Ditutup di Level 7.019, IHSG Akhir Pekan Melemah -0,02 Persen

Senin, 05 Desember 2022. 04:11 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

34,429.88

 

+34.87

 

+0.10 %

 

S&P 500

 

4,071.70

 

-4.87

 

-0.12 %

 

NASDAQ

 

11,461.50

 

-20.95

 

-0.18 %

 

FTSE 100

 

7,556.23

 

-2.26

 

-0.03 %

 

NIKKEI

 

27,777.90

 

-448.18

 

-1.59 %

 

HANG SENG

 

18,675.35

 

-61.09

 

-0.33 %

 

GOLD

 

1,811.40

 

-3.80

 

-0.21 %

 

CRUDE OIL WTI

 

80.34

 

-0.88

 

-1.08 %

 

BRENT OIL

 

85.42

 

-1.46

 

-1.68 %

 

NICKEL

 

28,078.50

 

+477.50

 

+1.73 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan, Jumat (2/12/2022) Berakhir melemah di zona merah dengan ditutup turun -0,02% atau terpangkas -1,164 basis point ke level 7.019,639. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.967 hingga batas atas pada level 7.021 setelah dibuka pada level 7.020.
IDXENERGY Naik 1,51%, IDXBASIC -0,16%, IDXINDUST -1,76%, IDXCYCLIC Naik 0,11%, IDXNONCYC Naik 0,09%, IDXHEALTH Naik 0,03%, IDXFINANCE -0,46%, IDXPROPERT -0,04%, IDXTECHNO -1,24%, IDXINFRA Naik 0,16%, dan IDXTRANS -0,18%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,64% ke level 989,594. Sedangkan, JII turun -0,12% ke level 607,660. Selanjutnya, IDX30 ditutup melemah -0,66% ke level 517,634. Sementara IDX80 tercatat turun 0,57% ke level 138,826.
 
Berita Emiten
Waskita (WSKT) Kantongi Pembayaran Proyek Rp11,2 Triliun sampai Oktober 2022
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatatkan pencairan pembayaran proyek infrastruktur Rp 11,2 triliun sampai Oktober 2022. Angka ini melebihi total target pencairan termin yaitu, Rp 10 triliun pada tahun ini. Sepanjang Oktober 2022, Waskita juga telah mempercepat pembayaran termin proyek Rp 2,6 triliun.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Waskita Karya, Wiwi Suprihanto mengatakan, percepatan pembayaran termin proyek berdampak pada perkembangan pekerjaan proyek dapat selesai dengan tepat waktu. WSKT mengalokasikan dari termin cair yaitu 65% dari termin yang diterima untuk menurunkan level utang kredit modal kerja, pemenuhan kewajiban finansial, dan pembayaran current vendor serta pembayaran kewajiban pajak.
Sementara itu, sisanya akan digunakan untuk operasional perseroan. Perseroan berupaya terus menurunkan level utang melalui kolektabilitas tersebut. Serta menjaga tingkat kecukupan modal kerja proyek berjalan sehingga target kinerja Waskita sampai dengan akhir tahun dapat tercapai. (Katadata)
 
Krakatau Steel (KRAS) Siapkan Rencana Besar Lunasi Utang Rp 26 Triliun
PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) berencana mempercepat pelunasan utang sebesar US$ 1,7 miliar atau setara Rp 26,2 triliun pada 2027 dari target semula 2050. Percepatan pembayaran akan dilakukan melalui restrukturisasi, keuntungan operasional, dan penjualan aset perseroan.
Perseroan berhasil memenuhi kewajiban utang sebesar US$ 487 juta atau setara Rp 7-8 triliun, termasuk pembayaran beban bunga tahunan dari total utang US$ 2,2 miliar. Proses restrukturisasi dan transformasi perseroan sampai saat ini sudah berjalan pada jalur yang benar, meski belum menuntaskan keseluruhan utang. 
Untuk itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengklaim, proses restrukturisasi dan transformasi perseroan sampai saat ini sudah berjalan pada jalur yang benar, meski belum menuntaskan keseluruhan utang.  Dia meminta adanya kepastian pasar yang fair agar tidak terjadi dumping atas pembayaran bea masuk produk impor. Sebab, beberapa importir menggunakan harmonized system (HS) code yang akhirnya membuat mereka terbebas dari bea masuk. (Investor Daily)
 
Usai Penjualan Turun, Kapuas Prima Coal (ZINC) Siap Perbaiki Kinerja Tahun Depan
PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), optimistis dapat mendongkrak pendapatan pada 2023 setelah kinerja memperlihatkan penurunan selama periode sembilan bulan di 2022. Optimisme tersebut sejalan dengan upaya ZINC untuk pengoperasian pabrik smelter konsentrat timbal berkapasitas 40.000 ton yang sedang dibangun pada akhir tahun ini. 
Direktur Kapuas Prima Coal Evelyne Kioe mengatakan penyusutan ekonomi global akibat perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan menjadikan 2022 sebagai tahun penuh tantangan. Oleh karena itu, ZINC akan fokus untuk mengupayakan peningkatan penjualan tahun depan.
Selain smelter konsentrat timbal yang sedang dikejar untuk bisa beroperasi akhir tahun ini, ZINC juga sedang membangun pabrik smelter seng berkapasitas 83.000 ton konsentrat seng yang diharapkan bisa beroperasi pada 2023. Per September 2022, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berjumlah Rp21,84 miliar, tuurn 67,03 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp66,27 miliar.
Penurunan laba bersih turut dipicu oleh turunnya pendapatan ZINC, dari Rp612,59 miliar pada Januari-September 2021 menjadi Rp551,81 miliar. Salah satu penyebab turunnya penjualan dan laba bersih ZINC adalah harga komoditas yang cenderung turun karena peningkatan suku bunga dari Amerika Serikat. Selain itu, terdapat kenaikan biaya yang signifikan akibat harga solar industri yang meningkat 100 persen. (Bisnis)
 
Menjaga Kinerja Penjualan, Itama Ranoraya (IRRA) akan Pasarkan Banyak Produk
Guna menjaga kinerja penjualan tetap positif, PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) akan terus perbanyak item-item (SKU) produk yang dipasarkan. Sebelumnya, IRRA telah menjalin kerja sama dengan PT Medtronic Indonesia, perusahaan terkemuka dunia yang memproduksi produk medis berteknologi, yang beroperasi lebih dari 150 negara lintas dunia.
Keduanya bekerjasama memasarkan produk alat kesehatan di Indonesia, hal ini mencakup pemasaran dan promosi produk ValleylabTM milik Medtronic. Perseroan optimistis dengan masih tingginya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, penjualan alat kesehatan di dalam negeri masih cukup seksi ke depannya.
Di tahun 2023 perusahaan juga akan terus memperluas portfolionya dan juga memperbaiki human capital yang menjadikan semua karyawan adalah aset perseroan. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: