Ditutup di Level 7.015, IHSG Rabu Melemah -0,52 Persen

Kamis, 03 November 2022. 04:40 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

32,147.76

 

-505.44

 

-1.55 %

 

S&P 500

 

3,759.69

 

-96.41

 

-2.50 %

 

NASDAQ

 

10,524.80

 

-366.05

 

-3.36 %

 

FTSE 100

 

7,144.14

 

-42.02

 

-0.58 %

 

NIKKEI

 

27,663.39

 

-15.53

 

-0.06 %

 

HANG SENG

 

15,827.17

 

+371.90

 

+2.41 %

 

GOLD

 

1,637.70

 

-12.00

 

-0.73 %

 

CRUDE OIL WTI

 

89.35

 

+0.98

 

+1.11 %

 

BRENT OIL

 

95.57

 

-0.06

 

-0.06 %

 

NICKEL

 

24,010.00

 

+410.00

 

+1.74 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Rabu (2/11/2022) terpantau melemah di zona merah setelah ditutup turun -0,52% atau melemah -36,613 basis point ke level 7.015,690. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.976 hingga batas atas pada level 7.074 setelah dibuka pada level 7.052.
IDXENERGY Naik 0,25%, IDXBASIC Naik 0,86%, IDXINDUST -1,39%, IDXCYCLIC Naik 0,96%, IDXNONCYC -0,38%, IDXHEALTH -0,30%, IDXFINANCE -0,56%, IDXPROPERT -0,12%, IDXTECHNO Naik 1,85%, IDXINFRA -0,42%, dan IDXTRANS -0,44%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,82% ke level 999,099. Sedangkan, JII turun -0,61% ke level 609,516. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,67% ke level 525,708. Sementara IDX80 tercatat turun -0,57% ke level 141,134.
 
Berita Emiten 
Kejar Modal Inti, Bank Amar (AMAR) Rights Issue 4,56 Miliar Saham
PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR) sedang mengejar pemenuhan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait modal inti minimum Rp3 triliun hingga akhir 2022. Untuk itu, perseroan akan menggelar rights issue. 
Bank Amar akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) kepada pemegang saham perseroan untuk penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) II atau rights issue sebanyak 4,56 miliar saham atau 24,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue. HMETD akan memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham baru dengan harga Rp280 per saham. Sementara, jumlah dana yang akan diterima perseroan dari HMETD II nantinya adalah Rp1,27 triliun.
HMETD II ini akan mulai dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang tercatat dalam daftar pemegang saham per 28 November 2022. Sedangkan, berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dalam rangka HMETD II per 25 Oktober 2022, Tolaram menyatakan akan melaksanakan seluruh HMETD sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya. 
Namun, apabila saham-saham yang ditawarkan dalam HMETD II ini tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya. Dana hasil HMETD II ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan akan dipergunakan oleh perseroan sebagai modal kerja dalam rangka pemberian kredit kepada nasabah. (Bisnis)
 
Axiata Group Dikabarkan Jajaki Merger Layanan EXCL dan LINK
Axiata Group Bhd., perusahaan pemilik PT XL Axiata Tbk (EXCL), dikabarkan menjajaki potensi untuk menggabungkan layanan seluler dan pita besarnya (broadband) di Indonesia. 
Berdasarkan pemberitaan Bloomberg, seorang sumber yang mengetahui rencana penggabungan usaha itu mengatakan bahwa Axiata tengah mempersiapkan pondasi untuk kesepakatan baru yang memungkinkan sinergi antara dua layanan tersebut makin kuat.
Perusahaan nirkabel asal Malaysia itu merupakan pemegang saham pengendali EXCL dengan kepemilikan mencapai 61,16 melalui Axiata Investment (Indonesia) Sdn. Bhd. (AII). Selain EXCL, Axiata juga memiliki aset lain di Indonesia yakni PT Link Net Tbk (LINK), perusahaan penyedia layanan internet broadband dengan merek First Media. LINK resmi menjadi bagian dari Axiata Group lewat akuisisi yang dirampungkan pada Juni 2022. Bersama dengan Xl Axiata, Axiata Group mencaplok 66,03 persen saham LINK dengan nilai transaksi mencapai Rp8,72 triliun.
Nilai pasar EXCL dan LINK mencapai Rp33,65 triliun jika diakumulasi. Meski demikian, sumber tersebut mengatakan bahwa rencana bisnis ini masih dalam tahap awal. Belum dapat dipastikan apakah Axiata akan melanjutkan rencana tersebut atau tidak. (Bisnis)
 
Bayar Utang, Hero Supermarket (HERO) Jual Aset Rp180 Miliar
PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengumumkan rencana penjualan sebagian aset berupa tanah dan bangunan yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, dengan nilai Rp180 miliar. HERO akan melakukan divestasi aset berupa tanah, bangunan, serta aset dalam bangunan kepada PT Pro Alpine Utama. Luas tanah tersebut mencapai 25.633 meter persegi, dengan luas bangunan yang terdiri atas 2 lantai adalah 20.003 meter persegi.
Manajemen HERO menjelaskan divestasi aset tanah dan bangunan dilakukan karena sejumlah alasan bisnis. Hero Supermarket menyebutkan penerimaan dana tunai dari pelepasan aset akan mengurangi leverage dan memperkuat posisi keuangan.
HERO menyebutkan transaksi ini bakal memberi keuntungan. Penjualan properti diharapkan dapat mendukung profitabilitas pada 2022. Selain itu, penjualan aset menunjukkan kemampuan untuk memonetisasi aset yang tidak likuid meskipun ada ketidakpastian pasar akibat Covid-19. Adapun dampak keuangan yang timbul dari transaksi ini mencakup berkurangnya bunga pinjaman bank jangka pendek. HERO akan mampu melunasi pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp108 miliar. (Bisnis)
 
Berikut Cara Timah (TINS) Tekan Biaya Pengolahan Hingga 25 Persen
PT Timah Tbk (TINS) melakukan tranformasi teknologi pengolahan timah kadar rendah dengan membangun Top Submerge Lance (TSL) Ausmelt Furnace di Kawasan Unit Metalurgi Muntok, Kabupaten Bangka Barat yang akan mulai commisioning pada akhir November 2022.
Sekretaris Perusahaan TINS Abdullah Umar Baswedan menyatakan, dengan beroperasinya Ausmelt dapat menekan cost pengolahan sebesar 25% dibandingkan dengan menggunakan Reverberatory furnace. Abdullah menerangkan, dengan beroperasinya TSL Ausmelt Furnace dapat meningkatkan efektifitas produksi dengan proses pengolahan yang lebih efisien.
TINS juga menggandeng Outotec australia yang berpusat di Finlandia sebagai provider teknologi TSL Ausmelt Furnace. Kemudian, pembangunan TSL Ausmelt Furnace  sendiri adalah strategi untuk menjawab tantangan yang dihadapi industri pertambangan timah saat ini. Dimana ketersediaan biji timah dengan kadar tinggi atau di atas 70% Sn sudah terbatas.
Tanur Reverberatory menggunakan bahan bakar minyak (marine fuel oil) dengan reduktor batu bara jenis antrasit yang lebih banyak dan membutuhkan biaya yang relatif besar. Untuk mampu bersaing dengan industri pertambangan timah dunia, Timah harus menekan cost produksi sehingga penggunaan teknologi menjadi hal yang harus dilakukan untuk menjawab tantangan ke depan. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: