Ditutup di Level 7.034, IHSG Kamis Menguat 0,27 Persen

Jumat, 04 November 2022. 04:47 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

32,001.25

 

-146.51

 

-0.46 %

 

S&P 500

 

3,719.89

 

-39.80

 

-1.06 %

 

NASDAQ

 

10,342.94

 

-181.86

 

-1.73 %

 

FTSE 100

 

7,188.63

 

+44.49

 

+0.62 %

 

NIKKEI

 

27,663.39

 

-15.53

 

-0.06 %

 

HANG SENG

 

15,339.49

 

-487.68

 

-3.08 %

 

GOLD

 

1,631.65

 

-0.40

 

-0.02 %

 

CRUDE OIL WTI

 

87.95

 

-2.05

 

-2.28 %

 

BRENT OIL

 

94.59

 

+0.21

 

+0.22 %

 

NICKEL

 

22,782.00

 

-1363.00

 

-5.65 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Kamis (3/11/2022) Berhasil ditutup menguat ke zona hijau setelah Naik 0,27% atau meningkat 18,883 basis point ke level 7.034,573. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.962 hingga batas atas pada level 7.050 setelah dibuka pada level 7.015.
IDXENERGY Naik 1,04%, IDXBASIC -0,22%, IDXINDUST Naik 0,56%, IDXCYCLIC -0,12%, IDXNONCYC -0,17%, IDXHEALTH -0,17%, IDXFINANCE Naik 0,69%, IDXPROPERT Naik 0,12%, IDXTECHNO Naik 1,06%, IDXINFRA -0,36%, dan IDXTRANS Naik 0,87%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat menguat 0,22% ke level 1.001,305. Sedangkan, JII turun -0,42% ke level 606,953. Selanjutnya, IDX30 ditutup Naik 0,25% ke level 526,996. Sementara IDX80 tercatat naik 0,19% ke level 141,403.
 
Berita Emiten 
Dharma Satya Nusantara (DSNG) Targetkan Produksi CPO Naik 10 Persen
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membidik pertumbuhan produksi minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar 10 persen hingga akhir tahun 2022. 
Direktur DSNG Jenti Widjaja mengatakan pihaknya optimistis dapat melanjutkan pertumbuhan kinerja keuangan di sisa tahun 2022. Hal tersebut seiring dengan prospek pertumbuhan produksi CPO ke depan. Jenti mengatakan perusahaan optimistis produksi akan meningkat memasuki kuartal IV/2022. Menurutnya, peningkatan produksi tandan buah segar (TBS) mulai terjadi pada paruh kedua tahun ini seiring dengan berlalunya siklus cuaca El Nino yang menghambat proses produksi perusahaan.
Ke depannya, DSNG akan terus menjaga dan meningkatkan kinerja operasional hingga akhir 2022. Upaya peningkatan produksi DSNG akan dibayangi oleh curah hujan yang tinggi. (Bisnis)
 
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) Serap Rp915 Miliar Capex untuk Ekspansi Pabrik
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) telah menyerap sekitar Rp915 miliar belanja modal atau capital expenditure (capex). Jumlah tersebut setara dengan 45,75 persen dari alokasi Rp2 triliun untuk 2022. 
Sekretaris Perusahaan Mayora Indah Yuni Gunawan mengemukakan serapan tersebut digunakan untuk proses penyelesaian proyek ekspansi pabrik wafer dan biskuit yang telah direncanakan. Sepertiga dari alokasi belanja modal Mayora Indah tercatat berasal dari dana internal, sementara sisanya didukung oleh pinjaman dari beberapa perbankan.
Adapun per 30 September, arus kas bersih yang dikeluarkan Perseroan untuk investasi mencapai Rp890,13 miliar, naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp587,39 miliar. Di sisi lain, arus kas bersih dari pendanaan bertambah sebesar Rp989,39 miliar, terutama disebabkan oleh bertambahnya penerimaan dari utang bank jangka pendek sebesar Rp2,04 triliun sehingga menjadi Rp3,26 triliun per akhir kuartal III/2022.
Pinjaman bank jangka panjang juga bertambah menjadi Rp1,06 triliun, dibandingkan dengan posisi 30 September 2021 sebesar Rp510 miliar. Sementara itu, utang obligasi Mayora Indah bertambah menjadi Rp1,5 triliun. (Bisnis)
 
Mitra Pinasthika (MPMX) Masih Kejar Pertumbuhan Pendapatan 15 Persen hingga Akhir Tahun
PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) masih akan berupaya memenuhi target bisnis yang dibidik di tahun ini. Meski sempat mendapati kendala short supply kendaraan bermotor, perseroan tetap teguh ingin mencapai pertumbuhan pendapatan sebesar 15% sampai penghujung tahun nanti. 
Natalia Lusnita, GM Corporate Communication & Sustainability MPMX menyampaikan bahwa pada pertengahan tahun 2022 pihaknya mengalami short supply kendaraan bermotor. Kondisi ini mulai mengalami perbaikan pada kuartal ketiga yang juga didukung dengan meningkatnya permintaan dan pendapatan dari seluruh segmen bisnis MPMX. 
Menurut Natalia, bisnis rental kendaraan MPMX yang dijalankan oleh MPMRent mencatatkan pertumbuhan yang kuat hingga kuartal III, dengan peningkatan pendapatan bersih sebesar 13% secara tahunan menjadi Rp 875 miliar. Capaian ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain volume armada sewa mobil yang lebih tinggi serta peningkatan volume dan harga jual rata-rata penjualan mobil bekas dan bisnis jasa pengemudi. 
Dari sisi utilisasi armada, MPMRent mencatat tingkat utilisasi sebesar 94%. Capaian tersebut juga diiringi dengan strategi revitalisasi 8 cabang dan 9 service point, sebagai upaya perusahaan untuk meningkatkan layanan kepada pelanggan. (Kontan)
 
Turun, Harga Batubara Acuan (HBA) November 2022 Jadi US$ 308,2 Per Ton
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan Harga Batubara Acuan (HBA) November turun ke angka US$ 308,2 per ton. HBA November turun US$ 22,77 per ton atau 7,39% dari bulan sebelumnya akibat kondisi pasokan gas Eropa yang mengalami surplus.
Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi melanjutkan, faktor lain yang turut mempengaruhi penurunan HBA adalah produksi batubara China serta kondisi perekonomiannya. 
Adapun, pergerakan HBA sejak awal tahun 2022 sempat menyentuh nilai tertinggi pada bulan Oktober, dimana HBA terkerek hingga menyentuh level US$ 330,97 per ton. Faktor kondisi geopolitik Eropa imbas konflik Rusia - Ukraina yang menyebabkan fluktuasi harga gas Eropa menjadi faktor pengerek utama. Produksi batubara China yang mengalami peningkatan namun perlambatan perekonomiannya menjadi faktor lain menurunnya HBA bulan ini.
Agung menjelaskan, ada dua faktor turunan yang memengaruhi pergerakan HBA yaitu, supply dan demand. Pada faktor turunan supply dipengaruhi oleh season (cuaca), teknis tambang, kebijakan negara supplier, hingga teknis di supply chain seperti kereta, tongkang, maupun loading terminal. Sementara untuk faktor turunan demand dipengaruhi oleh kebutuhan listrik yang turun berkorelasi dengan kondisi industri, kebijakan impor, dan kompetisi dengan komoditas energi lain, seperti LNG, nuklir, dan hidro. (Kontan)

 
Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: