Ditutup di Level 7.421, IHSG Rabu Menguat 0,53 Persen

Kamis, 14 Maret 2024. 04:28 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

39,043.32

 

+37.83

 

+0.10 %

 

S&P 500

 

5,165.31

 

-9.96

 

-0.19 %

 

NASDAQ

 

16,177.77

 

-87.87

 

-0.54 %

 

FTSE 100

 

7,772.17

 

+24.36

 

+0.31 %

 

NIKKEI

 

38,687.50

 

-155.50

 

-0.40 %

 

HANG SENG

 

17,082.11

 

-11.39

 

-0.07 %

 

GOLD

 

2,179.50

 

+13.40

 

+0.62 %

 

CRUDE OIL WTI

 

79.60

 

+2.04

 

+2.63 %

 

BRENT OIL

 

83.93

 

-0.01

 

-0.01 %

 

NICKEL

 

18,341.50

 

-209.50

 

-1.13 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Rabu (13/3/2024) berhasil menguat ke zona hijau dengan ditutup naik 0,53% atau meningkat 39,300 basis point ke level 7.421,207. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.381 hingga batas atas pada level 7.441 setelah dibuka pada level 7.381.
IDXENERGY turun -2,40%, IDXBASIC naik 2,61%, IDXINDUST -0,80%, IDXCYCLIC naik 0,32%, IDXNONCYC naik 0,11%, IDXHEALTH naik 0,74%, IDXFINANCE naik 0,58%, IDXPROPERT -0,23%, IDXTECHNO -1,64%, IDXINFRA naik 0,96%, dan IDXTRANS -0,43%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat menguat 0,31% ke level 1.003,479. Sedangkan, JII naik 0,74% ke level 525,651. Selanjutnya, IDX30 ditutup naik 0,27% ke level 509,789. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,72% ke level 135,531.
 
Berita Emiten
Adira Finance (ADMF) Beli Saham MFIN Senilai Rp873,7 Miliar
Perusahaan pembiayaan (multifinance) PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance mengumumkan telah membeli 10% saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) atau Mandala Finance senilai Rp873,7 miliar. 
Head of Corporate Secretary Regulatory Adira Finance Andreas Kurniawan menyampaikan bahwa pembelian saham 10% MFIN itu setara dengan transaksi senilai Rp873,7 miliar yang terjadi pada hari, Rabu (13/3/2024). Andreas menjelaskan bahwa pada 23 Juni 2023, para pihak telah menandatangani perjanjian-perjanjian jual beli bersyarat sehubungan dengan rencana jual beli saham Mandala Finance.
MUBK sepakat untuk membeli sekitar 70,6% dari seluruh saham yang dikeluarkan MFIN dan Adira Finance sepakat untuk membeli 10% dari seluruh saham yang dikeluarkan Mandala.
Selanjutnya, sehubungan dengan hal tersebut, Adira Finance dan MUBK telah memiliki 2.136.038.600 saham Mandala yang mewakili sekitar 80,6% dari seluruh saham yang dikeluarkan Mandala Finance. (Bisnis)
 
Matahari (LPPF) Bagikan Dividen Rp200 per Saham
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) berencana membagikan dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp200 per saham. Dengan besaran ini, dividend yield LPPF diperkirakan mencapai digit ganda.  
Mengacu pada harga saham LPPF pada penutupan perdagangan bursa Jumat (8/3/2024), yang berada pada level Rp1.700 per lembar, maka indikasi dividend yield mencapai 11,7%.  
Sekretaris Perusahaan LPPF Susanto, dalam surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), mengatakan rencana pembayaran dividen pada April mendatang akan bersumber dari kas internal yang mencapai Rp508 miliar per 31 Desember 2023. 
LPPF telah menyisihkan dana cadangan sebesar Rp50,85 miliar atau 20% dari modal ditempatkan dan disetor, sehingga perseroan telah memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-undang Perseroan Terbatas (UU PT).
Sejalan dengan hal tersebut, LPPF mencatatkan laba bersih tahun berjalan senilai Rp675,36 miliar sepanjang 2023 atau melemah 51,17% year-on-year (YoY). Adapun total saldo laba setelah dikurangi cadangan wajib mencapai Rp3,38 miliar. (Bisnis)
 
