PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) menargetkan pertumbuhan pendapatan konsolidasi sebesar 15% pada tahun 2024.
JAST optimistis dengan prospek tahun depan, sejalan pertumbuhan konektivitas Internet of Things (IoT) yang lebih cepat, serta pergeseran menuju layanan digital yang lebih terintegrasi. Dari sisi regulasi, kebijakan pemerintah juga mendorong percepatan layanan panggilan darurat 112.
Guna mencapai target tersebut, JAST memiliki sejumlah rencana strategis. Pertama, untuk Layanan Darurat 112, JAST menargetkan kenaikan 20 kabupaten/kota baru untuk layanan darurat. Kedua, segmen Contact Center. Target nilai project mencapai Rp 80 miliar, dengan fokus pada peningkatan kualitas layanan dan diversifikasi layanan kontak.
Ketiga, segmen Jascloud & Omnichannel. JAST membidik peningkatan klien baru yang ditargetkan lebih dari 15 klien per hari, dengan peningkatan pendapatan melalui strategi up selling dan crossselling. Keempat, Pengembangan dan Pemasaran AI & Smart City.
JAST akan menyelesaikan pengembangan teknologi AI dan solusi Smart City serta pemasaran dengan nilai proyek Rp 50 miliar, dengan fokus ekspansi pasar di Asia Tenggara serta bekerja sama dengan Axxonsoft dan Dell. Target ekspansi ke pasar Asia Tenggara melalui kolaborasi dengan CCX Pte Ltd di Malaysia dan Singapura, dengan nilai proyek yang lebih besar.
Kelima, Pengembangan dan Pemasaran CCTV Surveilance as a Service & Video Management Service. Keenam, JAST terus aktif berpartisipasi dalam roadshow IoT Bizlator yang diselenggarakan oleh Kemen-Kominfo RI, untuk menciptakan kolaborasi dengan Pemerintah dalam solusi IoT.
Pada tahun ini JAST memproyeksikan pendapatan sebesar Rp 140 miliar atau naik 10% dibandingkan dengan tahun 2022. Proyeksi ini disokong dengan pendapatan dari sektor pengadaan tender mencapai Rp 46,6 miliar atau tumbuh 100% dibanding tahun 2022 yang sebesar Rp 21,8 milliar.
Sumber: Kontan