Ditutup di Level 6.966, IHSG Kamis Melemah -1,46 Persen

Jumat, 11 November 2022. 04:49 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

33,715.37

 

+1,201.43

 

+3.70 %

 

S&P 500

 

3,956.37

 

+207.80

 

+5.54 %

 

NASDAQ

 

11,114.15

 

+760.97

 

+7.35 %

 

FTSE 100

 

7,375.34

 

+79.09

 

+1.08 %

 

NIKKEI

 

27,446.10

 

-270.33

 

-0.98 %

 

HANG SENG

 

16,081.04

 

-277.48

 

-1.70 %

 

GOLD

 

1,757.65

 

+43.95

 

+2.56 %

 

CRUDE OIL WTI

 

86.22

 

+0.39

 

+0.42 %

 

BRENT OIL

 

+0.42%

 

+0.67

 

+0.72 %

 

NICKEL

 

26,157.00

 

+1469.00

 

+5.95 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
 
Market News
 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Kamis (10/11/2022) Berakhir melemah di zona merah setelah ditutup turun -1,46% atau terpangkas -103,247 basis point di level 6.966,837. IHSG bergerak melemah dari batas atas di level 7.070 hingga batas bawah pada level 6.956 setelah dibuka pada level 7.070.
 
IDXENERGY turun -1,97%, IDXBASIC -1,02%, IDXINDUST -1,94%, IDXCYCLIC -0,76%, IDXNONCYC -1,28%, IDXHEALTH -0,16%, IDXFINANCE -1,06%, IDXPROPERT -0,58%, IDXTECHNO -1,70%, IDXINFRA -0,74%, dan IDXTRANS -2,30%.
 
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -1,74% ke level 991,649. Sedangkan, JII turun -1,54% ke level 607,119. Selanjutnya, IDX30 ditutup melemah -1,78% ke level 521,682. Sementara IDX80 tercatat turun -1,73% ke level 139,916.
 
Berita Emiten 
 
Laba Bersih Smartfren (FREN) Meningkat Jadi Rp1,6 Triliun, Cuan dari Moratelindo
 
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berhasil mengubah rugi menjadi laba bersih secara signifikan hingga kuartal III/2022. FREN mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp8,28 triliun hingga kuartal III/2022. Pendapatan usaha ini meningkat 8,44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp7,64 triliun. 
 
Pendorong dari pendapatan usaha ini adalah pendapatan dari jasa telekomunikasi, yakni pendapatan data senilai Rp7,42 triliun. Sementara itu, pendapatan nondata FREN adalah sebesar Rp211,5 miliar, jasa interkoneksi sebesar Rp215,8 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp435,3 miliar.
 
Laba bersih FREN juga tercatat ikut naik menjadi Rp1,64 triliun, berbalik dari rugi bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp441,7 miliar. Bahkan, laba bersih ini jauh melampaui capaian semester I/2022 yang sebesar Rp54,6 miliar atau melesat 2.908 persen secara kuartal ke kuartal (quarter-on-quarter). 
 
Penyebabnya, yakni keuntungan dari investasi dalam saham yang mencapai Rp1,62 triliun. Di periode yang sama tahun lalu, keuntungan FREN dari investasi dalam saham ini hanya Rp88,35 miliar. FREN menjelaskan melakukan investasi saham pada PT Nuri Gaya Citra dan PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo. (Bisnis)
 
BIRD Menargetkan Penambahan 200 Armada Listrik (EV) di 2023 Meski Harga Masih Mahal
 
PT Blue Bird Tbk (BIRD) menargetkan penambahan 200 unit armada listrik (EV) di tahun 2023 mendatang. Meski tidak diberitahu berapa banyak capex yang dianggarkan untuk penambahan armada EV, perseroan mengaku jika anggaran capex tahun 2023 akan lebih tinggi dibandingkan capex tahun ini.
 