Laba Nippon Indosari (ROTI) Turun 22,88 Persen
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) mencatatkan penurunan pendapatan dan laba bersih di sepanjang tahun buku 2023. Penurunan ini terjadi akibat lemahnya permintaan dan beralihnya konsumen ke produk yang lebih terjangkau.
ROTI mencatatkan penurunan laba bersih sebanyak 22,88% secara tahunan atau year on year (YoY), dari semula Rp 432,22 miliar di tahun 2022, menjadi Rp 333,29 miliar pada tahun 2023. Penurunan laba bersih tersebut sejalan dengan penurunan pendapatan 3,67% YoY menjadi Rp 3,82 triliun. Sedangkan pada tahun sebelumnya, pendapatan ROTI masih mencapai Rp 3,93 triliun. 
Pendapatan ROTI selama tahun 2023 terdiri atas pendapatan roti tawar sebesar Rp 2,64 triliun, roti manis Rp 1,54 triliun, kue Rp 338,30 miliar, dan lain-lain Rp 37,11 miliar. Pendapatan tersebut dikurangi oleh retur penjualan dan rabat masing-masing sebesar Rp 728,96 miliar dan Rp 16,48 miliar. 
Analis Ciptadana Sekuritas Asia, Putu Chantika Putri dalam riset 5 Maret 2023 menilai, lemahnya angka pendapatan ini disebabkan oleh tren pertumbuhan penjualan yang lemah, di tengah lesunya daya beli pasar. Selain itu juga peningkatan biaya operational expenditure (opex) terhadap penjualan pada kuartal IV-2023 sebesar 43,7%.
Melihat melemahnya permintaan, ROTI meluncurkan produk dengan harga yang terjangkau, yaitu Sari Roti Sandwich Zuper. Selain itu, ROTI juga telah melihat daya tarik positif terhadap produk-produk kelas bawah dari portofolionya yang sebagian besar diluncurkan selama pandemi. (Kontan)
 
Pendapatan Naik, Steel Pipe Industry (ISSP) Raup Laba Rp 498 Miliar di 2023
PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) mengumumkan kinerja untuk tahun 2023, dengan perolehan laba bersih sebesar Rp 498 miliar. Angka ini mengalami kenaikan 62,8% secara tahunan atau year on year (YoY). 
Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes W. Edward mengatakan, pada kuartal IV-2023 lalu, laba bersih meningkat jauh dari tahun 2022 menjadi Rp 134 miliar. Hal ini menunjukkan kinerja 2023 adalah yang terbaik melampaui tahun 2021, bahkan melampaui prapandemi. 
Selama tahun 2023 ISSP mencatatkan pendapatan sebesar Rp6,4 triliun dengan kenaikan 3,5% dari tahun 2022. Dari sisi volume penjualan, ISSP masih berhasil mencatatkan kenaikan volume sebesar 6,12% yoy di tengah penurunan harga baja. Kenaikan penjualan tertinggi disumbang oleh Black Pipe non API, Pipa Spiral non API, dan Pipa air. Ketiga Jenis pipa tersebut biasa digunakan untuk proyek konstruksi, infrastruktur dan utilitas. 
Meningkatnya penjualan ke proyek juga memberikan dampak eningkatnya inventory dan piutang dagang meskipun tidak secara signifikan. Manajemen ISSP memperkirakan, hal ini berangsur normal seiring dengan pertumbuhan permintaan dari penjualan segmen lain.
Pada masa pasca-pandemi, Perseroan telah berhasil dalam meningkatkan penjualan, struktur pembiayaan yang lebih efisien, dan kenaikan margin. Namun demikian, ISSP masih terus mengevaluasi tingkat inventori dan modal kerja agar bisa lebih efisien. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: