Ditutup di Level 7.256, IHSG Selasa Berhasil Menguat 0,11 Persen

Rabu, 24 Januari 2024. 04:36 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

37,905.45

 

-96.36

 

-0.25 %

 

S&P 500

 

4,864.60

 

+14.17

 

+0.29 %

 

NASDAQ

 

15,425.94

 

+65.66

 

+0.43 %

 

FTSE 100

 

7,485.73

 

-1.98

 

-0.03 %

 

NIKKEI

 

36,517.57

 

-32.45

 

-0.09 %

 

HANG SENG

 

15,353.98

 

+392.80

 

+2.63 %

 

GOLD

 

2,030.40

 

+8.20

 

+0.41 %

 

CRUDE OIL WTI

 

74.53

 

-0.23

 

-0.31 %

 

BRENT OIL

 

79.70

 

-0.36

 

-0.46 %

 

NICKEL

 

16,292.50

 

+285.50

 

+1.78 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Selasa (23/1/2024) berhasil menguat ke zona hijau dengan ditutup naik 0,11% atau meningkat 8,301 basis point ke level 7.256,229.
IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 7.256 hingga batas bawah pada level 7.201 setelah dibuka pada level 7.247.
IDXENERGY turun -0,22%, IDXBASIC naik 0,48%, IDXINDUST -1,19%, IDXCYCLIC naik 0,08%, IDXNONCYC naik 0,04%, IDXHEALTH -0,59%, IDXFINANCE naik 0,05%, IDXPROPERT -1,21%, IDXTECHNO -0,69%, IDXINFRA naik 0,12%, dan IDXTRANS -1,92%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat turun -0,16% ke level 971,773. Sedangkan, JII menguat 0,35% ke level 527,017. Selanjutnya, IDX30 ditutup melemah -0,70% ke level 493,057. Sementara IDX80 tercatat turun -0,13% ke level 132,027.
 
Berita Emiten
WIKA Beton (WTON) Bidik Kontrak Baru Rp7,48 Triliun pada 2024
PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) atau WIKA Beton menargetkan raihan omzet kontrak baru sebesar Rp7,48 triliun sepanjang 2024. 
Sekretaris Perusahaan WIKA Beton, Dedi Indra, mengatakan bahwa untuk meraih target itu, perseroan akan membidik sejumlah proyek, antara lain, pembangunan jalan tol Ibu Kota Negara (IKN), infrastruktur pabrik swasta, bendungan, gedung perkantoran, hingga LRT dan MRT. 
Untuk menunjang pencapaian tersebut, perseroan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp230,17 miliar pada tahun ini. 
manajemen telah menetapkan sejumlah strategi untuk memacu kinerja perusahaan berjalan optimal. Tahun ini, WTON memiliki bekal kontrak carry over sebesar Rp4 triliun untuk mengisi perolehan penjualan sepanjang periode pemilu berlangsung. 
Selain itu, Dedi menyampaikan WIKA Beton juga secara proaktif mencari perolehan proyek di luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), seperti dari sektor swasta, BUMN, dan pasar luar negeri. (Bisnis)
 
Produksi TBS ANJT Ditargetkan Naik
PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANTJ) optimis prospek kinerja bisa bertumbuh positif pada tahun 2024. Untuk itu, ANTJ menargetkan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 5%-6% di tahun ini. 
Direktur Utama ANJT, Lucas Kurniawan optimis target tersebut bisa tercapai karena didorong oleh peningkatan produksi tanaman muda di perkebunan Papua Barat Daya dan tanaman muda hasil penanaman kembali atau replanting di perkebunan Pulau Belitung dan Sumatera Utara I, serta tanaman prima di perkebunan Kalimantan Barat.
Lucas menyebutkan, proyek dan program yang telah berjalan di 2023 dan akan dilanjutkan pada tahun ini di antaranya yaitu, proyek laterisasi jalan di perkebunan Papua Barat Daya, sehingga dapat memudahkan transportasi TBS dari kebun ke pabrik.
Kemudian, program replanting di perkebunanan Pulau Belitung dan Sumatera Utara untuk mencapai profil usia tanaman yang seimbang sehingga tingkat produktivitas bisa maksimal. Dengan adanya peningkatan produktivitas, ANJT dapat memaksimalkan laba dengan memanfaatkan harga yang diproyeksikan akan lebih tinggi pada tahun depan.
ANJT telah memproduksi TBS dengan jumlah total sebesar 814.341 ton hingga November 2023. Jumlah tersebut meningkat 5,4% dibandingkan dengan produksi TBS pada periode yang sama tahun lalu. Sejalan dengan produksi TBS, produksi CPO juga meningkat sebesar 3,8% menjadi 262.866 ton hingga November 2023. (Kontan)
 
Pasar Mulai Membaik, Integra Indocabinet (WOOD) Berharap Penjualan Meningkat
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) berharap pulihnya pasar furnitur akan mendorong penjualan WOOD di tahun ini.
Investor Relation Integra Indocabinet Fajar Andika mengatakan, WOOD berharap penjualan building component dan juga furniture bisa lebih tinggi dari tahun 2023 dikarenakan katalis utama yaitu meningkatnya perekonomian di Amerika Serikat (AS) yang akan mendorong penjualan WOOD.
Pasar Amerika masih menjadi target pasar terbesar WOOD. Dengan masih diberlakukannya anti dumping tarif AS dan Tiongkok, WOOD masih melihat peluang besar untuk bisa mengisi permintaan AS akan produk furniture dan building component.
WOOD tetap optimis bahwa peluang ekspor masih sangat terbuka terutama pasar AS, di mana permintaan produk building component dan furniture diharapkan akan meningkat di tahun 2024 seiring dengan penurunan tingkat suku bunga kredit perumahan AS dalam beberapa bulan terakhir dan saat ini sudah turun ke 6,7%.
Terlebih lagi, AS merupakan importir furniture dan building component terbesar di dunia, sehingga WOOD melihat pasar AS masih sangat menjanjikan. Ditambah lagi dengan penetapan anti dumping dan anti subsidy duty oleh AS terhadap impor dari China, sehingga hal ini tentunya merupakan peluang bagi WOOD untuk memperluas pangsa pasarnya di pasar AS.
Salah satu upaya yang dilakukan WOOD adalah dengan mengikuti beberapa tender untuk pengadaan furniture bagi proyek-proyek pemerintahan dan proyek pengadaan furniture Ibu Kota Nusantara. (Kontan)
 
Berikut Strategi Ultrajaya (ULTJ) Mendorong Kinerja pada Tahun Ini
PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk (ULTJ) mengincar pertumbuhan bisnis positif di tahun 2024 ini. 
Pahala R. Sihotang, Sekretaris Perusahaan Ultrajaya Milk Industry & Trading Co menyatakan, pihaknya menargetkan pendapatan di tahun 2024 bisa bertumbuh hingga dua digit dibandingkan tahun sebelumnya. 
Manajemen Ultrajaya melihat ada sejumlah faktor pendorong yang mampu mendukung pertumbuhan bisnis ULTJ di tahun ini. Salah satunya adalah penyelenggaraan pemilu yang kerap menguntungkan produksi sektor primer. 
Per kuartal III-2023, penjualan bersih Ultrajaya meningkat 7,75% year on year (YoY) menjadi Rp 6,12 triliun, dibandingkan sebelumnya Rp 5,68 triliun pada posisi yang sama tahun lalu. 
Manajemen ULTJ belum bisa buka-bukaan mengenai review kinerja pada tahun 2023 lantaran masih dalam proses audit. ULTJ mengincar kenaikan penjualan di atas 10% pada tahun lalu. Untuk memaksimalkan laju bisnis di tahun 2024, ULTJ akan melanjutkan penyelesaian pembangunan distribution centre (DC) dan pabrik di MM2100 dengan besaran investasi sekitar US$ 30 juta. 
Di sisi lain, ULTJ juga fokus menghadirkan lebih dari satu kategori produk, sehingga pihaknya juga getol melakukan pengembangan produk-produk baru. ULTJ, sebut Pahala, secara konsisten memperkenalkan kategori-kategori produk baru untuk segmen konsumen yang berbeda-beda. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: