Ditutup di Level 7.285, IHSG Selasa Berhasil Menguat 0,02 Persen

Rabu, 28 Februari 2024. 06:52 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

38,972.41

 

38,972.41

 

-0.25 %

 

S&P 500

 

5,078.18

 

+8.65

 

+0.17 %

 

NASDAQ

 

16,035.30

 

+59.05

 

+0.37 %

 

FTSE 100

 

7,683.02

 

-1.28

 

-0.02 %

 

NIKKEI

 

39,275.00

 

+66.50

 

+0.17 %

 

HANG SENG

 

16,790.80

 

+156.06

 

+0.94 %

 

GOLD

 

2,039.50

 

+0.05

     

CRUDE OIL WTI

 

78.42

 

-0.11

 

-0.14 %

 

BRENT OIL

 

82.24

 

+0.57

 

+0.70 %

 

NICKEL

 

17,540.50

 

+371.50

 

+2.16 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Selasa (27/2/2024) berhasil menguat ke zona hijau setelah ditutup naik 0,02% atau meningkat 1.494 basis point ke level 7.285,317. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.255 hingga batas atas pada level 7.292 setelah dibuka pada level 7.283.
IDXENERGY turun -0,20%, IDXBASIC naik 0,06%, IDXINDUST naik 1,02%, IDXCYCLIC -0,28%, IDXNONCYC -0,43%, IDXHEALTH naik 0,13%, IDXFINANCE naik 0,26%, IDXPROPERT -0,31%, IDXTECHNO naik 0,31%, IDXINFRA naik 0,30%, dan IDXTRANS naik 0,03%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat menguat 0,11% ke level 992,688. Sedangkan, JII naik 0,02% ke level 514,321. Selanjutnya, IDX30 ditutup naik 0,06% ke level 503,362. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,14% ke level 132,821.
 
Berita Emiten
Surya Semesta (SSIA) Bidik Kenaikan Marketing Sales 155 Persen Jadi Rp 1 Triliun pada 2024
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan pendapatan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp 1 triliun pada 2024.
Presiden Direktur Surya Semesta Internusa, Johannes Suriadjaja, mengatakan, jika dilihat dari jumlah lahan, SSIA menargetkan penjualan sekitar 65 hektar tahun ini. Dari 65 hektar tersebut, SSIA menargetkan 20 hektar dari Karawang dan 45 hektar dari Subang.
Target tersebut memang cukup tinggi, mengingat marketing sales SSIA di tahun 2023 hanya Rp 392 miliar. Artinya, target marketing sales 2024 naik 155,10% dari capaian tahun lalu. Kenaikan target itu disumbang dari hitungan pendapatan dari Subang yang diproyeksikan bisa beroperasi maksimal di tahun ini.
Di tahun ini, proyek ongoing SSIA berada di 12 kota. Untuk rencana ekspansi, SSIA berencana menggarap lahan yang ada di Labuan Bajo. SSIA menargetkan pendapatan hingga akhir tahun ini naik 10%-15% di tahun 2023. (Kontan)
 
Samator Indo Gas (AGII) Siapkan Capex hingga Rp 1,1 Triliun untuk Tahun Ini
PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) menyiapkan dana belanja modal (capex) mencapai sebesar Rp 1,1 triliun pada tahun ini. Capex ini akan digunakan untuk mendukung rencana operasional dan mencapai pertumbuhan perusahaan di tahun ini.
Direktur Utama PT Samator Indo Gas Tbk Rachmat Harsono mengatakan, secara historis belanja modal perusahaan berada di rentang 10% sampai dengan 20% dari total penjualan. Biaya tersebut termasuk untuk maintenance and commercial, namun capex dapat berada di rentang yang lebih tinggi apabila lebih banyak ekspansi yang dilakukan.
Salah satu rencana penggunaan capex tahun 2024 adalah untuk mendanai ekspansi pabrik ke-56 di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, yang dijadwalkan commissioning paling lambat pada kuartal IV-2024, serta mendukung keterlibatan AGII dalam proyek hilirisasi industri nasional di tahun ini.
Untuk dua hingga tiga tahun ke depan, AGII menargetkan penjualan tumbuh pada rentang 1,5-2 kali lipat dari pertumbuhan PDB. 
Perusahaan berencana mendukung pertumbuhan laba melalui pengembangan bisnis yang berkelanjutan, keunggulan operasional melalui berbagai inovasi teknologi, optimalisasi biaya permodalan melalui berbagai strategi keuangan maupun bisnis lainnya. (Kontan)
 
Dharma Polimetal (DRMA) Diuntungkan Outlook Positif Penjualan Otomotif
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menargetkan pertumbuhan pendapatan organik double digit pada tahun ini. Target tersebut sejalan dengan optimisme proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang menetapkan target penjualan mobil secara wholesale sebanyak 1,1 juta unit pada 2024.
Outlook positif tersebut juga diikuti oleh proyeksi peningkatan permintaan kendaraan listrik tahun ini. Seperti pada pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 yang diikuti 53 merek kendaraan dari Jepang, Korea Selatan, China, Jerman, dan lain-lain.
Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso mengatakan tren pertumbuhan penjualan otomotif akan membawa pada peningkatan permintaan komponen otomotif yang diproduksi DRMA. 
Untuk itu, saat ini DRMA tengah mengembangkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, yakni charging station, baik untuk fast charging maupun slow charging. Selain itu, DRMA juga sedang menyiapkan BLDC (Brushless Direct Current) yang akan digunakan pada sepeda motor konversi yang dihasilkan oleh Dharma Group maupun pihak lain dan untuk mendukung lokalisasi kebutuhan BLDC di Indonesia.
Untuk mewujudkan rencananya di tahun 2024 dan juga untuk mempersiapkan rencana pertumbuhan bisnis ke depan, DRMA telah mengalokasikan belanja modal atau capex sekitar Rp 300 miliar. (Kontan)
 
Laba Astra International (ASII) Melesat 16,31 Persen Jadi Rp 33,83 Triliun pada 2023
PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan sepanjang tahun 2023. Per 31 Desember 2023 laba bersih ASII naik sebanyak 16,31% secara Year on Year (YoY) menjadi Rp 33,83 triliun. Pada periode 2022 laba bersih ASII sebesar Rp 28,94 triliun.
Adapun pendapatan ASII naik sebesar Rp 316,56 triliun, capaian ini naik sebanyak 5,03% secara YoY, dibandingkan pada periode sebelumnya yaitu Rp 301,37 triliun. Beban pokok pendapatan ASII turut naik menjadi Rp 243,25 triliun, naik sebanyak 5,17% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 231,29 triliun.
Sementara total liabilitas ASII per 31 Desember 2023 menjadi Rp 195,26 triliun dibandingkan per 31 Desember 2022 sebesar Rp 169,57 triliun. Sedangkan ekuitas ASII turun menjadi Rp 250,41 triliun per 31 Desember 2023 dibandingkan ekuitas ASII tahun lalu sebesar Rp 243,72 triliun. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: