Ditutup di Level 6.867, IHSG Awal Pekan Melemah -0,04 Persen

Selasa, 18 Juli 2023. 05:51 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

34,585.35

 

+76.32

 

+76.32

 

S&P 500

 

4,522.79

 

+17.37

 

+0.39 %

 

NASDAQ

 

14,244.95

 

+131.24

 

+0.93 %

 

FTSE 100

 

7,406.42

 

-28.15

 

-0.38 %

 

NIKKEI

 

32,391.26

 

-28.07

 

-0.09 %

 

HANG SENG

 

19,413.78

         

GOLD

 

1,958.65

 

-0.25

 

-0.01 %

 

CRUDE OIL WTI

 

74.03

 

-0.03

 

-0.04 %

 

BRENT OIL

 

78.57

 

-1.30

 

-1.63 %

 

NICKEL

 

20,923.50

 

-705.50

 

-3.26 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore awal pekan, Senin (17/7/2023) tercatat melemah di zona merah setelah ditutup turun -0,04% atau terkoreksi -2,428 basis point di level 6.867,144. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.867 hingga batas atas pada level 6.931 setelah dibuka pada level 6.869.
IDXENERGY Naik 0,86%, IDXBASIC -0,35%, IDXINDUST -0,03%, IDXCYCLIC Naik 0,64%, IDXNONCYC -0,64%, IDXHEALTH -0,83%, IDXFINANCE Naik 0,06%, IDXPROPERT -0,23%, IDXTECHNO Naik 0,34%, IDXINFRA -0,39%, dan IDXTRANS -0,19%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat Naik 0,03% ke level 964,362. Sedangkan, JII melemah -0,57% ke level 554,417. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,012 point ke level 500,811. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,08% ke level 133,373.
 
Berita Emiten
Ancang-Ancang OJK Kejar Target Kredit UMKM dari Bank Sebesar 30 Persen
Pemerintah menargetkan porsi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perbankan bisa mencapai 30 persen pada 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun menyiapkan sejumlah strategi agar bank mampu mengejar target tersebut tahun depan. 
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan OJK berperan aktif dalam mendukung target pertumbuhan UMKM yang meningkat secara berkesinambungan. OJK pun menerapkan sejumlah arah kebijakan yang mendukung kepada pertumbuhan kredit UMKM, diantaranya menggaet pemerintah daerah, pelaku usaha jasa keuangan seperti bank, serta stakeholder lainnya guna memberikan program-program edukasi dan pelatihan kepada UMKM. 
Tujuannya agar memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Kemudian, strategi agar kredit UMKM bertumbuh adalah dengan mengeluarkan serangkaian regulasi. 
OJK misalnya mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) yang mengatur mengenai perluasan jaringan bank melalui agen laku pandai yang diharapkan dapat menjadi perluasan akses bagi UMKM dalam memperoleh fasilitas keuangan. OJK mendorong pelaku usaha jasa keuangan seperti bank untuk berperan aktif dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan kepada konsumen dan masyarakat. (Bisnis)
 
Kredit Mobil Adira Finance (ADMF) Tembus Rp25 Triliun
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance menyampaikan kredit mobil baru perusahaan pada 6 bulan pertama 2023 tumbuh melewati kondisi sebelum masa pandemi. 
Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani Mendrofa menuturkan bahwa pada saat kontraksi karena pandemi, piutang pembiayaan bermotor roda empat Adira Finance mengalami penurunan minus 17 persen. Kendati demikian, Gani menyebut dalam 18 bulan terakhir, kondisinya sudah mulai pulih. 
Gani menyampaikan bahwa perbaikan pertama sepanjang Januari 2022–Desember 2022, piutang mulai naik Rp2 triliun menjadi Rp22 triliun. Perbaikan berikutnya juga terjadi selama enam bulan di tahun ini, piutang sudah mengalami penambahan lagi sebesar Rp3 triliun menjadi Rp25 triliun.
Kondisi otomotif roda empat yang sudah membaik ke level di atas Rp1 juta menjadi penggerak utama piutang ADMF. Selain itu, perusahaan juga mendapatkan dukungan dan sinergi dengan Bank Danamon karena ada program KPM Prima, sehingga referral dari nasabah bank juga menjadi sumber peningkatan baru.
Adapun hingga akhir 2023, emiten bersandi saham ADMF itu menargetkan piutang pembiayaan dapat tumbuh sekitar 15 persen—17 persen. Target tersebut dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) di tahun ini yang didukung oleh peningkatan konsumsi masyarakat, sektor pariwisata, dan kinerja ekspor yang kuat. 
Adira Finance juga mengincar pertumbuhan pembiayaan baru di atas 20 persen hingga akhir tahun. Pasalnya, pada semester I/2023, perusahaan sudah mencatatkan booking atau penyaluran pembiayaan sebesar Rp20 triliun. (Bisnis)
 
