Sariguna Primatirta (CLEO) menginjeksi modal Sentralsari Primasentosa (SPS) Rp180 miliar dengan mengeksekusi 100 ribu saham baru terbitan SPS. Penyerapan 80 persen saham baru SPS oleh emiten Herman Tanoko itu, dibanderol dengan nilai nominal Rp1 juta.
Perjanjian pemesanan saham itu, telah mendapat persetujuan direksi mewakili SPS, sebagaimana tercantum dalam Surat Persetujuan/Pernyataan direksi SPS pada 20 Oktober 2023, dengan mengingat transaksi penerbitan saham baru SPS, dan bukan transaksi antara perseroan dengan pemegang saham SPS.
Fasilitas pinjaman tersebut ditujukan untuk ekspansi usaha termasuk penambahan capex Perseroan. Fasilitas pinjaman tersebut memiliki jangka waktu selama 84 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit, dan suku bunga per tahun sebesar 5,35 persen.
Dengan transaksi tersebut, SPS akan menjadi entitas anak, dan berada di bawah pengendalian perseroan, sehingga perseroan tidak memiliki ketergantungan dengan distributor di luar pengendalian perseroan. Sehingga, pengelolaan manajemen distribusi produk-produk dalam program promosi, pemasaran makin efektif, dan efisien. Selain itu, akan terdapat konsolidasi kinerja dan laporan keuangan SPS, yang dapat meningkatkan kinerja perseroan.
Dengan lonjakan penjualan SPS, produksi dan volume usaha perseroan akan makin meningkat, pada akhirnya akan memberi dampak positif terhadap pencapaian kinerja usaha, dan keuangan perseroan di masa mendatang. SPS menargetkan membuka tambahan sekitar 50 cabang pada 2024.
Sumber: Emitennews