PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengumumkan telah menyelesaikan pelunasan sebagian obligasi dan sukuk sebesar US$ 50 juta atau setara dengan Rp 774,75 miliar.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyampaikan, pelunasan sebagian surat utang dan sukuk perseroan dilakukan lewat skema tender offer pada Jumat 29 Desember 2023 lalu. Adapun Sumber dana yang digunakan berasal dari kas internal GIAA.
Irfan menjelaskan bahwa GIAA tak hanya melakukan pembayaran pelunasan prinsipal atau pokok utang saja, namun juga melakukan pembayaran lainnya seperti, accrued interest, deffered payment in kind, dan beban pajak yang timbul senilai US$ 2,32 juta.
Dengan demikian, sisa jumlah pokok utang obligasi dan sukuk GIAA yaitu sebesar US$ 500 juta atau setara dengan Rp 7,75 triliun. Adanya hal tersebut tidak berdampak langsung terhadap kegiatan operasional perseroan. GIAA juga memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional berjalan dengan normal.
Rencana pelunasan sebagian surat utang dan sukuk ini merupakan bagian dari langkah proaktif perusahaan untuk perbaikan kinerja ekuitas, melalui pengelolaan secara aktif atas aset, liabilitas dan ekuitas untuk mengoptimalkan efektivitas profil arus kas Perusahaan serta fundamental kinerja operasi Perusahaan.
Sumber: Kontan