Ditutup di Level 7.227, IHSG Rabu Menguat 0,38 Persen

Kamis, 11 Januari 2024. 05:44 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

37,695.73

 

+170.57

 

+0.45 %

 

S&P 500

 

4,783.45

 

+26.95

 

+0.57 %

 

NASDAQ

 

14,969.65

 

+111.94

 

+0.75 %

 

FTSE 100

 

7,651.76

 

-32.20

 

-0.42 %

 

NIKKEI

 

34,441.72

 

+701.82

 

+2.08 %

 

HANG SENG

 

16,085.00

 

-137.00

 

-0.84 %

 

GOLD

 

2,029.80

 

-3.20

 

-0.16 %

 

CRUDE OIL WTI

 

71.32

 

-0.92

 

-1.27 %

 

BRENT OIL

 

76.80

 

+0.01

 

+0.01 %

 

NICKEL

 

16,402.00

 

+115.00

 

+0.71 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Rabu (10/1/2024) berhasil menguat ke zona hijau setelah ditutup naik0,38% atau meningkat 27,094 basis point ke level 7.227,297. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.152 hingga batas atas pada level 7.259 setelah dibuka pada level 7.200.
IDXENERGY naik 0,53%, IDXBASIC naik 0,47%, IDXINDUST naik 0,25%, IDXCYCLIC naik 0,96%, IDXNONCYC naik 0,30%, IDXHEALTH naik 1,52%, IDXFINANCE naik 0,41%, IDXPROPERT -0,05%, IDXTECHNO -0,15%, IDXINFRA naik 1,37%, dan IDXTRANS naik 0,34%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,10% ke level 969,137. Sedangkan, JII melemah -0,15% ke level 524,956. Selanjutnya, IDX30 ditutup naik 0,02% ke level 497,953. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,06% ke level 132,180.
 
Berita Emiten
Marketing Sales SMRA Diprediksi Tumbuh Terbatas di 2024
Kinerja PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) diperkirakan tetap tumbuh, meskipun cenderung terbatas pada 2024. Perkiraan tersebut menyusul kinerja yang melambat sepanjang tahun 2023.
Marketing sales SMRA hingga November 2023 tercatat sebesar Rp 3,06 triliun. Capaian tersebut terkoreksi 19,26% secara tahunan (YoY) dari sebelumnya Rp 3,79 triliun. 
Analis Henan Putirai Sekuritas Jono Syafei mengatakan, dengan hasil tersebut maka marketing sales perseroan akan berada di bawah target. Adapun SMRA menargetkan marketing sales Rp 5 triliun sepanjang 2023. Untuk proyeksi tahun ini, Jono memproyeksikan marketing sales SMRA akan stagnan. Ia memperkirakan perolehan marketing sales dikisaran Rp 4,5 triliun - Rp 5 triliun.
Ia berpendapat, meskipun ada insentif PPn dari pemerintah untuk rumah di bawah Rp 2 miliar, tetapi efeknya tidak akan semaksimal di tahun lalu. Sebab tahun ini merupakan tahun politik, sehingga investor dan pembeli akan wait and see kepada pemerintahan yang baru, serta suku bunga yang secara umum masih tinggi. (Kontan)
 
PGN (PGAS) Proses Kontrak Jual Beli Gas dengan Buyer di KIT Batang
PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN (PGAS) tengah memproses kontrak jual beli gas dengan dua perusahaan di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang sebagai salah satu upaya meningkatkan serapan gas dari lapangan-lapangan migas di Jawa Timur. Dua perusahaan tersebut adalah PT KCC Glass Indonesia dan PT Rumah Keramik Indonesia dengan kebutuhan gas total 12 miliar British termal unit per hari (BBtud).
Kementerian ESDM mengestimasi ada potensi permintaan gas dari berbagai sektor industri di sekitar wilayah Kendal dan Batang sejumlah 40 industri dengan proyeksi kebutuhan antara 30 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd) sampai lebih dari 58 MMscfd. 
Perseroan bakal melanjutkan pembangunan jaringan distribusi selepas rampungnya pipa transmisi gas Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap I (Ruas Semarang-Batang) pada November 2023. Sejumlah alternatif yang saat ini tengah dikaji di antaranya pembangunan kilang mini gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG), compressed natural gas (CNG), hingga diarahkan untuk liquefied petroleum gas (LPG). (Bisnis)
 
Kontrak Baru Adhi Karya (ADHI) Lampaui Target 2023, Tembus Rp37,4 Triliun
PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan nilai kontrak baru sebesar Rp37,4 triliun sepanjang 2023, atau naik 58% secara tahunan. Raihan ini pun melampaui target yang telah ditetapkan perusahaan. 
Sekretaris Perusahaan ADHI Farid Budiyanto menyampaikan bahwa perseroan menargetkan nilai kontrak baru pada 2023 dapat bertumbuh sebesar 15% - 20% dibandingkan tahun 2022 yang mencatatkan realisasi kontrak baru senilai Rp23,7 triliun.
Farid menyatakan capaian kontrak baru ini menjadi modal untuk meningkatkan pertumbuhan kinerja perseroan secara berkelanjutan. ADHI tetap menerapkan operational excellence dan memaksimalkan produktivitas pada proyek-proyek yang digenggam. 
Sementara itu, ADHI juga akan mengimplementasikan disiplin cash flow pada penerapan skema pendanaan yang sesuai dengan profil proyek. 
Pada 2024, Farid mengatakan ADHI akan bersikap hati-hati dalam pemilihan proyek baru dengan fokus memperkuat pasar EPC sesuai dengan basis kompetensi inti perseroan. Salah satunya dengan menyasar peluang proyek perkeretaapian. (Bisnis)
 
Chandra Asri (TPIA) Alokasikan Capex US$ 400 Juta Tahun Ini
PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai US$ 400 juta tahun ini.
Direktur Sumber Daya Manusia dan Urusan Korporat Chandra Asri Suryandi mengatakan, mayoritas dari capex atau mencapai US$ 300 juta akan digunakan untuk Pembangunan pabrik chlor-alkali dan ethylene dichloride (pabrik CA-EDC) terintegrasi berskala dunia.
Pabrik CA-EDC yang nantinya dioperasikan oleh anak usaha Chandra Asri Perkasa (CAP) 2, yakni PT Chandra Asri Alkali, yang akan memproduksi 500.000 metrik ton ethylene dichloride per tahun serta lebih dari 400.000 metrik ton caustic soda per tahun. Kehadiran pabrik CA-EDC diharapkan dapat membantu kekurangan bahan baku di Asia Tenggara.
Direktur Chandra Asri Edi Rivai menimpali, caustic soda merupakan material penting untuk hilirisasi nikel. Caustic soda menjadi salah satu bahan baku refinery (pemurnian) dari nikel. Selain pemurnian nikel, caustic soda juga digunakan untuk industri sabun dan deterjen. Indonesia sendiri diprediksi mengalami defisit hingga 462 kilo ton caustic soda pada tahun 2026.
Sedangkan produksi EDC di Asia Tenggara berada jauh di bawah permintaan regional, yaitu setara dengan 80% permintaan EDC regional. Produk EDC biasanya digunakan pabrik VCM-PVC untuk aplikasi penggunaan akhir, termasuk industri konstruksi & pengemasan. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: