Regional Index
Dow Jones |
38,596.98 |
-530.16 |
-1.35% |
||||
S&P 500 |
5,147.21 |
-64.28 |
-1.23% |
||||
NASDAQ |
16,049.08 |
-228.38 |
-1.40% |
||||
FTSE 100 |
7,975.89 |
+38.45 |
+0.48% |
||||
NIKKEI |
39,817.50 |
+341.00 |
+0.86% |
||||
HANG SENG |
16,725.10 |
-206.42 |
-1.22% |
||||
GOLD |
2,310.30 |
-4.70 |
-0.20% |
||||
CRUDE OIL WTI |
86.86 |
+1.43 |
+1.67% |
||||
BRENT OIL |
91.16 |
+0.12 |
+0.13% |
||||
NICKEL |
17,648.50 |
+309.50 |
+1.78% |
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Highlight
IHSG berhasil menguat ke zona hijau setelah ditutup naik 1,22% atau meningkat 87,555 basis point ke level 7.254,399. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.165 hingga batas atas pada level 7.254 setelah dibuka pada level 7.166. Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -1,45% ke level 967,765. Sedangkan, JII naik 1,12% ke level 536,344. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -1,28% ke level 490,373. Sementara IDX80 tercatat menguat 1,41% ke level 133,313.
Market News
Harum Energy (HRUM) Lancarkan 3 Aksi Korporasi demi Nikel
PT Harum Energy Tbk (HRUM) telah mengumumkan tiga aksi korporasi secara berdekatan pada pekan ini. Aksi tersebut masing-masing berupa pengambilalihan saham di perusahaan nikel melalui konversi pinjaman.
Pertama, Harum Energy melalui anak usahanya, PT Tanito Harum Nickel (THN), mengakuisisi 1,04 juta (51%) saham PT Blue Sparking Energy (BSE). Akuisisi ini melalui skema konversi atas sebagian pinjaman senilai US$ 206,2 juta.
Kedua, HRUM mengambil bagian atas 8,48 juta saham baru PT Harum Nickel Perkasa (HNP) melalui skema konversi pinjaman senilai Rp 8,5 triliun atau US$ 540 juta.
Ketiga, HRUM bersama HNP dan perusahaan pihak ketiga bernama PT Mahkota Emas Nickel (MEN) mengambil bagian atas 12,47 juta saham baru PT Tanito Harum Nickel (THN). Pengambilalihan saham tersebut melalui skema konversi pinjaman senilai Rp 12,5 triliun atau US$ 794,2 juta.
Investor ADHI Jalani Puasa Dividen Tahun Ini
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) tidak membagikan dividen tahun buku 2023, sebagai dampak keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) emiten karya BUMN itu pada tanggal 1 April 2024. Pasalnya, dalam RUPST tersebut, pemodal sepakat untuk membentuk pencadangan wajib sebesar Rp42,803 miliar atau 20 persen dari laba bersih tahun 2023. Sedangkan sisanya, Rp171,212 miliar atau 80 persen dari laba bersih tahun 2023 dicatatkan sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.