Direktur Utama BIRD Sigit Djokosoetono menyampaikan target penambahan ini merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap program Pemerintah yang menargetkan net zero emissions karbon. PT Blue Bird Tbk (BIRD) menargetkan penambahan 200 unit armada listrik (EV) di tahun 2023 mendatang. Meski tidak diberitahu berapa banyak capex yang dianggarkan untuk penambahan armada EV, perseroan mengaku jika anggaran capex tahun 2023 akan lebih tinggi dibandingkan capex tahun ini.
 
Sigit juga mengatakan penambahan armada jenis EV ini akan dilakukan bertahap mengingat biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan EV cukup tinggi dan supply yang terbatas. Untuk mobil jenis EV, Sigit mengatakan harganya 3 kali hingga 4 kali lipat lebih tinggi dari harga mobil konvensional. (Kontan)
 
DSNG Berpotensi Raih Rp 30 Miliar dari Penjualan Cangkang Sawit ke Jepang di 2022
 
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) berpotensi meraih pendapatan tambahan dari penjualan ekspor cangkang sawit ke Jepang senilai US$ 2 juta atau setara Rp 30 miliar (Kurs: Rp 15.000) di akhir tahun ini. 
 
Ekspor cangkang sawit ini dilaksanakan oleh PT Dharma Sumber Energi (DSE), perusahaan patungan antara Dharma Satya Nusantara dengan eREX Singapore Pte Ltd. Adapun ekspor cangkang sawit ini perdana dilakukan pada Juni 2022 yang lalu sebanyak 10.000 ton. 
 
Direktur Dharma Satya Nusantara, Jenti Widjaja menjelaskan di tahun ini pihaknya akan mengekspor cangkang sawit sebanyak 20.000 ton yang sebagian sudah dikirimkan pada Juni 2022 lalu. Dengan nilai tersebut, maka DSNG berpotensi meraih penjualan cangkang sawit sebesar US$ 2 miliar di akhir 2022. 
 
Jenti mengemukakan, ekspor cangkang sawit ini akan ditingkatkan dari tahun ke tahun sesuai dengan kesiapan dan peningkatan (upgrade) mesin dan teknologi di pabrik. Rencananya di 2023, ekspor cangkang sawit akan mencapai 70.000 ton per tahun. Berlanjut di 2024, ekspor cangkang sawit akan menjadi 140.000 ton per tahun. 
 
Lewat penjualan cangkang sawit ini, DSNG dapat berpotensi meraih hingga US$ 14 juta pada 2024 mendatang. Sesuai dengan kontrak perjanjian, pengiriman cangkang sawit ke Jepang ini dilaksanakan hingga 15 tahun ke depan. Cangkang kelapa sawit tersebut berasal dari pabrik milik DSNG di Muara Wahau, Kalimantan Timur, yang sudah tersertifikasi RSPO. (Kontan)
 
Bumi Resources (BUMI) Wajib Pasok Batubara 20,1 Juta Ton untuk PLTU di Tahun 2023
 
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mendapatkan penugasan untuk memasok batubara bagi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mencapai 20,1 juta ton pada 2023 mendatang.
Merujuk salinan surat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang diperoleh Kontan, BUMI melalui dua anak usahanya mendapatkan penugasan Domestic Market Obligation (DMO) untuk sektor kelistrikan meliputi pasokan batubara untuk pembangkit milik PLN dan milik Independent Power Producer (IPP).
 
Menanggapi hal ini, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava mengungkapkan pihaknya siap memenuhi kewajiban yang ada. Dileep pun masih enggan merinci strategi perusahaan untuk tahun 2023
mendatang. Sebelumnya, Dileep mengatakan, produksi pada tahun 2023 diperkirakan berkisar pada 80 juta hingga 85 juta ton. Tantangan cuaca ekstrem diakui masih menjadi kendala dalam proses produksi.
 
Merujuk pada surat Kementerian ESDM, anak usaha BUMI yakni PT Kaltim Prima Coal mendapatkan kewajiban pasokan batubara sebesar 13,7 juta ton. Sementara itu, PT Arutmin Indonesia mendapatkan alokasi sebesar 7,8 juta ton. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: