PT FKS Food Sejahtera Tbk (AISA) berharap dapat memperbaiki sekaligus meningkatkan kinerja keuangannya pada tahun 2023. Produsen makanan ini tengah dihadapkan oleh tantangan kenaikan harga energi dan bahan baku.
Country Head FKS Group Yanuar Samron mengaku, pihaknya cukup terdampak oleh kenaikan harga BBM pada awal September lalu yang merembet pada membengkaknya biaya distribusi produk perusahaan. Belum lagi, sepanjang tahun ini FKS Food Sejahtera juga merasakan kenaikan harga berbagai bahan baku yang terjadi secara global, misalnya gandum dan kedelai. Kenaikan ini dibarengi oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Di sisi lain, FKS Food Sejahtera tidak bisa menaikkan harga jual produk secara agresif kepada konsumen akhir untuk mengkompensasi peningkatan beban yang ada. Makanya, emiten ini berupaya lebih gencar lagi melakukan efisiensi di segala lini usaha. FKS Food Sejahtera juga tetap berinovasi melalui peluncuran varian baru seperti Taro Tempe dan Bihunku Korean Series di tahun ini.
Terlepas dari itu, Manajemen FKS Food Sejahtera tetap optimistis dengan prospek bisnisnya di masa depan. Lantas, untuk tahun 2023 nanti perusahaan ini mengincar penjualan neto mencapai Rp 2 triliun. FKS Food Sejahtera turut berharap bisa secepat mungkin kembali meraih laba bersih.
Sumber: Kontan