Para emiten operator telekomunikasi mulai melepas aset pusat datanya alias data center di pengujung tahun lalu. Sejalan dengan itu, para emiten bakal fokus bersaing dan ekspansi di bisnis telekomunikasi.
Misalnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menjual aset data center kepada PT SMPlus Sentra Data Persada yang merupakan anak usaha PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) senilai Rp 544,20 miliar.
Sekretaris Perusahaan Smartfren Telecom James Wewengkang menjelaskan bisnis data center bukan merupakan bagian dari bisnis inti Smartfren karena itu FREN mengalihkan asetnya kepada DSSA.
Transaksi ini dapat meningkatkan efisiensi Smartfren untuk bisa bertarung di industri telekomunikasi. Di sisi lain, dana segar dari penjualan data center dipakai untuk mendukung aktivitas bisnis FREN.
Usai melepas aset data centernya, James mengatakan FREN masih akan tetap fokus pada bisnis inti Smartfren yaitu telekomunikasi seluler melalui layanan data dan gencar melakukan ekspansi bisnis.
PT Indosat Tbk (ISAT) juga turut mengalihkan aset pusat datanya kepada perusahaan afiliasinya, yaitu PT Starone Mitra Telekomunikasi (SMT) di akhir 2023 senilai Rp 2,62 triliun.
Steve Saerang, SVP Head of Corporate Communications Indosat menuturkan pengalihan aset data center bagian dari komitmen dan perjalanan transformasi dari Telco ke TechCo. ISAT menggenggam 25% saham SMT. SMT diharapkan bisa mengembangkan bisnisnya ke depan. Sejalan dengan kepemilikan saham ISAT di SMT, Steve mengatakan ISAT berharap bisa memperoleh nilai tambah dalam jangka panjang.
Sumber: Kontan