Ditutup di Level 6.880, IHSG Kamis Kembali Melemah -0,41 Persen

Jumat, 14 Oktober 2022. 05:23 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

30,038.72

 

+827.87

 

+2.83 %

 

S&P 500

 

3,669.91

 

+92.88

 

+2.60 %

 

NASDAQ

 

10,649.15

 

+232.05

 

+2.23 %

 

FTSE 100

 

6,850.27

 

+24.12

 

+0.35 %

 

NIKKEI

 

26,237.42

 

-159.41

 

-0.60 %

 

HANG SENG

 

16,389.11

 

-311.92

 

-1.87 %

 

GOLD

 

1,672.35

 

-0.35

 

-0.02 %

 

CRUDE OIL WTI

 

89.14

 

-0.10

 

-0.11 %

 

BRENT OIL

 

94.65

 

-0.012

 

-0.18 %

 

NICKEL

 

26,237.42

 

-159.41

 

-0.60 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Kamis (13/10/2022) kembali berakhir melemah di zona merah setelah terkoreksi -0,41% atau ditutup turun -28,584 basis point ke level 6.880,625. IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.933 hingga batas bawah pada level 6.880 setelah dibuka pada level 6.909.
IDXENERGY Naik 0,23%, IDXBASIC -0,59%, IDXINDUST -0,37%, IDXCYCLIC -0,02%, IDXNONCYC Naik 0,53%, IDXHEALTH -0,26%, IDXFINANCE -0,67%, IDXPROPERT -0,02%, IDXTECHNO -0,87%, IDXINFRA -0,95%, dan IDXTRANS Naik 0,14%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,62% ke level 978,482. Sedangkan, JII turun -0,45% ke level 605,201. Selanjutnya, IDX30 ditutup melemah -0,75% ke level 515,508. Sementara IDX80 tercatat turun -0,47% ke level 137,827.
 
Berita Emiten 
Krakatau Steel (KRAS) Lunasi Utang Kepada Commerzbank AG Sebesar US$ 216 Juta
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melunasi utang Commerzbank setelah melakukan pembayaran pada tanggal 12 Oktober 2022 senilai total US$ 216.021.881 atau setara dengan Rp 3,3 triliun. Commerzbank AG adalah bank terbesar ke-dua di Jerman yang merupakan kreditur Krakatau Steel dalam membangun pabrik Hot Strip Mill ke 2 (HSM2).
Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan bahwa pelunasan seluruh pinjaman terutang kepada Commerzbank AG ini merupakan bagian dari strategi perusahaan ke depan dalam memperkuat bisnis intinya. Rincian pembayaran utang Krakatau Steel yang sudah dibayar pada periode dari 2020-2022 yaitu terdiri dari utang Tranche A sebesar US$ 27,7 juta, Tranche B sebesar US$ 200 juta, dan pinjaman kepada Commerzbank AG sebesar US$ 260 juta.
Menutup pernyataannya Silmy menegaskan bahwa mulai dari tahun 2020 tren peningkatan kinerja Krakatau Stel semakin membaik dari waktu ke waktu. (Kontan)
 
Bumi Resources (BUMI) Kejar Kenaikan Produksi ke Level 90 Juta Ton per Tahun
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ingin meningkatkan kemampuan produksi tahunan menjadi 90 juta ton pada 2023. Hal ini sejalan dengan target BUMI mengerek produksi batubara pada tahun depan.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan BUMI berharap bisa memproduksi sebanyak 85 juta ton batubara pada tahun depan dengan asumsi kondisi cuaca normal. Angka produksi 85 juta ton yang diniatkan melebihi target produksi BUMI tahun ini. Catatan saja, BUMI mengincar produksi batubara 70 juta ton - 78 juta ton di tahun 2022.
Dileep berujar, BUMI optimistis permintaan batubara masih akan melampaui pasokan global seturut Perang Rusia-Ukraina serta kemampuan energi terbarukan yang masih terbatas dalam menggantikan batubara. Faktor-faktor tersebut diyakini Dileep berpotensi menjaga harga batubara tetap tinggi pada jangka menengah.
Dengan volume produksi yang direncanakan meningkat di tahun 2023, serta asumsi harga batubara yang kurang lebih serupa dengan kondisi harga pada saat ini, Dileep memperkirakan bahwa pendapatan BUMI berpotensi meningkat di tahun 2023. (Kontan)
 
Japfa Comfeed (JPFA) Dinilai Cukup Solid Hadapi Inflasi
Kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dinilai masih cukup solid untuk menghadapi inflasi saat ini. Terlebih, penjualan JPFA diprediksi justru lebih baik saat kuartal IV-2022.
Analis MNC Sekuritas Raka Junico dalam risetnya tanggal 23 September 2022 memaparkan, meskipun sedang berlangsung ketidakpastian ekonomi, namun pihaknya menyoroti ada pendorong bagi JPFA untuk pulih secara bertahap. Bangkitnya harga ayam broiler dan Day Old Chick (DOC) alias anak ayam umur sehari akan memompa kinerja Japfa hingga akhir tahun.
Raka menyebutkan bahwa harga ayam broiler melambung ke level Rp 18.000 - Ro19.000 per Kg pada periode 16-22 September 2022. Angka tersebut telah meningkat sebesar 4% dari bulan sebelumnya, terutama didorong oleh pemulihan permintaan pasca bulan Suro. Sementara, harga DOC terpantau stabil ke Rp 5.000- Rp 5.500 pada 22 Juli 2022, pulih dari level terendahnya yakni Rp 2.500-Rp 4.000 akibat oversupply pada Mei -Juni 2022.
Faktor lainnya yang dapat mengangkat bisnis emiten peternakan ini adalah melandainya harga bahan baku seperti jagung dan kedelai. Seperti diketahui, bahwa Japfa cukup terkendala mahalnya jagung dan kedelai, baik untuk digunakan sebagai olahan produk pakan ternak ataupun untuk menghidupi ternak di kandang. (Kontan)
 
Rambah Pasar Digital, Antam (ANTM) Menggenjot Penjualan Emas Ritel
PT Aneka Tambang Tbk atau Antam masih akan menggenjot penjualan emas di pasar domestik untuk penjualan ritel. ANTM menargetkan penjualan emas sebesar 28 ton. 
Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Syarif Faisal Alkadrie menyebut pihaknya masih optimistis akan prospek bisnis penjualan ritel emas. Hal itu seiringan dengan tingkat kesadaran masyarakat untuk berinvestasi pada logam mulia. Perseroan juga optimistis penjualan emas digital Antam juga akan bertumbuh. Dia menyebut penjualan Brankas LM masih mencatat pertumbuhan setiap tahunnya. 
Faisal menjelaskan Antam masih berfokus pada penyelesaian pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara masih bergulir. Proyek ini diharapkan bisa memasuki tahap commissioning pada 2023. Sementara itu, di sepanjang triwulan ketiga tahun ini, Antam mencatatkan preliminary unaudited sebesar Rp 38,90 miliar untuk eksplorasi. Pada kuartal ketiga lalu, perseroan berfokus pada eksplorasi komoditas emas, nikel dan bauksit. (Kontan)
 
Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: