Regional Index
Dow Jones |
34,618.24 |
-288.87 |
-0.83 % |
||||
S&P 500 |
4,450.32 |
-54.78 |
-1.22 % |
||||
NASDAQ |
13,708.33 |
-217.72 |
-1.56 % |
||||
FTSE 100 |
7,711.38 |
+38.30 |
+0.50 % |
||||
NIKKEI |
33,582.50 |
+370.00 |
+1.11 % |
||||
HANG SENG |
18,238.50 |
+185.50 |
+1.03 % |
||||
GOLD |
1,945.35 |
-0.25 |
-0.01 % |
||||
CRUDE OIL WTI |
90.02 |
+1.04 |
+1.15 % |
||||
BRENT OIL |
94.27 |
+0.57 |
+0.61 % |
||||
NICKEL |
19,922.50 |
-420.50 |
-2.07 % |
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan, Jumat (15/9/2023) lanjut menguat ke zona hijau dengan ditutup meningkat 23,458 basis point atau naik 0,34% ke level 6.982,791. IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 7.011 hingga batas bawah pada level 6.945 setelah dibuka pada level 6.959.
IDXENERGY naik 0,24%, IDXBASIC naik 2,06%, IDXINDUST naik 0,22%, IDXCYCLIC -0,88%, IDXNONCYC naik 0,16%, IDXHEALTH -1,96%, IDXFINANCE -0,10%, IDXPROPERT -1,08%, IDXTECHNO -0,08%, IDXINFRA naik 0,02%, dan IDXTRANS naik 0,16%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat naik 0,58% ke level 961,204. Sedangkan, JII menguat 1,11% ke level 568,783. Selanjutnya, IDX30 ditutup naik 0,51% ke level 497,950. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,62% ke level 133,539.
IDXENERGY naik 0,24%, IDXBASIC naik 2,06%, IDXINDUST naik 0,22%, IDXCYCLIC -0,88%, IDXNONCYC naik 0,16%, IDXHEALTH -1,96%, IDXFINANCE -0,10%, IDXPROPERT -1,08%, IDXTECHNO -0,08%, IDXINFRA naik 0,02%, dan IDXTRANS naik 0,16%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat naik 0,58% ke level 961,204. Sedangkan, JII menguat 1,11% ke level 568,783. Selanjutnya, IDX30 ditutup naik 0,51% ke level 497,950. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,62% ke level 133,539.
Berita Emiten
Siapkan Rp50 Miliar, Itama Ranoraya (IRRA) Perpanjang Periode Buyback
PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) menyampaikan bahwa perseroan akan memperpanjang periode pembelian kembali saham (buyback).
Perseroan menganggarkan dana senilai Rp50 miliar atau setara 3,698 persen dari jumlah saham untuk mengeksekusi aksi korporasi ini. Adapun periode perpanjangan buyback dilakukan mulai 18 September 2023 sampai 17 Desember 2023, alias tiga bulan ke depan.
Adapun harga buyback akan dilakukan pada harga yang lebih rendah, atau sama dengan harga pada hari sebelumnya. Manajemen mengakui, buyback bakal berdampak terhadap jumlah saham yang beredar saat ini. Laba per saham (EPS) diperkirakan akan mencapai Rp8 per saham setelah periode buyback. (Emitennews)
Perseroan menganggarkan dana senilai Rp50 miliar atau setara 3,698 persen dari jumlah saham untuk mengeksekusi aksi korporasi ini. Adapun periode perpanjangan buyback dilakukan mulai 18 September 2023 sampai 17 Desember 2023, alias tiga bulan ke depan.
Adapun harga buyback akan dilakukan pada harga yang lebih rendah, atau sama dengan harga pada hari sebelumnya. Manajemen mengakui, buyback bakal berdampak terhadap jumlah saham yang beredar saat ini. Laba per saham (EPS) diperkirakan akan mencapai Rp8 per saham setelah periode buyback. (Emitennews)
Mitratel (MTEL) Jajaki Akuisisi Aset Serat Optik Indosat
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel mengaku tertarik pada peluang akuisisi serat optik (fiber optic) PT Indosat Tbk (ISAT), yang disebut-sebut senilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 15,35 triliun. Terlebih, anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tersebut masih memiliki sisa anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) yang masih belum terpakai senilai Rp 7 triliun.
MTEL tersebut juga melihat potensi saham pengendali pada PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST), yang hampir memiliki 16.642 km serat optik di FTTB/FTTH/FTTT bersama dengan 3.383 menara telekomunikasi. Saat TLKM’s analyst day, MTEL meluncurkan inisiatif strategis yang dapat menempatkan perusahaan pada posisi terdepan dalam bisnis infrastruktur telekomunikasi. Kapasitas neraca MTEL yang besar juga memungkinkan perusahaan untuk menangkap peluang organik dan anorganik dalam bisnis serat optik.
Dari sisi kesiapan dana, manajemen Mitratel optimistis atas ketertarikan akuisisi serat optik tersebut. Sedangkan riset BRI Danareksa Sekuritas menunjukkan, anggaran capex Mitratel hingga tahun berjalan ini tersisa Rp 7 triliun atau 50%.
BRI Danareksa pun menyebut bahwa Mitratel bisa mendapat katalis positif dari aksi induk usahanya, yaitu Telkom, yang berencana melakukan spin off aset serat optik menjadi entitas baru, yakni InfraCo. Aksi korporasi ini disebut-sebut menjadi sinyal bahwa aset fiber to the tower (FTTT) Telkom kemungkinan ditransfer ke Mitratel. (Investor Daily)
MTEL tersebut juga melihat potensi saham pengendali pada PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST), yang hampir memiliki 16.642 km serat optik di FTTB/FTTH/FTTT bersama dengan 3.383 menara telekomunikasi. Saat TLKM’s analyst day, MTEL meluncurkan inisiatif strategis yang dapat menempatkan perusahaan pada posisi terdepan dalam bisnis infrastruktur telekomunikasi. Kapasitas neraca MTEL yang besar juga memungkinkan perusahaan untuk menangkap peluang organik dan anorganik dalam bisnis serat optik.
Dari sisi kesiapan dana, manajemen Mitratel optimistis atas ketertarikan akuisisi serat optik tersebut. Sedangkan riset BRI Danareksa Sekuritas menunjukkan, anggaran capex Mitratel hingga tahun berjalan ini tersisa Rp 7 triliun atau 50%.
BRI Danareksa pun menyebut bahwa Mitratel bisa mendapat katalis positif dari aksi induk usahanya, yaitu Telkom, yang berencana melakukan spin off aset serat optik menjadi entitas baru, yakni InfraCo. Aksi korporasi ini disebut-sebut menjadi sinyal bahwa aset fiber to the tower (FTTT) Telkom kemungkinan ditransfer ke Mitratel. (Investor Daily)
Chandra Asri (TPIA) Targetkan Proyek PLTS 3 MW pada 2023
PT Krakatau Daya Listrik (KDL), anak usaha Chandra Asri Group, menargetkan pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 3MW pada 2023.
KDL merupakan perushaaan di bidang infrastruktur yang dimiliki secara mayoritas oleh Grup Barito Pacific, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), berhasil mengembangkan usaha pembangunan pembangkit panel surya dengan empat mekanisme yang berbeda sebagai salah satu upaya menyediakan solusi energi baru terbarukan (EBT).
KDL telah berhasil memasang panel surya di berbagai proyek, termasuk industri dan ritel, dengan total kapasitas listrik energi baru terbarukan mencapai 958 kWp dan ditargetkan proyek PLTS yang akan dikerjakan mencapai 3 MWp di tahun 2023.
Keberhasilan pembangunan panel surya ini, baik untuk pelanggan maupun di wilayah usaha sendiri, dapat menghemat pemakaian listrik hingga 40 persen per tahun, serta mengurangi emisi karbon mencapai 561 ton CO2 per tahun.
Proyek unggulan KDL mencakup instalasi Rooftop Photovoltaic (PV) yang juga dapat digunakan di perumahan serta sistem Ground-Mounted PV maupun Floating. Penamaan panel surya ini mengacu pada lokasi pemasangannya, yakni panel surya pada rooftop (atap), ground (tanah), dan float (mengambang).
Chandra Asri telah mengakuisisi KDL pada awal tahun 2023 sebesar 70 persen yang menegaskan komitmen Chandra Asri untuk unggul dalam bisnis dengan melebarkan jenis usaha pada sektor infrastruktur. Hal ini tentunya akan mendatangkan manfaat bagi para pemangku kepentingan juga mendukung target pemerintah dalam mencapai target EBT. (Bisnis)
KDL merupakan perushaaan di bidang infrastruktur yang dimiliki secara mayoritas oleh Grup Barito Pacific, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA), berhasil mengembangkan usaha pembangunan pembangkit panel surya dengan empat mekanisme yang berbeda sebagai salah satu upaya menyediakan solusi energi baru terbarukan (EBT).
KDL telah berhasil memasang panel surya di berbagai proyek, termasuk industri dan ritel, dengan total kapasitas listrik energi baru terbarukan mencapai 958 kWp dan ditargetkan proyek PLTS yang akan dikerjakan mencapai 3 MWp di tahun 2023.
Keberhasilan pembangunan panel surya ini, baik untuk pelanggan maupun di wilayah usaha sendiri, dapat menghemat pemakaian listrik hingga 40 persen per tahun, serta mengurangi emisi karbon mencapai 561 ton CO2 per tahun.
Proyek unggulan KDL mencakup instalasi Rooftop Photovoltaic (PV) yang juga dapat digunakan di perumahan serta sistem Ground-Mounted PV maupun Floating. Penamaan panel surya ini mengacu pada lokasi pemasangannya, yakni panel surya pada rooftop (atap), ground (tanah), dan float (mengambang).
Chandra Asri telah mengakuisisi KDL pada awal tahun 2023 sebesar 70 persen yang menegaskan komitmen Chandra Asri untuk unggul dalam bisnis dengan melebarkan jenis usaha pada sektor infrastruktur. Hal ini tentunya akan mendatangkan manfaat bagi para pemangku kepentingan juga mendukung target pemerintah dalam mencapai target EBT. (Bisnis)
Kalbe Farma (KLBF) Siap Ekspansi ke Timur Tengah dan Afrika Utara
Sebelum siap mengekspor produk Hansizhuang (serplulimab injection) atau obat kanker paru-paru sel kecil (small cell lung cancer) hasil kerjasamanya dengan Shanghai Henlius Biotech, Inc (Henlius) kepasar Timur Tengah dan Afrika Utara, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) harus melakukan beberapa langkah investasi.
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius mengatakan produk harus melewati serangkaian uji klinik hingga fase 3 yang kemudian dilakukan tidak hanya di Indonesia namun di beberapa negara di Asia Tenggara. Untuk satu uji klinik yang baik (sampai fase 3) nilainya sekitar Rp 100 miliar-Rp 200 miliar.
Selain investasi dalam sektor uji klinis, Vidjongtius menjelaskan perseroan juga sudah melakukan investasi di bagian fasilitas produksi yang berada di Cikarang, Jawa Barat. Untuk fasilitas tersebut perseroan telah berinvestasi kurang lebih sebesar Rp 500 miliar, kemudian jika dijumlah dengan beberapa proses-proses di dalam (di dalam fasilitas) bisa diperkirakan mencapai dana yang digelontorkan mencapai Rp 700-800 miliar. (Kontan)
Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius mengatakan produk harus melewati serangkaian uji klinik hingga fase 3 yang kemudian dilakukan tidak hanya di Indonesia namun di beberapa negara di Asia Tenggara. Untuk satu uji klinik yang baik (sampai fase 3) nilainya sekitar Rp 100 miliar-Rp 200 miliar.
Selain investasi dalam sektor uji klinis, Vidjongtius menjelaskan perseroan juga sudah melakukan investasi di bagian fasilitas produksi yang berada di Cikarang, Jawa Barat. Untuk fasilitas tersebut perseroan telah berinvestasi kurang lebih sebesar Rp 500 miliar, kemudian jika dijumlah dengan beberapa proses-proses di dalam (di dalam fasilitas) bisa diperkirakan mencapai dana yang digelontorkan mencapai Rp 700-800 miliar. (Kontan)
Disclaimer On