IHSG Hari Kedua Perdagangan 2021 Ditutup Menguat 0,5 Persen Ke Level 6.137
Regional Index
Dow Jones |
30,391.60 |
+167.71 |
+0.55% |
||||
S&P 500 |
3,727.82 |
+27.17 |
+0.73% |
||||
NASDAQ |
12,818.96 |
+120.51 |
+0.95% |
||||
FTSE 100 |
6,612.25 |
+40.37 |
+0.61% |
||||
NIKKEI |
27,158.63 |
-99.75 |
-0.37% |
||||
HANG SENG |
27,649.86 |
+177.05 |
+0.64% |
||||
GOLD |
1,951.95 |
+5.40 |
+0.29% |
||||
CRUDE OIL WTI |
49.96 |
+2.34 |
+4.93% |
||||
BRENT OIL |
53.63 |
+2.54 |
+4.97% |
||||
NICKEL |
17,732.50 |
+362.50 |
+2.09% |
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Highlight
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan hari kedua perdagangan di tahun 2021 Selasa (5/1) berhasil ditutup di zona hijau dengan menguat 0,53% atau naik 32,445 basis point ke level 6.137,343. IHSG bergerak dari batas bawah di level 6.073 hingga batas atas pada level 6.145 setelah dibuka pada level 6.105.
Investor melakukan transaksi sebanyak 1.375.321 kali senilai Rp16,474 triliun. Pada pasar reguler terjadi transaksi senilai Rp15,710 triliun dan pasar negosiasi terjadi transaksi senilai Rp764 miliar. Pada sisi investor asing, tercatat melakukan aksi beli sebesar Rp3,277 triliun dan aksi jual sebesar Rp2,801 triliun. Sehingga investor asing tercatat beli bersih (net buy) sebesar Rp476 miliar.
Lebih rinci dari 10 indeks sektoral yang ada, tercatat sebanyak 7 sektor bergerak positif yang mendorong IHSG menguat ke zona hijau. Sektor yang menguat antara lain; sektor pertambangan naik 1,08%, sektor Consumer naik 0,08%, sektor Industri Dasar naik 0,72%, sektor Perbankan naik 1,13%, sektor Agri naik 2,79%, sektor Property naik 0,23%, dan sektor manufaktur menguat 0,24%. Sedangkan sektor yang melemah antara lain; sektor aneka industry -0,32%, sektor perdagangan -0,05%, dan sektor Infrastruktur terkoreksi -0,64%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat naik 0,28% ke level 961,389. Sedangkan, JII naik 0,41% ke level 648,950. Selanjutnya, IDX30 menguat 0,16% ke level 515,273. Sementara IDX80 terpantau naik 0,19% ke level 138,729.
Market News
PGAS Tata Ulang Utang Anak Usaha Senilai USD155,22 Juta
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (IDX: PGAS) melakukan tata ulang piutang kepada anak usaha, PT Saka Energi Indonesia senilai USD155.228.816. Hal itu tertuang dalam perjanjian ulang antara perseroan dan Saka Energi Indonesia pada tanggal 30 Desember 2020. Dalam keterangan resmi emiten distributor gas tersebut pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/1/2021) disebutkan, dalam perjanjian baru itu, anak usaha PGAS wajib membayar 50 persen dari total pinjaman pada tanggal 6 Januari 2021 dan sisanya akan dilunasi pada tanggal 6 Januari 2022.
Untuk diketahui, piutang kepada Saka Energi Indonesia juga telah diamandemen pada tanggal 6 Februari 2015. Sementara itu, piutang perseroan lain-lain pada akhir September 2020 tercatat senilai USD140,86 juta.(Pasar Dana)
WSKT Incar Kontrak Baru Rp31,6 Triliun Tahun 2021
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (IDX: WSKT) mengincar target baru sepanjang tahun 2021 dengan total nilai Rp31,6 triliun. Jika target tersebut tercapai, maka terdapat pertumbuhan 16,6 persen dibanding target tahun 2020 sebesar Rp27,1 triliun. Hal itu disampaikan Direktur Utama WSKT, Destiawan Soewardjono dalam paparan secara daring bertajuk ‘WSKT Company Update & Outlook’ Samuel Sekuritas, Selasa (5/1/2021). “Dengan adanya program vaksinisasi Covid-19, kami harap proyek infrastruktur pemerintah mulai kembali normal. Sehingga kami target kontrak baru total Rp31,6 triliun,” kata dia.