Moratelindo (MORA) Siap Lunasi Sukuk Ijarah Rp191 Miliar
PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA) atau Moratelindo akan melunasi pokok Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap II Tahun 2020 seri A sebesar Rp191 miliar, yang akan jatuh tempo pada 11 Agustus mendatang.
Sekretaris Perusahaan Moratelindo Henry Rizard Rumopa mengatakan kesiapan dana terkait pelunasan tersebut akan tersedia di rekening Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada 10 Agustus 2023.
MORA menerbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Moratelindo Tahap II Tahun 2020 dalam dua seri. Seri A dalam jumlah sebesar Rp191 miliar dengan tenor 3 tahun, sementara seri B senilai Rp86 miliar dengan tenor hingga 5 tahun. Perseroan akan mencicil sukuk ijarah seri A mencapai Rp20,05 miliar per tahun, sedangkan Seri B Rp9,67 miliar per tahun. 
Rencananya, Moratelindo akan menggunakan sekitar 90 persen dana digunakan untuk kebutuhan investasi, di antaranya adalah investasi untuk backbone dan access, termasuk dengan perangkat dan infrastruktur pasif dan aktif. Selain itu, dana juga digunakan untuk pembangunan inland cable, ducting dan perangkat penunjang baik aktif maupun pasif infrastruktur. Adapun 10 persen dari sisa dana tersebut digunakan untuk kebutuhan modal kerja perseroan. (Bisnis)
 
Awal Semester II-2023, Kondisi Bisnis Integra Indocabinet (WOOD) Membaik
PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mencatatkan penurunan kinerja selama kuartal I-2023. Baik penjualan maupun laba, keduanya menurun signifikan dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2022. 
Investor Relation Integra Indocabinet Fajar Andika mengatakan, melambatnya bisnis di awal tahun ini disebabkan oleh  perlambatan permintaan dan oversupply produk khususnya building component yang terjadi di Amerika Serikat. Dimana, 85%-90% penjualan Integra Indocabinet memang masih berasal dari pasar ekspor, terutama pasar AS. Dengan demikian, iklim ekonomi yang ada di AS turut mempengaruhi laju bisnis perseroan.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menurun tajam hingga 87,49% yoy, dari semula Rp 206,61 miliar, menjadi Rp 25,82 miliar. Namun demikian, pihaknya mengklaim kondisi bisnis perusahaan sudah mulai membaik pada semester II ini. Untuk itu, WOOD masih berharap target pertumbuhan bisnis 10% tetap dapat tercapai di akhir tahun nanti. 
Untuk memaksimalkan laju bisnisnya di sisa tahun ini, WOOD memprediksi pasar AS masih akan menjadi tujuan ekspor utama perseroan. Sebab, pangsa pasar Indonesia di pasar AS masih sangat kecil, sehingga peluang untuk meningkatkan penjualan ekspor masih sangat besar.
Di sisi lain, Integra Indocabinet juga tetap mencoba memaksimalkan kinerja di dalam negeri. Salah satunya dengan masuk ke beberapa tender pemerintahan khususnya berkaitan dengan proyek IKN. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: