Money Management

Jesse Livermoore adalah seorang legenda di dunia saham Wall Street. Salah satu stock trade yang paling sukses yang pernah ada. Livermore mempunyai lima aturan dalam mengatur dana saham. Setelah mengalami berkali-kali selama bertahun-tahun praktis, beliau bisa menjelaskan bahwa money management memegang peranan penting dalam strategi trading.
#1 Do Not Take Your Entire Position All At Once
Tentukan rasio untuk membeli saham. Tunggu konfirmasi dari analisis – pay more for each lot you buy atau averaging up. Tentukanlah berapa banyak lot atau dana yang akan dibelikan asset sebelum trading Contoh: Sebelum membeli saham, tentukanlah dulu berapa lot yang mau di trading kan. Misalnya Anda mau membeli 1000 lot saham, mulailah membeli menyicil dari 200 lot. Jika naik, beli 200 lot lagi, lalu lihatlah bagaimana reaksi pasar, jika analisis benar dan harga tetap naik, Anda bisa membeli 600 lot sisanya.
#2 10% Loss Rule
Adalah memegang peranan penting dalam mengatur dana saham. Hal tersebut juga yang menandakan ini waktunya untuk keluar dari asset saham yang dipegang. Jangan mempertahankan saham yang sudah loss lebih besar atau sama dengan 10%, NEVER AVERAGE DOWN. Hal ini untuk mencegah dana yang macet dan mendadak menjadi auto investor. TAKE YOUR LOSSES QUICKLY. Easy to say – hard to do. Jangan melihat kebelakang lagi dan belilah saham yang bergerak positif.
#3 Keep a Cash Reverse
Trader yang sukses adalah yang selalu mempunyai cadangan cash in hand. Jangan takut FOMO (Fear of Missing Out) dan hapuslah keinginan untuk always be in the game, karena hal ini adalah salah satu ‘musuh’ trader dalam mengatur dana. Karena dua hal tersebut akan membawa kebangkrutan dan kekacauan finansial. Remember the clever trader is always patient and has a reverse of cash.
#4 Stick With The Winners
Selama asset saham bergerak dalam arah yang benar, jangan terburu-buru mengambil profit. Cut your losses and let your profits run. Let them ride until you have a clear reason to sell. Just simply wanting to take the profits is usually not a good enough reason. Misalnya: trennya sudah patah dan berbalik, itulah saat menjual saham. Jangan menjual saham karena “pengen aja” atau gatel melihat profit yang sudah terbentuk tapi belum maksimal.
#5 Cash Half Of Your Profit
Simpanlah separuh keuntungan yang sudah direalisasikan di bank, disimpan untuk cadangan atau kunci di safety deposit box.
Hal lain yang menjadi pertimbangan Livermore dalam Money Management adalah :
AVOID CHEAP STOCKS – Salah satu kesalahan terbesar bahkan pada trader yang berpengalaman adalah membeli saham murah. Hanya karena dijual pada harga yang sangat rendah.
DISREGARDS THE ACTION OF INSIDERS – info orang dalam biasanya adalah penilaian yang paling buruk untuk alasan membeli saham.
ESTABLISH A PROFIT TARGET WITH RISK AND REWARD RATIO – kita harus menaruh perhatian rasio dari potensial profit dan size dari investasi. Idealnya risk and reward ratio adalah 1:3. Hal ini sangat spesifik dan membutuhkan kesabaran untuk menunggu semua faktor terjadi pada saat yang bersamaan.
ALWAYS ESTABLISH A STOP BEFORE MAKING A TRADE – ketika kita membeli saham, kita harus punya target yang jelas kapan kita harus menjual jika pergerakan saham tersebut melawan analisa kita.
TIME AS A TRADING DIMENSION – saham yang paling buruk adalah saham yang tidur atau disebut ‘Listless Drifters” dan modal kita ‘frozen’ terjebak beku di asset saham tersebut.
Kesimpulan
Trading saham atau bisnis saham, mulailah mengubah mindset dan mengatakan “main saham”. Karena ini tidak main-main dan tidak semudah yang dibayangkan. Dalam trading saham, musuh paling besar adalah diri sendiri.
Sabar dan legowo adalah salah satu sifat yang harus dipunyai seorang trader untuk maju terus dan belajar dari kerugian yang diakibatkan analisa yang salah. In the end, the decision must be your own.