Ditutup di Level 6.937, IHSG Rabu Menguat 0,20 Persen

Jumat, 29 September 2023. 05:00 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

33,666.34

 

+116.07

 

+0.35 %

 

S&P 500

 

4,299.70

 

+25.19

 

+0.59 %

 

NASDAQ

 

13,201.28

 

+108.43

 

+0.83 %

 

FTSE 100

 

7,601.85

 

+8.63

 

+0.11 %

 

NIKKEI

 

31,851.00

 

-479.50

 

-1.48 %

 

HANG SENG

 

17,351.00

 

-201.50

 

-1.15 %

 

GOLD

 

1,881.70

         

CRUDE OIL WTI

 

91.81

 

-1.87

 

-2.00 %

 

BRENT OIL

 

93.14

 

-0.04

 

-0.04 %

 

NICKEL

 

18,978.50

 

-24.50

 

-0.13 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Rabu (27/9/2023) berhasil menguat ke zona hijau dengan bertambah 14,028 basis point atau ditutup naik 0,20% ke level 6.937,828. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.913 hingga batas atas pada level 6.970 setelah dibuka pada level 6.923.
IDXENERGY naik 1,53%, IDXBASIC naik 0,64%, IDXINDUST naik 0,07%, IDXCYCLIC naik 0,08%, IDXNONCYC -0,50%, IDXHEALTH -0,98%, IDXFINANCE naik 0,42%, IDXPROPERT naik 0,78%, IDXTECHNO naik 0,04%, IDXINFRA naik 0,42%, dan IDXTRANS naik 0,45%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat naik 0,10% ke level 953,318. Sedangkan, JII menguat 0,17% ke level 565,811. Selanjutnya, IDX30 ditutup naik 0,17% ke level 493,539. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,16% ke level 132,436.
 
Berita Emiten
Merger Grup Garuda (GIAA) dan Pelita Air Mulai Menemui Titik Terang
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengestimasikan merger grup Garuda dalam hal ini Citilink dengan Pelita Air, maskapai penerbangan milik PT Pertamina (Persero), bakal menemui titik terang pada Desember tahun ini.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut, ada banyak hal yang menjadi pertimbangan (konsideran) dalam menyusun proses merger ini agar dapat terdistribusi dengan baik. 
Menurut Irfan, alasan integrasi antara Citilink dan Pelita Air ini karena Kementerian BUMN melihat sebagai sesama perusahaan pelat merah tidak seharusnya saling berkompetisi. Melainkan akan lebih baik jika berkolaborasi dalam menghadapi pasar yang ada. Terkait keputusan dan bentuk finalnya, Irfan kembali menekankan, masih terus didiskusikan.
Yang jelas, dalam proses integrasi antara Citilink dan Pelita Air ini tidak akan sampai berimbas kepada Garuda Indonesia. Lebih dari itu, GIAA juga dapat dipastikan tidak akan mengeluarkan biaya (cost) apa pun seiring dengan adanya integrasi ini. Yang jelas, GIAA terbuka untuk bekerjasama dengan siapa saja sepanjang hal itu menguntungkan kedua belah pihak. (Investor Daily)
 
Grup Mayapada (SRAJ) Akan Ekspansi Rumah Sakit Baru Akhir 2023
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)  berencana untuk membangun satu cabang rumah sakit (RS) baru di wilayah Jakarta Timur.  
Chairman & Group CEO Mayapada Healthcare Group Jonathan Tahir mengatakan bahwa, perseroan berharap proses pembangunan RS baru tersebut dapat dimulai pada akhir 2023. Dirinya menyebut bahwa dana yang dialokasikan untuk keperluan pengembangan RS baru biasanya berada di kisaran Rp500 miliar. 
Namun demikian, nilai tersebut akan disesuaikan dengan lokasi dan luas bangunan RS. Adapun, cabang baru RS Mayapada ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada 2025 mendatang. 
Adapun, manajemen SRAJ menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 30 persen hingga penghujung 2024. Artinya, perseroan membidik target pendapat di kisaran Rp2,4 triliun hingga akhir tahun ini. (Bisnis)
 
Harga Broiler Rebound, Kinerja Japfa (JPFA) Diprediksi Membaik Pada Semester II-2023
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berpotensi menghasilkan kinerja yang lebih baik pada semester kedua 2023 dibanding paruh pertama tahun ini. 
Analis Sinarmas Sekuritas Michael Filbery memprediksi, kinerja JPFA pada kuartal ketiga dan keempat akan sejalan dengan kinerja kuartal II-2023 yang sudah membukukan laba bersih sehingga menutupi rugi bersih pada kuartal I-2023.
Menurut Michael, perbaikan kinerja JPFA didukung oleh harga ayam broiler yang tetap tinggi melampaui breakeven point. Hal ini didukung oleh adanya pengurangan suplai Day Old Chicken Final Stock (DOC FS) pada culling keempat tahun ini, yakni sebanyak 10,1 juta DOC FS per minggu dalam tujuh minggu.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan culling kedua yang pengurangannya hanya sebanyak 9,6 juta DOC FS per minggu dalam tujuh minggu dan culling ketiga yang sebanyak 3,3 juta DOC FS per minggu dalam tiga minggu.
Kemudian, dari segmen pakan ternak (feed), Michael memperkirakan margin JPFA sudah lebih stabil. Pasalnya, di tengah harga jagung domestik yang masih tinggi, JPFA telah mengamankan bahan mentah yang lebih murah pada awal kuartal III-2023.
Saat ini, sentimen yang memengaruhi pergerakan kinerja keuangan dan saham JPFA ada tiga. Pertama, efektivitas culling DOC FS yang sudah tercermin dari tingkat harga broiler yang berada di level yang menguntungkan sepanjang kuartal III-2023 ini. Kedua, daya beli masyarakat menengah ke bawah dinilai masih cukup solid hingga akhir tahun.
Sentimen ketiga berasal dari kinerja segmen feed yang sudah lebih baik pada kuartal III-2023 dibanding kuartal sebelumnya. Selain itu, perusahaan selalu memasok jagung domestik sesuai dengan kebutuhan pakan bagi peternakannya. Alhasil, fluktuasi harga komoditas jagung di pasar internasional relatif tidak berdampak signifikan pada kinerja JPFA. (Kontan)
 
Perlebar Sayap Bisnis, Sumber Global Energy (SGER) Siap Bawa Anak Usaha IPO
PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) membentangkan sayap bisnis ke segmen nikel dan mineral lainnya. Guna menggenjot ekspansi ini, SGER sedang bersiap membawa anak usahanya untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.
Anak usaha SGER yang akan dilepas ke pasar saham adalah PT Sumber Mineral Global Abadi (SMGA). Business Development Head Sumber Global Energy Julius Edy Wibowo mengungkapkan secara internal, SGER menargetkan penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) SMGA bisa tuntas pada 30 November 2023.
Dalam IPO SMGA ini, SGER membidik dana segar sekitar Rp 200 miliar. Melalui entitas usaha SMGA, SGER sedang menjajaki peluang bisnis pengolahan mineral pasir silika dan pasir besi untuk kebutuhan pasar lokal dan ekspor. Di samping itu, Julius mengatakan pertambangan batu gamping (limestone) ditargetkan akan beroperasi pada tahun 2024. 
SGER berencana meningkatkan penjualan domestik untuk nikel, mineral non-logam dan batubara melalui anak usaha SMGA. Adapun, SGER mencatat penjualan nikel mencapai sekitar 100.000 ton sepanjang tahun berjalan ini. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: