Ditutup di Level 7.043, IHSG Rabu Melemah -0,06 Persen

Kamis, 27 Oktober 2022. 04:24 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

31,839.11

 

+2.37

 

+0.01 %

 

S&P 500

 

+0.01%

 

-28.51

 

-0.74 %

 

NASDAQ

 

10,970.99

 

-228.12

 

-2.04 %

 

FTSE 100

 

7,056.07

 

+42.59

 

+0.61 %

 

NIKKEI

 

27,431.84

 

+181.56

 

+0.67 %

 

HANG SENG

 

15,317.67

 

+152.08

 

+1.00 %

 

GOLD

 

1,668.80

 

+10.80

 

+0.65 %

 

CRUDE OIL WTI

 

88.26

 

+2.94

 

+3.45 %

 

BRENT OIL

 

94.16

 

+0.03

 

+0.05 %

 

NICKEL

 

22,669.50

 

+347.50

 

+1.56 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Rabu (26/10/2022) berakhir Melemah di zona merah setelah ditutup turun -0,06% atau terkoreksi -4,441 basis point di level 7.043,939. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.017 hingga batas atas pada level 7.081 setelah dibuka pada level 7.048.
IDXENERGY Naik 1,25%, IDXBASIC Naik 0,18%, IDXINDUST Naik 0,56%, IDXCYCLIC Naik 0,62%, IDXNONCYC Naik 0,96%, IDXHEALTH Naik 0,84%, IDXFINANCE -1,52%, IDXPROPERT Naik 0,09%, IDXTECHNO Naik 3,29%, IDXINFRA -0,04%, dan IDXTRANS Naik 0,56%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,16% ke level 1.004,182. Sedangkan, JII Naik 1,57% ke level 621,250. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,15% ke level 528,765. Sementara IDX80 tercatat naik 0,13% ke level 141,691.
 
Berita Emiten 
Laba Bersih Bank Mandiri (BMRI) Capai Rp30,7 triliun, Naik 59,4 Persen
Laba bersih konsolidasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) tercatat mencapai Rp30,7 triliun atau tumbuh 59,4 persen secara tahunan pada kuartal III/2022. 
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi baru perseroan yang berfokus pada ekosistem, baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. Alhasil, realisasi kredit dari BMRI tumbuh 14,28 persen secara year-on-year (yoy) mencapai Rp1.167,51 triliun sampai dengan akhir September 2022. Melampaui capaian pertumbuhan kredit secara industri yang sebesar 11 persen yoy.
Darmawan menjelaskan peningkatan kinerja kredit terjadi secara merata di seluruh segmen. Kredit korporasi yang menjadi pilar utama bisnis perseroan, misalnya, tumbuh sebesar 12,2 persen yoo menjadi Rp410 triliun per akhir September 2022. 
Kinerja Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on equity (ROE) Tier-1 secara bank only menyentuh 23,28 persen atau naik 822 basis poin (bps) yoy. Sementara itu, net interest margin (NIM) konsolidasi terjaga solid di level 5,42 persen.
Sementara itu, total dana pihak ketiga (DPK) perseroan tumbuh positif 12,13 persen yoy menjadi Rp1.361,30 triliun pada akhir kuartal III/2022. Capaian ini ditopang oleh peningkatan dana tabungan yang naik 15,1 persen yoy menjadi Rp533 triliun secara konsolidasi. (Bisnis)
 
Sido Muncul: Produk Jamu dan Suplemen Permintaannya Masih Tinggi
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengatakan pihaknya masih berfokus pada kinerja kuartal untuk memperbaiki tren positif.
Direktur SIDO, Leonard mengatakan masih optimis bahwa produk jamu dan suplemen masih tinggi permintaannya. Untuk saat ini manajemen masih berfokus kinerja kuartal per kuartal-nya, untuk membangun kembali tren positif performan SIDO. Pada kuartal ke-3 ini, kinerja kami membaik dari kuartal ke-2 tahun 2022.
Namun, secara akumulatif hingga bulan September masih mengalami penurunan, hal ini terutama disebabkan dari tingginya permintaan produk-produk kesehatan pada kuartal ke-3 tahun 2021 karena adanya penyebaran COVID-19 varian delta. 
SIDO berhasil mengantongi penjualan sebesar Rp 2,61 triliun per September 2022. Capaian tersebut masih lebih rendah 5,85% secara tahunan dibandingkan penjualan tahun lalu sebesar Rp 2,77 triliun. Sementara itu, laba bersih PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) pada kuartal III 2022 sebesar Rp 720,44 miliar atau turun 16,75% secara tahunan. (Kontan)
 
Emiten Produsen Baja Berharap Berkah dari Proyek IKN Nusantara
Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur tidak hanya disambut gembira oleh emiten sektor konstruksi. Emiten yang berkaitan dengan konstruksi seperti emiten baja pun berharap berkah dari proyek prestisius ini.
Corporate Secretary PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) Johannes W. Edward memandang positif dimulainya pembangunan IKN tersebut. Selain sebagai material pancang, pembangunan struktur high rise sebagai hunian sebanyak 22 tower di IKN juga tentunya mempergunakan banyak  material pipa.
Senada, Corporate Affairs Director PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Fedaus berharap, produsen baja swasta bisa mengambil peran penting dalam hal pembangunan IKN. Namun, Fedaus mengaku sejauh ini GGRP belum mendapat gambaran lebih lanjut terkait proyek di IKN. Fedaus bilang, produksi GGRP berupa long product seperti H-beam dan struktur konstruksi. Produk-produk ini mayoritas dipergunakan untuk konstruksi. Pembangunan gedung dan jembatan pun bisa memakai produk GGRP. 
Kedua perusahaan ini tetap memasang sikap optimistis sampai akhir tahun. ISSP misalnya, menargetkan penjualan bisa bertumbuh antara 20% sampai 30%. Sementara itu, GGRP menargetkan penjualan bisa tumbuh dua digit hingga tutup tahun 2022. Fedaus optimistis, pertumbuhan pendapatan minimal 20% bisa tercapai. (Kontan)
 
Sariguna Primatirta (CLEO) Catat Kenaikan Laba Bersih Kuartal III-2022 Sebesar 10 Persen
PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mencatat kenaikan laba bersih sebesar 10% dibandingkan dengan perolehan tahun lalu. Pada periode kuartal III 2022, tercatat CLEO membukukan laba bersih Rp 150,94 miliar, sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya, pihaknya meraup Rp 136,59 miliar.
Senada, penjualan bersih kuartal III 2022 ikut naik 26,44% secara tahunan menjadi Rp 1,01 triliun dari sebelumnya Rp 802,94 miliar. Penjualan ini dikontribusi dari penjualan botol sebanyak Rp497,95 miliar, bukan botol Rp501,11 miliar dan lain-lain sebanyak Rp15,45 miliar. Beban keuangan CLEO turun 49,94% menjadi Rp 9,1 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 18,19 miliar. 
Wakil Direktur Utama CLEO, Melisa Patricia sebelumnya mengatakan pihaknya optimis penjualan di kuartal III 2022 akan di atas Rp 1 triliun. Penjualan CLEO yang konsisten tersebut didorong dari ekspansi perseroan dengan membangun pabrik baru dan mengembangkan jaringan distribusi setiap tahunnya. (Kontan)
 
Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: