PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison menuturkan mengalihkan aset pusat datanya atau data center ke perusahaan afiliasinya, PT Starone Mitra Telekomunikasi (SMT).
Manajemen ISAT dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut ISAT dan SMT telah sepakat untuk mengatur pengalihan aset pusat data milik ISAT kepada SMT dan pengaturan-pengaturan tertentu sehubungan dengan pengoperasian aset pusat data tersebut serta penyediaan layanan pusat data setelah pengalihan aset tersebut.
Manajemen ISAT melanjutkan, transaksi ini dilaksanakan dengan pertimbangan SMT dapat mengembangkan bisnisnya dan memperoleh manfaat dari memiliki jejak bisnis di seluruh Indonesia.
Penandatanganan forward rate agreement (FRA) dan ATA oleh ISAT, BDX Asia Data Center Holdings Pte. Ltd. (BDx), dan SMT juga dilengkapi dengan penandatanganan sedangkaian perjanjian komersial dan operasional.
ISAT juga menjelaskan nilai transaksi dari FRA, ATA, Perjanjain penyewaan aset induk antara ISAT dan SMT (MARA), perjanjian layanan induk antara ISAT dan SMT (MSA), dan kontrak manajemen pusat data antara ISAT dan SMT (DCMC) adalah Rp2,625 triliun. Sementara, nilai transaksi dari perjanjian sewa properti induk antara ISAT dan SMT adalah Rp12,04 miliar setiap tahunnya untuk jangka waktu 14 tahun.
Sumber: Bisnis