Produksi sawit di tahun ini masih dipengaruhi efek El Nino atau musim panas berkepanjangan yang terjadi pada tahun lalu. Fenomena ini dinilai dapat menurunkan produksi sawit, baik untuk tandan buah segar (TBS) maupun Crude Palm Oil (CPO).
Corporate Secretary PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) Joni Tjeng mengatakan, pihaknya memperkirakan rata-rata iklim akan menuju netral di tahun 2024. Meskipun begitu, TAPG menyiapkan sejumlah strategi untuk meminimalisir dampak dari El Nino. Sementara tahun ini, Triputra Agro Persada masih tetap berfokus pada peningkatan produktivitas, mengingat umur tanaman yang sedang pada masa puncak.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) juga memprediksi fenomena La Nina atau hujan ekstrem akan terjadi di semester II tahun ini. Menanggapi hal tersebut, TAPG akan fokus pada optimalisasi infrastruktur khususnya jalan untuk mengoptimalkan pengiriman sepanjang tahun 2024.
Di kuartal I-2024 memang terjadi perlambatan produksi yang mengikuti siklus tahunan, akan tetapi TAPG tetap fokus mendorong produktivitas melalui optimalisasi pemupukan sehingga meskipun terjadi perlambatan. Adapun produksi hingga Februari 2024 tercatat masih lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. TAPG juga melihat perlambatan produksi di kuartal I-2024 merupakan hal yang wajar.
TAPG melihat tren produksi CPO sudah kembali normal seperti misalnya di tahun lalu, di mana produksi semester I berada di sekitar 45% dan semester II lebih tinggi di 55% dari total produksi.
Sumber: Kontan