PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) menyusun strategi pada tahun 2024 untuk memperbaiki kinerja yang masih menantang pada tahun 2023.
Pasalnya, hingga September 2023, BAJA masih menderita kerugian sebesar Rp 12,52 miliar, meskipun begitu kerugian tersebut menyusut dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 62,50 miliar.
Per September 2023, penyusutan kerugian ini disebabkan penurunan beban pokok penjualan dari Rp 827 miliar pada tahun lalu menjadi Rp 716 miliar per September 2023. Alhasil, BAJA berhasil membalikkan kerugian sebesar Rp 28,54 miliar pada September 2022 lalu, menjadi laba kotor sebesar Rp 2,45 miliar per September 2023.
Direktur Utama Saranacentral Bajatama Handaja Soesanto mengatakan, di tahun 2024 akan memfokuskan untuk memperbaiki kinerja yang tertakan lantaran ketidakpastian global dan kenaikan suku bunga.
Di tahun 2024 Federel Reserve (The Fed) diprediksi akan menurunkan suku bunga yang akan membawa dampak positif bagi kinerja Saranacentral Bajatama.
Menghadapi tantangan untuk memperbaiki kinerja tahun 2024, Saranacentral Bajatama memiliki beberapa strategi. Handaja menerangkan strateginya antara lain meningkatkan kualitas produk yang bertujuan masuk ke niche market yang menjunjung tinggi kualitas produk seperti project roofing, electronik, dan bahkan ducting AC central.
Selain itu, Saranacentral Bajatama bertekad meningkatkan gross profit yang akan berdampak pada volume dan revenue. Di tahun 2024 itu volume produksi targetnya 70 ribu ton, tahun ini masih sekitar 50 ribu ton.
Sumber: Kontan
