Ditutup di Level 6.896, IHSG Kamis Melemah -0,74 Persen

Jumat, 28 Juli 2023. 04:33 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

35,282.72

 

-237.40

 

-0.67 %

 

S&P 500

 

4,537.41

 

-29.34

 

-0.64 %

 

NASDAQ

 

14,050.11

 

-77.17

 

-0.55 %

 

FTSE 100

 

7,692.76

 

+15.87

 

+0.21 %

 

NIKKEI

 

32,920.00

 

+267.50

 

+0.82 %

 

HANG SENG

 

19,666.50

 

+281.50

 

+1.45 %

 

GOLD

 

1,945.75

 

-24.35

 

-1.24 %

 

CRUDE OIL WTI

 

79.80

 

+1.02

 

+1.29 %

 

BRENT OIL

 

83.40

 

+0.02

 

+0.02 %

 

NICKEL

 

21,739.00

 

+149.00

 

+0.69 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Kamis (27/7/2023) tercatat melemah di zona merah, setelah terpangkas -51,616 basis point atau ditutup turun -0,74% di level 6.896,663. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.896 hingga batas atas pada level 6.966 setelah dibuka pada level 6.948.
IDXENERGY turun -1,01%, IDXBASIC naik 0,01%, IDXINDUST -0,70%, IDXCYCLIC Naik 0,15%, IDXNONCYC -0,013 point, IDXHEALTH -1,05%, IDXFINANCE -0,24%, IDXPROPERT -0,53%, IDXTECHNO Naik 0,04%, IDXINFRA -0,89%, dan IDXTRANS -1,06%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat turun -1,03% ke level 959,271. Sedangkan, JII melemah -1,25% ke level 546,928. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -1,12% ke level 498,432. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,99% ke level 132,429.
 
Berita Emiten
Clipan Finance (CFIN) Revisi Naik Target Laba Jadi Rp 800 Miliar
PT Clipan Finance Indonesia (CFIN) merevisi naik proyeksi laba bersih tahun 2023 dari Rp 339 miliar menjadi sekitar Rp 800 miliar. Revisi tersebut didasarkan skala bisnis yang meningkat, diikuti biaya-biaya yang lebih efisien, dan keberhasilan atas pemulihan hapus buku jadi faktor penentu.
Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengungkapkan, laba bersih perusahaan sampai semester I-2023 telah mencapai Rp 649,65 miliar. Angka tersebut diprediksi kembali bertumbuh sampai akhir tahun ini, sehingga perseroan memilih untuk menaikkan target kinerja keuangan tahun ini.
Peningkatan target laba tersebut cenderung dipengaruhi perolehan pendapatan dari pemulihan (recovery) atas portofolio yang dihapus buku (written-off) senilai Rp 557 miliar, dan menghasilkan sekitar Rp 450 miliar setelah proses perpajakan pada Juni 2023. Sementara sisanya secara bisnis dan keuangan, target-target tidak banyak terjadi perubahan.
Satu-satunya target awal yang diperkirakan bisa meleset adalah penyaluran pembiayaan baru senilai Rp 9 triliun. Kini, perusahaan telah menghitung ulang target dengan turut memperhitungkan skenario terburuk, yang menghasilkan target lebih rendah. (Investor Daily)
 
Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) Buka Peluang Ekspor Produk Usai Pabrik Baru Beroperasi
PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk (SIPD) membuka peluang pengiriman produk ke luar negeri alias ekspor usai pabrik baru di Jawa Timur (Jatim) beroperasi kelak.
Managing Director Foods SIPD Irvan Cahyana mengatakan, langkah ini menjadi rencana ekspansi lanjutan dari SIPD untuk dapat menambah wilayah penjualan. Sreeya dan anak usahanya PT Belfoods Indonesia sebenarnya selalu terbuka mengirimkan produk ke luar negeri. Namun, perlu juga mempertimbangkan kualitas, permintaan (demand) konsumen luar dan penyesuain harga.
Saat ini, SIPD tengah membangun pabrik baru di Jawa Timur. Dana pembangunan pabrik baru SIPD berasal dari hasil penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Pada rights issue tersebu SIPD mengantongi dana Rp 499,99 miliar. 
Sekitar 75% dana dari rights issue akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal (capital expenditure) dalam pembelian lahan pabrik beserta fasilitasnya, dan sisanya akan dialokasikan untuk operasional perseroan yang lain. (Kontan)
 
Bisnis Sewa Menara Menjanjikan, Laba Mitratel (MTEL) Tumbuh Double Digit
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berhasil mencetak pertumbuhan laba sepanjang semester I-2023. Pencapaian ini masih ditopang oleh bisnis sewa menara telekomunikasi. 
Per 30 Juni 2023, Mitratel mencatatkan pendapatan senilai Rp 4,12 triliun. Raihan itu melonjak 10,81% secara tahunan atau Year on Year (YoY) Rp Rp 3,72 triliun per 30 Juni 2021. 
Direktur Investasi Mitratel Hendra Purnama menyebut kekuatan bisnis sewa menara alias tower leasing MTEL terletak pada jumlah menara yang dimiliki oleh Mitratel. 
Sampai akhir Juni 2023, MTEL tercatat memiliki 46.719 menara atau meningkat 27,6% secara tahunan. Mitratel juga mempunyai tenant atau penyewa sebesar 54.718, yang tumbuh 24,6% YoY. Menurut Hendra, dalam bisnis tower leasing, penguasaan jumlah menara sangat penting karena berdampak pada pertumbuhan bisnis yang stabil dan berkelanjutan.
Hendra menuturkan tak hanya menara, Mitratel juga agresif mengakuisisi dan membangun jaringan fiber optic. Hingga akhir Juni 2023, total panjang jaringan serat fiber MTEL mencapai 27.269 km. 
Adapun dari sisi bottom line, Mitratel mencetak laba tahun berjalan sebesar Rp 1,02 triliun sepanjang semester I-2023. Capaian itu melonjak 14,65% secara tahunan dari Rp 891,54 miliar di semester I-2022. (Kontan)
 
Prodia Widyahusada (PRDA) Memperkuat Keamanan Digital Pasca Pengesahan UU Kesehatan
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan terus memperkuat keamanan digital pasca pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesehatan menjadi Undang-Undang.
Andri Hidayat, Direktur Digital Service Transformation & IT Prodia Director Prodia mengatakan salah satu UU Kesehatan yang menjadi sorotan yaitu adanya integrasi berbagai sistem informasi kesehatan ke sistem informasi kesehatan nasional yang akan memudahkan setiap orang untuk mengakses data kesehatan yang dimiliki tanpa mengurangi jaminan perlindungan data individu.
Andri menyampaikan dengan hadirnya layanan eHealth memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mendapatkan berbagai fasilitas kesehatan melalui platform elektronik. Namun hal ini juga berdampak negatif dengan munculnya permasalahan hukum akibat ancaman pelaku kejahatan terhadap data konsumen.
Prodia akan menyiapkan beberapa strategi dalam menyikapi UU PDP yaitu melakukan pemetaan dan perekaman aktivitas pengumpulan dan pemrosesan data pribadi, melakukan penilaian risiko untuk pemrosesan data pribadi, meninjau atau memperbarui kebijakan dan prosedur terkait perlindungan data pribadi. 
Andri menambahkan Prodia juga telah menyiapkan capital expenditure (capex) sebesar Rp 300 miliar. Mayoritas dana capex atau lebih dari 50% akan digunakan untuk pengembangan bisnis digital, IT dan lab. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: