Regional Index
Dow Jones |
33,035.93 |
-105.45 |
-105.45 |
||||
S&P 500 |
4,186.77 |
-60.91 |
-1.43 % |
||||
NASDAQ |
12,821.22 |
-318.65 |
-2.43 % |
||||
FTSE 100 |
7,414.34 |
+24.64 |
+0.33 % |
||||
NIKKEI |
31,269.92 |
+185.15 |
+0.60 % |
||||
HANG SENG |
17,074.00 |
+75.00 |
+0.44 % |
||||
GOLD |
1,991.40 |
+0.35 |
+0.02 % |
||||
CRUDE OIL WTI |
85.22 |
-0.06 |
-0.06 % |
||||
BRENT OIL |
90.13 |
+2.06 |
+2.34 % |
||||
NICKEL |
18,243.50 |
-30.50 |
-0.17 % |
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Rabu (25/10/2023) berhasil menguat ke zona hijau dengan naik 27,626 basis point atau meningkat 0,41% ke level 6,834,388. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.806 hingga batas atas pada level 6.878 setelah dibuka pada level 6.806.
IDXENERGY menguat 0,32%, IDXBASIC -0,47%, IDXINDUST naik 0,95%, IDXCYCLIC -0,07%, IDXNONCYC naik 0,82%, IDXHEALTH -1,21%, IDXFINANCE naik 1,18%, IDXPROPERT -0,09%, IDXTECHNO -1,80%, IDXINFRA -0,23%, dan IDXTRANS naik 1,01%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat naik 0,33% ke level 911,950. Sedangkan, JII melemah -0,25% ke level 533,218. Selanjutnya, IDX30 ditutup naik 0,39% ke level 470,421. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,11% ke level 125,900.
IDXENERGY menguat 0,32%, IDXBASIC -0,47%, IDXINDUST naik 0,95%, IDXCYCLIC -0,07%, IDXNONCYC naik 0,82%, IDXHEALTH -1,21%, IDXFINANCE naik 1,18%, IDXPROPERT -0,09%, IDXTECHNO -1,80%, IDXINFRA -0,23%, dan IDXTRANS naik 1,01%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat naik 0,33% ke level 911,950. Sedangkan, JII melemah -0,25% ke level 533,218. Selanjutnya, IDX30 ditutup naik 0,39% ke level 470,421. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,11% ke level 125,900.
Berita Emiten
Laba Bersih Emiten TP Rachmat (DRMA) Naik 107 Persen
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mencatatkan penjualan neto Rp 4,24 triliun sampai dengan periode 30 September 2023. Angkanya naik 59,6% dari Rp 2,65 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Hingga akhir kuartal III-2023, perseroan membukukan beban pokok penjualan Rp 3,47 triliun. Lebih besar dari Rp 2,25 triliun pada periode yang sama tahun lalu. DRMA meraup laba usaha Rp 683,09 miliar di penghujung September tahun ini. Lebih besar dari Rp 346,71 miliar di kuartal III-2022.
Adapun laba neto untuk periode berjalan Rp 530,08 miliar yang meningkat dari Rp 251,74 miliar pada Januari-September 2022. Sedangkan total laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 519,41 miliar di akhir kuartal III-2023, tumbuh 107,81% dari Rp 249,94 miliar. (Investor Daily)
Hingga akhir kuartal III-2023, perseroan membukukan beban pokok penjualan Rp 3,47 triliun. Lebih besar dari Rp 2,25 triliun pada periode yang sama tahun lalu. DRMA meraup laba usaha Rp 683,09 miliar di penghujung September tahun ini. Lebih besar dari Rp 346,71 miliar di kuartal III-2022.
Adapun laba neto untuk periode berjalan Rp 530,08 miliar yang meningkat dari Rp 251,74 miliar pada Januari-September 2022. Sedangkan total laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 519,41 miliar di akhir kuartal III-2023, tumbuh 107,81% dari Rp 249,94 miliar. (Investor Daily)
BRI Revisi Target NPL pada Tahun 2023 Jadi Berada di Kisaran 2,8 Persen hingga 3 Persen
Di saat masih mencatatkan kinerja keuangan yang positif, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tampaknya menyadari adanya peluang kualitas kredit yang berpotensi memburuk.
Tercermin dari revisi target yang dilakukan BRI terkait rasio Non Performing Loan (NPL) di sisa akhir tahun 2023 ini. BRI mencantumkan target baru rasio NPL berada di level 2,8% hingga 3%. Angka tersebut naik dari target sebelumnya yang ada di kisaran 2,6% hingga 2,8%.
Di periode September 2023, NPL dari bank yang fokus pada segmen UMKM ini tercatat 3,07%, atau lebih tinggi dari periode separuh pertama tahun ini di level 2,95%. Meskipun, rasio ini sedikit lebih baik dengan periode sama tahun lalu yang berada di level 3,09%.
Tak dijelaskan secara pasti terkait revisi tersebut, paparan tersebut hanya menyebutkan bahwa kualitas aset BRI di periode tersebut dipengaruhi oleh El Nino yang menyebabkan curah hujan yang lebih rendah di seluruh Indonesia dan berdampak pada sektor petani dan perikanan.
Direktur Utama BRI Sunarso pun mengklaim bahwa kondisi NPL yang saat ini di level 3% berada dalam posisi yang wajar. Mengingat, kredit yang disalurkan oleh BRI mayoritas untuk segmen UMKM.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan pihaknya telah mampu menurunkan Loan at Risk (LAR) yang saat ini tercatat sebesar 13,80% dan menurun apabila dibandingkan dengan LAR BRI pada September 2022 yang sebesar 18,68%.
Sunarso menyebutkan BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang mumpuni, di mana sampai September 2023, NPL coverage BRI mencapai sebesar 228,65%. Namun, pencadangan itu turun dari posisi akhir tahun 2022 yang sempat mencapai 305,73%.
Ia pun menegaskan bahwa penurunan NPL coverage atau cadangan ini bukanlah untuk menambah laba. Melainkan, pencadangan tersebut telah digunakan untuk melakukan write-off atas kredit yang mengalami pemburukan. (Kontan)
Tercermin dari revisi target yang dilakukan BRI terkait rasio Non Performing Loan (NPL) di sisa akhir tahun 2023 ini. BRI mencantumkan target baru rasio NPL berada di level 2,8% hingga 3%. Angka tersebut naik dari target sebelumnya yang ada di kisaran 2,6% hingga 2,8%.
Di periode September 2023, NPL dari bank yang fokus pada segmen UMKM ini tercatat 3,07%, atau lebih tinggi dari periode separuh pertama tahun ini di level 2,95%. Meskipun, rasio ini sedikit lebih baik dengan periode sama tahun lalu yang berada di level 3,09%.
Tak dijelaskan secara pasti terkait revisi tersebut, paparan tersebut hanya menyebutkan bahwa kualitas aset BRI di periode tersebut dipengaruhi oleh El Nino yang menyebabkan curah hujan yang lebih rendah di seluruh Indonesia dan berdampak pada sektor petani dan perikanan.
Direktur Utama BRI Sunarso pun mengklaim bahwa kondisi NPL yang saat ini di level 3% berada dalam posisi yang wajar. Mengingat, kredit yang disalurkan oleh BRI mayoritas untuk segmen UMKM.
Tak hanya itu, ia mengungkapkan pihaknya telah mampu menurunkan Loan at Risk (LAR) yang saat ini tercatat sebesar 13,80% dan menurun apabila dibandingkan dengan LAR BRI pada September 2022 yang sebesar 18,68%.
Sunarso menyebutkan BRI juga tetap menyediakan pencadangan yang mumpuni, di mana sampai September 2023, NPL coverage BRI mencapai sebesar 228,65%. Namun, pencadangan itu turun dari posisi akhir tahun 2022 yang sempat mencapai 305,73%.
Ia pun menegaskan bahwa penurunan NPL coverage atau cadangan ini bukanlah untuk menambah laba. Melainkan, pencadangan tersebut telah digunakan untuk melakukan write-off atas kredit yang mengalami pemburukan. (Kontan)
UNVR Raih Laba Rp 1,4 Triliun di Kuartal III, 5 Strategi Prioritas Berhasil Dilakukan
Di kuartal III 2023, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membukukan kinerja yang solid dengan mencatatkan 4,3% pertumbuhan volume domestik, 3,3% peningkatan penjualan dalam negeri, dan pertumbuhan laba bersih sebesar 21%.
Presiden Direktur Unilever Ira Noviarti menjelaskan bahwa kinerja kuartal III 2023 merupakan buah konsistensi perseroan melakukan penguatan fundamental secara menyeluruh. Melalui lima strategi prioritas selama dua tahun terakhir terbukti mampu menghasilkan daya tahan yang berkelanjutan dan pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan.
Margin kotor pada kuartal ini meningkat 483 bps dibandingkan Q3 2022. Selain itu, Perseroan juga melaporkan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun. Ira menambahkan bahwa hasil yang dicapai Unilever saat ini membuktikan bahwa perseroan bergerak ke arah positif menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Pencapaian ini merupakan hasil dari serangkaian program optimalisasi di pabrik, distribusi, logistik dan promosi, serta didukung oleh harga komoditas yang lebih baik. Melihat berbagai indikator tersebut, kinerja Unilever di kuartal berjalan diprediksi masih akan tetap tumbuh.
Meski saat ini industri FMCG memiliki banyak kompetitor, Unilever diprediksi akan tetap memimpin pasar. UNVR masih menjanjikan secara fundamental, dari perspektif jangka panjang, potensi pertumbuhan bisnis, potensi pendapatan, juga kinerja.
Hal tersebut dipengaruhi adanya katalis positif, seperti membaiknya kinerja sektor konsumsi juga daya di tanah air seiring pemulihan ekonomi. Beragam faktor itu, bisa memberikan katalis positif bagi UNVR. (Kontan)
Presiden Direktur Unilever Ira Noviarti menjelaskan bahwa kinerja kuartal III 2023 merupakan buah konsistensi perseroan melakukan penguatan fundamental secara menyeluruh. Melalui lima strategi prioritas selama dua tahun terakhir terbukti mampu menghasilkan daya tahan yang berkelanjutan dan pertumbuhan jangka panjang yang menjanjikan.
Margin kotor pada kuartal ini meningkat 483 bps dibandingkan Q3 2022. Selain itu, Perseroan juga melaporkan membukukan laba bersih sebesar Rp 1,4 triliun. Ira menambahkan bahwa hasil yang dicapai Unilever saat ini membuktikan bahwa perseroan bergerak ke arah positif menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Pencapaian ini merupakan hasil dari serangkaian program optimalisasi di pabrik, distribusi, logistik dan promosi, serta didukung oleh harga komoditas yang lebih baik. Melihat berbagai indikator tersebut, kinerja Unilever di kuartal berjalan diprediksi masih akan tetap tumbuh.
Meski saat ini industri FMCG memiliki banyak kompetitor, Unilever diprediksi akan tetap memimpin pasar. UNVR masih menjanjikan secara fundamental, dari perspektif jangka panjang, potensi pertumbuhan bisnis, potensi pendapatan, juga kinerja.
Hal tersebut dipengaruhi adanya katalis positif, seperti membaiknya kinerja sektor konsumsi juga daya di tanah air seiring pemulihan ekonomi. Beragam faktor itu, bisa memberikan katalis positif bagi UNVR. (Kontan)
AKR Corporindo (AKRA) Bagi Dividen Interim Lagi Rp493,4 Miliar
PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) kembali membagikan dividen interim ke pemegang sahamnya. AKRA membagikan dividen sebesar Rp25 per saham, atau dengan jumlah keseluruhan dividen interim sebesar Rp493,42 miliar.
Direktur Utama AKRA Haryanto Adikoesoemo mengatakan direksi AKRA dengan senang hati mengumumkan dividen interim kedua sebesar Rp25 per saham kepada pemegang saham, mengingat kinerja yang baik dan posisi keuangan perusahaan yang kuat.
Jadwal pembagian dividen interim AKRA adalah cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 2 November 2023, dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 3 November 2023. Lalu cum dividen di pasar tunai pada 6 November 2023, dan ex dividen di pasar tunai pada 7 November 2023. Recording date atas pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen interim pada 6 November 2023.
Adapun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1,71 triliun sampai kuartal III/2023, dan ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp10,6 triliun. (Bisnis)
Direktur Utama AKRA Haryanto Adikoesoemo mengatakan direksi AKRA dengan senang hati mengumumkan dividen interim kedua sebesar Rp25 per saham kepada pemegang saham, mengingat kinerja yang baik dan posisi keuangan perusahaan yang kuat.
Jadwal pembagian dividen interim AKRA adalah cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 2 November 2023, dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 3 November 2023. Lalu cum dividen di pasar tunai pada 6 November 2023, dan ex dividen di pasar tunai pada 7 November 2023. Recording date atas pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen interim pada 6 November 2023.
Adapun, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp1,71 triliun sampai kuartal III/2023, dan ekuitas yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp10,6 triliun. (Bisnis)
Disclaimer On