Ditutup Di Level 6.886, IHSG Selasa Melemah -0,65 Persen

Rabu, 02 Agustus 2023. 04:39 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

35,630.68

 

+71.15

 

+0.20 %

 

S&P 500

 

4,576.73

 

-12.23

 

-0.27 %

 

NASDAQ

 

14,283.91

 

-62.11

 

-0.43 %

 

FTSE 100

 

7,666.27

 

-33.14

 

-0.43 %

 

NIKKEI

 

33,466.50

 

+261.50

 

+0.79 %

 

HANG SENG

 

20,010.00

 

-57.00

 

-0.28 %

 

GOLD

 

1,981.65

 

+0.15

 

+0.01 %

 

CRUDE OIL WTI

 

82.17

 

+0.37

 

+0.45 %

 

BRENT OIL

 

85.78

 

+0.04

 

+0.08 %

 

NICKEL

 

22,287.50

 

-5.50

 

-0.02 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Selasa (1/8/2023) tercatat melemah ke zona merah dengan ditutup turun -44,863 basis point atau terkoreksi 0,65% ke level 6.886,496. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.880 hingga batas atas pada level 6.934 setelah dibuka pada level 6.931.
IDXENERGY turun -1,17%, IDXBASIC -0,32%, IDXINDUST -0,89%, IDXCYCLIC -1,63%, IDXNONCYC -1,29%, IDXHEALTH -3,16%, IDXFINANCE -1,05%, IDXPROPERT -0,76%, IDXTECHNO -0,75%, IDXINFRA -0,31%, dan IDXTRANS turun -2,22%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat turun -0,22% ke level 963,463. Sedangkan, JII melemah -0,73% ke level 552,006. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,21% ke level 500,733. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,44% ke level 132,861.
 
Berita Emiten
Penjualan Charoen Pokphand (CPIN) Naik, Laba Masih Menurun
Laba bersih PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) masih terkontraksi hingga akhir semester I/2023. Namun kinerja bottom line pada kuartal II/2023 tumbuh signifikan daripada kuartal sebelumnya.  
Sampai akhir Juni 2023, CPIN mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,37 triliun atau turun 42,95 persen dibandingkan dengan semester I/2022 yang mencapai Rp2,41 triliun.
Laba bersih secara kuartalan ini tak lepas dari kinerja penjualan CPIN di kuartal II/2023 yang mencapai Rp16,32 triliun atau naik 12,11 persen qoq daripada kuartal I/2023 di angka Rp14,55 triliun. Secara kumulatif Januari—Juni 2023, penjualan bersih menembus Rp30,89 triliun atau naik 7,87 persen dibandingkan dengan semester I/2022 sebesar Rp28,63 triliun.
Sejalan dengan penjualan yang naik, beban pokok penjualan CPIN juga masih meningkat sebesar 12,70 persen YoY menjadi Rp26,76 triliun pada semester I/2023 daripada Rp23,74 triliun di semester I/2022. Hal itu menyebabkan laba bruto turun 15,58 persen YoY menjadi Rp4,12 triliun dari sebelumnya Rp4,89 triliun. 
Jumlah aset Charoen Pokphand tercatat meningkat menjadi Rp42,90 triliun per Juni 2023, dari Rp39,84 triliun pada 31 Desember 2022. Kenaikan terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan sebesar dari Rp8,99 triliun menjadi Rp11,44 triliun. (Bisnis)
 
Pendapatan Iklan Konvensional Turun, Laba Emiten Media Nusantara Citra (MNCN) Melemah
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 37,96 persen secara tahunan pada semester I/2023. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya pendapatan iklan konvensional selama periode tersebut.  
MNCN membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp746,19 miliar. Jumlah ini mencerminkan penurunan sebesar 37,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY).
Selaras dengan penurunan laba, perolehan pendapatan usaha juga terkoreksi 15,7 persen YoY menjadi Rp4,44 triliun. Adapun penyebabnya dikontribusikan oleh penurunan iklan nondigital atau konvensional yang ambles 25,89 persen YoY menjadi Rp2,53 triliun.
Pada periode yang sama, MNCN membukukan beban langsung sebesar Rp2,29 triliun. jumlah ini turun 0,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Alhasil, laba kotor perseroan terkoreksi 27,41 persen YoY menjadi Rp2,14 triliun. 
Director Corporation Secretary MNC Group Syafril Nasution mengatakan bahwa kehadiran siaran digital belum memberikan dampak signifikan terhadap bisnis perseroan. Induk dari RCTI, GTV, MNCTV, dan iNews TV ini berharap peralihan dari siaran analog ke digital dapat memberi manfaat yang lebih besar ke perusahaan seperti yang direncanakan. (Bisnis)
 
Kalbe Farma (KLBF) Catat Laba Turun Jadi Rp1,52 Triliun Semester I/2023
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan pertumbuhan penjualan neto sebesar 9,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), namun laba bersih turun 6,6 persen pada semester I/2023. 
Kalbe membukukan penjualan neto Rp15,18 triliun sepanjang Januari-Juni 2023, naik 9,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu Rp13,87 triliun. Penyumbang utama pendapatan KLBF adalah distribusi dan logistik sebesar Rp5,31 triliun, diikuti nutrisi  Rp3,76 triliun, obat resep Rp3,47 triliun dan produk kesehatan Rp1,72 triliun. Adapun, penjualan ekspor berkontribusi sebesar Rp921,53 miliar hingga semester I/2023.
Saat penjualan turun, beban pokok penjualan KLBF justru naik 11,47 persen menjadi Rp9 triliun pada semester I/2023, dari periode sama tahun lalu Rp9,07 triliun. Alhasil, laba periode tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut turun 6,6 persen dari Rp1,63 triliun menjadi Rp1,52 triliun hingga semester I/2023.
Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengatakan KLBF menghadapi 2023 dengan optimistis, tetapi dengan tetap berhati-hati. Meskipun industri farmasi dan kesehatan masih menghadapi tantangan ketidakpastian, dia meyakini peluang pengembangan tetap terbuka seiring dengan besarnya potensi inovasi. (Bisnis)
 
Siapkan Capex Rp 1 T, Eagle High Plantations (BWPT) akan Agresif 3 Tahun ke Depan
PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) berencana melakukan pengembangan bisnis yang agresif selama tiga tahun ke depan. Untuk merealisasikannya, BWPT menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp 1 triliun yang bakal digunakan untuk membangun sejumlah pabrik baru serta penambahan area perkebunan kelapa sawit.
Sebagai langkah awal pihaknya bakal merealisasikan pembangunan satu pabrik di Kalimantan Timur. Rencananya, groundbreaking pabrik anyar ini berlangsung di awal Agustus 2023. Selain untuk ekspansi, BWPT juga mengalokasikan anggaran capex teersebut untuk penerapan inisiatif-inisiatif ESG serta transformasi digitalisasi yang terintegrasi guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Adapun, pendapatan usaha BWPT terpantau menyusut selama semester pertama ini. Di mana, angkanya lebih rendah 7,53% yoy dari semula Rp 2,31 triliun menjadi Rp 2,14 triliun. Namun, pihaknya berhasil membalikan keadaan dengan mencetak laba sebesar Rp 64 miliar selama semester I-2023. Maklumlah, pada periode yang sama tahun 2022, BWPT masih membukukan kerugian hingga Rp 188 miliar. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: