PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) teken pembiayaan kembali (refinance) utang senilai Rp 1,5 triliun dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Pinjaman ini ditujukan untuk mengkonversi sejumlah utang dalam dolar Amerika Serikat (AS) menjadi rupiah.
Direktur Utama Kapuas Prima Coal Harjanto Widjaja mengtatakan, KPC menyebutkan perseroan berniat melakukan konversi fasilitas utang sebesar US$ 81 juta dan fasilitas kredit non cash loan sebesar US$ 14 juta menjadi rupiah. Adapun fasilitas kredit ditandatangani perseroan pada 22 Mei 2023.
Direktur Kapuas Prima Coal Evelyne Kioe mengatakan, kondisi ekonomi global tahun depan akan berbeda dengan 2022 yang penuh tantangan akibat perang berkepanjangan Rusia-Ukraina. Oleh karena itu, perseroan akan fokus untuk mengupayakan peningkatan penjualan tahun depan.
Selain smelter konsentrat timbal yang sedang dikejar untuk bisa beroperasi akhir tahun ini, ZINC juga sedang membangun pabrik smelter seng berkapasitas 83.000 ton konsentrat seng dengan target operasi tahun 2023. Kapuas Prima Coal membidik penjualan konsentrat pada tahun 2023 sebesar Rp 600 miliar. Kemudian sampai tahun 2024, perseroan berencana mengonsolidasikan sekaligus mengakuisisi beberapa tambang.
Sumber: Investor Daily