhir Pekan Menguat 1,7 Persen Ke Level 6.258
Regional Index
Dow Jones |
31,097.97 |
+56.84 |
+0.18% |
||||
S&P 500 |
3,824.68 |
+20.89 |
+0.55% |
||||
NASDAQ |
13,201.98 |
+134.50 |
+1.03% |
||||
FTSE 100 |
6,873.26 |
+16.30 |
+0.24% |
||||
NIKKEI |
28,139.03 |
+648.90 |
+2.36% |
||||
HANG SENG |
27,878.22 |
+329.70 |
+1.20% |
||||
GOLD |
1,849.90 |
-63.70 |
-3.33% |
||||
CRUDE OIL WTI |
52.72 |
+1.89 |
+3.72% |
||||
BRENT OIL |
56.25 |
+1.87 |
+3.44% |
||||
NICKEL |
17,525.00 |
-565.00 |
-3.12% |
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Highlight
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan Jumat (8/1) berhasil ditutup di zona hijau dengan menguat 1,69% atau naik 104,202 basis point ke level 6.257,835. IHSG bergerak dari batas bawah di level 6.190 hingga batas atas pada level 6.275 setelah dibuka pada level 6.190.
Investor melakukan transaksi sebanyak 1.706.675 kali senilai Rp22,320 triliun. Pada pasar reguler terjadi transaksi senilai Rp21,780 triliun dan pasar negosiasi terjadi transaksi senilai Rp540 miliar. Pada sisi investor asing, tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp4,250 triliun dan aksi jual sebesar Rp2,619 triliun. Sehingga investor asing tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp1,631 triliun.
Lebih rinci dari 10 indeks sektoral yang ada, tercatat sebanyak 8 sektor bergerak positif yang mendorong IHSG menguat ke zona hijau.
Sektor yang menguat antara lain; sektor aneka industry naik 4,65%, sektor pertambangan naik 0,99%, sektor perdagangan naik 1,36%, sektor Infrastruktur positif 3,16%, sektor Consumer naik 1,10%, sektor Industri Dasar naik 3,31%, sektor Perbankan naik 1,25%, dan sektor manufaktur menguat 2,43%.
Sedangkan sektor yang melemah antara lain; sektor Agri -1,05%, dan sektor Property terkoreksi -0,03%. Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat naik 2,29% ke level 979,306. Sedangkan, JII naik 2,30% ke level 667,047. Selanjutnya, IDX30 menguat 2,45% ke level 526,177. Sementara IDX80 terpantau naik 2,21% ke level 141,747.
Market News
BUMI Kembali Cicil Bunga Utang USD3,2 Juta
PT Bumi Resources Tbk (IDX: BUMI) tengah melakukan proses pembayaran bunga pinjaman untuk Tranche A keduabelas sebesar USD3,2 juta pada tanggal 8 Januari 2021. “Dengan dilakukannya pembayaran triwulanan ke-duabelas hari ini, Perseroan saat ini telah membayar keseluruhan sebesar USD334,8 juta secara tunai,” Direktur BUMI, Dileep Srivastava dalam siaran pers, Jumat (08/1/2021).
Ia merinci, pokok Tranche A sebesar USD195,8 juta dan bunga sebesar USD139 juta termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar . Sedangkan pembayaran berikutnya atas Tranche A akan jatuh tempo pada April 2021. Kupon PIK dari tanggal 11 April 2018 hingga 8 Januari 2021 atas Tranche B dan C juga sudah mulai dikapitalisasi.(PasarDana)
BEI Akan Batasi Penawaran Jual Beli Saham Gocap Hanya Sampai 10 Persen
Bursa Efek Indonesia (BEI) akan membatasi penawaran jual beli atau Auto Rejection atas dan bawah untuk saham-saham yang masuk kriteria papan pemantauan khusus hanya sampai10 persen. Hal itu tertuang dalam rancangan Peraturan Nomor II-S Peraturan Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas dalam Pemantauan Khusus pada laman BEI baru-baru ini. “JATS (Jakarta Automated Trading System) akan melakukan Auto Rejection (penolakan penawaran) apabila harga penawaran jual atau permintaan beli saham yang dimasukkan ke JATS lebih dari 10% (sepuluh perseratus) di atas atau di bawah acuan harga,” bunyi rancangan peraturan tersebut.
Adapun saham-saham yang masuk dalam papan pemantauan khusus merupakan saham dengan harga saham rata rata enam bulan di bawah Rp51 per lembar. Selain itu, jika emiten mendapatkan opini tidak menyatakan pendapat atau disclaimer akan dimasukan ke papan pemantauan khusus.
Sedangkan, emiten yang tidak mencatatkan pendapatan pada laporan keuangan terakhir, juga akan masuk papan tersebut. Sementara itu, emiten tambang batu bara dan mineral telah masuk tahapan produksi tapi tidak/belum melakukan penjualan masuk ke papan baru itu.
Juga bagi emiten yang mejadi induk usaha dari perusahaan tambang batu bara dan mineral tahapan produksi tapi belum melakukan penjualan akan masuk kriteria papan tersebut. Berikutnya, papan pemantauan khusus juga akan di penuhi oleh emiten dengan ekuitas negatif pada laporan keuangan terakhir, emiten tersandung PKPU, dan emiten yang tidak memenuhi perusahaan publik.
Pada sisi lain, emiten dengan nilai likuiditas rendah atau nilai rata rata transaksi harian di pasar reguler kurang dari Rp5 juta dalam enam bulan terakhir akan masuk papan pemantauan khusus. Tak hanya itu, emiten yang perdagangan efeknya dihentikan sementara (suspend) lebih dari satu hari karena aktivitas perdagangan akan masuk papan tersebut.(PasarDana)
Hary Tanoe Turun Gunung, Saham Media Nusantara Citra (MNCN) Melejit
Pasar menyambut positif Hary Tanoesoedibjo yang memimpin langsung PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), baik secara de facto maupun de jure. Optimisme pasar tercermin dari pergerakan saham MNCN yang meningkat dan berakhir di zona hijau atau naik 15 poin (1,22%) ke level Rp1.240 per saham pada Jumat, 8 Januari 2021.
“Sekarang saya Dirut MNCN, baik secara de facto maupun de jure. Saya harap 2021 ini kita bisa lebih baik lagi. Kita bergerak cepat dengan visi yang tepat,” kata Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Jumat (8/1/2021).
Sesuai dengan aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak boleh merangkap lebih dari 2 posisi Dirut maka dengan menjadi Dirut MNCN dan tetap menjadi Dirut BMTR, Hary Tanoesoedibjo ke depan tak lagi menjadi Dirut PT MNC Land Tbk (KPIG), melainkan sebagai Komisaris Utama di KPIG. Adapun, MNCN telah menyiapkan roadmap dan strategi menggenjot kinerja perseroan di 2021. Kekuatan infrastruktur produksi yang dimiliki diyakini mendorong perseroan jauh mengungguli kompetitornya.(EmitenNews)
Disclaimer on