Ditutup di Level 6.910, IHSG Awal Pekan Berhasil Menguat 0,44 Persen

Selasa, 15 Agustus 2023. 04:33 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

35,307.63

 

+26.23

 

+0.07 %

 

S&P 500

 

4,489.72

 

+25.67

 

+0.57 %

 

NASDAQ

 

13,788.33

 

+143.48

 

+1.05 %

 

FTSE 100

 

7,507.15

 

-17.01

 

-0.23 %

 

NIKKEI

 

32,080.00

 

-393.65

 

-1.21 %

 

HANG SENG

 

18,792.00

 

-273.50

 

-1.43 %

 

GOLD

 

1,939.00

 

-7.60

 

-0.39 %

 

CRUDE OIL WTI

 

82.47

 

-0.72

 

-0.87 %

 

BRENT OIL

 

86.20

 

+0.03

 

+0.03 %

 

NICKEL

 

20,098.50

 

-142.50

 

-0.70 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan, Senin (14/8/2023) berhasil menguat ke zona hijau dengan ditutup naik 30,193 basis point atau meningkat 0,44% ke level 6.910,172. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.823 hingga batas atas pada level 6.910 setelah dibuka pada level 6.879.
IDXENERGY Naik 1,32%, IDXBASIC naik 1,69%, IDXINDUST Naik 0,35%, IDXCYCLIC -0,06%, IDXNONCYC Naik 0,50%, IDXHEALTH Naik 0,06%, IDXFINANCE Naik 0,36%, IDXPROPERT Naik 0,15%, IDXTECHNO Naik 0,41%, IDXINFRA Naik 0,03%, dan IDXTRANS -0,27%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat Naik 0,45% ke level 968,661. Sedangkan, JII menguat 0,89% ke level 558,252. Selanjutnya, IDX30 ditutup Naik 0,46% ke level 502,347. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,57% ke level 133,453.
 
Berita Emiten
Proyek Baterai EV Butuh Rp 183 Triliun, Antam (ANTM) Pegang Kendali
PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau Holding Industri Pertambangan BUMN (MIND ID) membutuhkan total investasi US$ 12 miliar atau setara Rp 183 triliun untuk mengejar target 15 gigawatt baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada 2027.
MIND ID merealisasikannya melalui PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam dengan menjadi pemegang mayoritas saham atau 51% di perusahaan patungan (joint venture/JV) bersama perusahaan baterai EV terbesar asal Tiongkok, Cotemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL).
Selain CATL, ANTM juga menggandeng perusahaan baterai terbesar asal Korea Selatan (Korsel), LG Energy Solution Ltd (LGES). Megaproyek baterai kendaraan listrik ini, akan membutuhkan investasi senilai US$ 12 miliar. Karena itu, selain menggandeng perusahaan baterai asal Tiongkok dan Korsel, MIND ID masih terbuka dengan pihak-pihak lain. Bahkan tidak menutup kemungkinan ANTM bakal melakukan aksi korporasi ke depan. (Investor Daily)
 