Ia merinci, 50 persen dari total target kontrak baru itu berasal dari proyek BUMN dan swasta dan sisanya sebesar 50 persen berasal dari pengembangan investasi yang telah berlangsung. “BUMN 25 persen dan 25 persen dari swasta,” kata dia. Sedangkan untuk tahun 2020, lanjut dia, perseroan yakin mencatatkan kontrak baru senilai Rp27 triliun. Sementara itu, pemerintah telah meluncurkan 89 proyek strategis nasional senilai Rp1.442 triliun. Adapun 89 proyek strategis nasional itu mulai dari tahun 2021 hingga 2024.(PasarDana)
Tingkatkan Likuiditas Saham, HOKI Rencanakan Stock Split
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (IDX: HOKI), emiten produsen beras berkualitas merek “Topi Koki” dan “HOKI”, berencana melakukan perubahan/pemecahan nilai nominal per saham Perseroan (stock split) dengan rasio 1:4. Perubahan nilai saham ini sedang dalam pemantauan oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dan akan dimintakan persetujuan dari para pemegang saham pada acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan diadakan pada tanggal 27 Januari 2021 mendatang.
“Rencana pemecahan nilai nominal saham HOKI dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan likuiditas saham Perseroan, serta meningkatkan daya beli investor terhadap saham HOKI. Diharapkan perubahan ini dapat meningkatkan akses bagi para investor ritel dengan harga saham yang lebih terjangkau dan likuiditas saham meningkat setelah eksekusi stock split,” jelas Budiman Susilo, Direktur HOKI, dalam siaran pers, Selasa (05/1).
Emiten yang sedang dalam rencana diversifikasi produk consumer goods melalui anak usaha barunya, PT Hoki Distribusi Niaga ini, optimis melalui stock split akan dapat meningkatkan jumlah pemegang saham Perseroan. Sebagai informasi, selain membahas dan memutuskan terkait stock split, pada RUPSLB juga akan membahas agenda pengangkatan kembali Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk periode lima tahun kedepan.(PasarDana)
Luminous Investment Serap Private Placement Medikaloka Hermina (HEAL) Harga Rp4.000 Per Saham
Perusahaan dengan aktivitas pengelola rumah sakit swasta PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) perseroan menyampaikan telah melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement total jumlah saham baru yang diterbitkan 5 juta saham atau sebanyak Rp20 miliar.
Berdasarkan keterangan tertulis HEAL pada keterbukaan informasi BEI, Selasa (5/1) disebutkan, perseroan telah menerbitkan saham baru dalam rangka PMTHMETD sebanyak 5 juta saham baru dengan harga nominal Rp 100 per saham harga pelaksanaan PMTHMETD Rp 4.000 per saham,pada 30 Desember 2020 dan tanggal pencatatan saham baru 4 Januari 2021, tulis Yulisar Khiat Direktur HEAL.
Dengan demikian jumlah dana atas PMTHMETD adalah sebesar Rp 20 miliar, pihak yang menjadi pembeli saham baru Luminous Investment Holdings Pte. Ltd. Rencana Penggunaan Dana PMTHMETD Untuk memenuhi kebutuhan modal kerja dan belanja modal Perseroan. Bahwa setelah dilaksanakannya PMTHMETD tersebut, maka jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan akan bertambah dari 2.973.000.000 (dua miliar sembilan ratus tujuh puluh tiga juta) saham menjadi 2.978.000.000 (dua miliar sembilan ratus tujuh puluh delapan juta) saham.(PasarDana)
Dua Investor Asing Beli Private Placement MNC Vision Network (IPTV) Harga Rp300 Per Saham
PT MNC Vision Network Tbk (IPTV) menyatakan dua investor mereka yaitu Tempus Eternity Ltd dan Charlton Groups Holding Ltd telah menyerap sebanyak 2.857.284.000 lembar saham perseroan bernominal Rp100 per saham.
Berdasarkan keterangan resmi emiten televisi berbayar itu yang disampaikan ke Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/1/2020) disebutkan bahwa, kedua investor itu telah melaksanakan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement dengan harga pelaksanaan Rp300 per saham. Dengan demikian, salah satu emiten Grup MNC ini meraup dana sebesar Rp857,18 miliar.
Selanjutnya, dana yang diterima Perseroan setelah dikurangi biaya-biaya terkait PMTHMETD akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan Perseroan. Berdasarkan data BEI terkait komposisi kepemilikan saham perseroan, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) menguasai 66,83 persen saham IPTV dan sisanya dipegang oleh masyarakat.
Untuk diketahui, Tempus Eternity juga telah ikut aksi private placement emiten grup MNC lainnya, yakni PT MNC Investama Tbk (BHIT) pada Oktober 2020. Sedangkan Charlton Groups, perusahaan cangkang terdaftar di Virgin Island, Karibia ini juga telah ikut private placement 700 juta lembar saham BMTR pada Agustus 2020 lalu.(EmitenNews)
Disclaimer on