Sumber Global Energy (SGER) Raih Kontrak Hampir Rp 3 Triliun dari Vietnam
PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) kembali memperoleh kontrak penjualan batu bara dari Vietnam, Senin (14/8/2023). Kontrak kerja sama senilai hampir Rp 3 triliun ini akan dijalani bersama Vietnam Oil and Gas Group, yang merupakan Badan Usaha Milik Negara Vietnam.
Direktur Utama Sumber Global Energy Welly Thomas berharap, raihan kontrak penjualan batu bara baru tersebut dapat menjadi pendorong kinerja perusahaan ke depan. Perjanjian ini juga disebut-sebut menunjukkan keandalan Sumber Global Energy sebagai perusahaan penjual batu bara Indonesia yang memimpin di sektornya.
Melalui kesepakatan tersebut, perseroan akan menjual 2.500.000 ton batu bara untuk operasional secara komersial pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Song Hau 1. Suplai bahan bakar PLTU di Song Hau Power Center, Phu Xuan Hamlet, Mai Dam Town, Provinsi Hau Giang ini akan berlaku dalam periode 2023-2024.
Adapun kontrak penjualan batu bara tersebut, ditaksir mencapai US$ 187,64 juta atau VND 1,56 triliun. Jika dikonversi dalam Rupiah, kontrak baru yang diraih Sumber Global Energy mencapai hampir Rp 3 triliun, tepatnya Rp 2,87 triliun dengan asumsi kurs Rp 15.300 per dolar AS. 
Jangka waktu kontrak akan berlangsung selama 365 hari sejak tanggal efektif perjanjian, sejalan dengan operasi secara komersial PLTU Song Hau 1. Batu bara akan dikirim oleh perusahaan dalam beberapa tahapan. (Investor Daily)
 
Utang Bank Waskita Karya (WSKT) Dapat Perpanjangan Waktu 10 Tahun
Utang bank PT Waskita Karya Tbk (WSKT) disebut telah menemui titik terang dengan perpanjangan masa jatuh tempo 10 tahun mendatang.  
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bank yang memberikan pinjaman kepada Wakita karya telah sepakat untuk memperbanjang masa jatuh tempo. Perpanjangan jatuh tempo 10 tahun di hitung sejak 2023.
Meski demikian, Tiko menyebutkan untuk utang obligasi WSKT menjadi tantangan tersendiri karena masih menunggu sikap kooperatif para pemegang obligasi dalam Rapat Umum Pemegang Obligasi. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Juni 2023, Waskita Karya memiliki total liabilitas sebesar Rp84,31 triliun. 
Liabilitas jangka pendek tercatat sebesar Rp22,79 triliun dengan pos utang bank pihak ketika tercatat sebesar Rp801,12 miliar. Rinciannya adalah PT Bank DKI sebesar Rp671,12 miliar dan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) senilai Rp130 miliar.  Kemudian ada pula liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun yaitu utang bank sebesar Rp868,37 miliar. 
Di sisi lain, liabilitas jangka panjang tercatat sebesar Rp61,51 triliun dengan pos utang bank pihak berelasi sebesar Rp27,57 triliun dan pihak ketiga sebesar Rp18.56 triliun.  Adapun rincian utang bank jangka panjang dengan pihak nerelasi berdasarkan perjanjian restrukturisasi induk (MRA) yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp7,52 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebanyak Rp4,55 triliun, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp2,69 triliun dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebesar Rp2,03 triliun. (Bisnis)
 
Surge (WIFI) Dapat Restu Rights Issue 4,96 Miliar Saham
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge menyampaikan RUPS Luar Biasa Surge yang digelar pada, Senin (14/8/2023) menyetujui penambahan modal dengan melaksanakan hak memesan efek terlebih dahulu atau rights issue.  
Manajemen Surge atau WIFI mengatakan rights issue ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan sejak melantai di BEI pada akhir 2020. WIFI menuturkan RUPSLB menyetujui penerbitan jumlah saham baru sebanyak-banyaknya 4,96 miliar saham, dengan kisaran harga pelaksanaan rights issue antara Rp260-Rp280 untuk setiap saham HMETD.
Manajemen menuturkan, kisaran jumlah dana yang diperoleh dari rights issue I dalam rangka penerbitan HMETD sekurang-kurangnya Rp1,29 triliun dan sebesar-besarnya Rp1,38 triliun. Dana hasil rights issue ini rencananya akan digunakan oleh WIFI untuk menunjang ekspansi bisnis WIFI dan entitas anak di bidang jaringan fiber optik. 
Manajemen WIFI berharap pertumbuhan ini terus konsisten seiring dengan pengembangan produk konektivitas dan aktivasi layanan pada seluruh pelaku telekomunikasi Indonesia. (Bisnis)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: