Ditutup di Level 6.864, IHSG Menguat 0,51 Persen

Jumat, 27 Januari 2023. 04:58 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

33,949.41

 

+205.57

 

+0.61 %

 

S&P 500

 

4,060.43

 

+44.21

 

+1.10 %

 

NASDAQ

 

11,512.41

 

+199.06

 

+1.76 %

 

FTSE 100

 

7,761.11

 

+16.24

 

+0.21 %

 

NIKKEI

 

27,362.75

 

-32.26

 

-0.12 %

 

HANG SENG

 

22,566.78

 

+522.13

 

+2.37 %

 

GOLD

 

1,929.55

 

-13.10

 

-0.67 %

 

CRUDE OIL WTI

 

81.12

 

+0.97

 

+1.21 %

 

BRENT OIL

 

87.56

 

+1.44

 

+1.67 %

 

NICKEL

 

29,455.00

 

+273.00

 

+0.94 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Kamis (26/1/2023) berhasil menguat ke zona hijau dengan ditutup Naik 0,51% atau meningkat 34,888 basis point ke level 6.864,818. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.815 hingga batas atas pada level 6.874 setelah dibuka pada level 6.829.
IDXENERGY turun -1,89%, IDXBASIC Naik 0,46%, IDXINDUST -0,64%, IDXCYCLIC naik 1,00%, IDXNONCYC naik 0,87%, IDXHEALTH -0,79%, IDXFINANCE Naik 1,58%, IDXPROPERT Naik 0,03%, IDXTECHNO Naik 0,22%, IDXINFRA Naik 0,65%, dan IDXTRANS Naik 3,72%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat menguat 1,00% ke level 941,640. Sedangkan, JII turun -0,27% ke level 584,339. Selanjutnya, IDX30 ditutup Naik 0,99% ke level 491,311. Sementara IDX80 tercatat menguat 0,82% ke level 132,090.
 
Berita Emiten
Biodiesel B35 Diterapkan Mulai 1 Februari, Ekspor CPO Diprediksi Turun
Penerapan program B35 diperkirakan akan berdampak pada penurunan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Pasalnya program yang akan diterapkan mulai 1 Februari 2023 tersebut akan menyedot pasokan CPO.
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia, Joko Supriyono, mengatakan bahwa jatah CPO untuk ekspor akan berkurang karena penggunaan domestik bertambah. Kebutuhan untuk Biodiesel diperkirakan mencapai 13 juta kiloliter atau naik 1,5 juta kl.
Selain faktor B35, penurunan ekspor CPO juga dipengaruhi oleh produksi yang anjlok. Kondisi tersebut salah satunya dipengaruhi oleh harga pupuk yang naik hingga 400%. Pada 2022, Gapki mencatat ekspor sawit 2022 sebesar 30,8 juta ton. 
Angka tersebut lebih rendah dari tahun 2021 sebesar 33,674 juta ton. Ini merupakan tahun ke-4 berturut-turut dimana ekspor turun dari tahun ke tahun. Nilai ekspor tahun 2022 mencapai US$ 39,28 miliar lebih tinggi dari tahun 2021 sebesar US$ 35,5 miliar. Ini terjadi karena harga produk sawit 2022 relatif lebih tinggi dari tahunsebelumnya. (Katadata)
 
Merdeka Battery Materials Ditargetkan IPO Kuartal I/2023
Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Merdeka Battery Minerals (MBM) ditargetkan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada awal tahun ini. 
Direktur Investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) mengakui bahwa MBM ditargetkan akan IPO pada kuartal I/2023. Sayangnya Devin belum mau mengungkapkan target dana peroleham maupun total saham yang akan dilepas MBM saat IPO.
Adapun, sebagai salah satu portofolio Saratoga, MDKA berkomitmen memboyong anak usahanya, Merdeka Battery Materials melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Komisaris Utama MDKA Edwin Soeryadjaya menyatakan MDKA sedang mempertimbangkan berbagai opsi pendanaan, termasuk opsi di pasar modal untuk MBM. Nantinya, MBM akan memacu ekspansi penghiliran logam, khususnya terkait industri baterai kendaraan listrik. 
MDKA akan membuat pengumuman lebih lanjut mengenai perkembangan rencana IPO MBM ke depan. Manajemen MDKA berharap tercatatnya saham MBM ke BEI akan menawarkan peluang bagi investor masuk ke perusahaan bahan baku baterai yang terintegrasi. 
Menurut Erwin, Indonesia menjadi salah satu lokasi strategis dalam pengembangan rantai pasok industri baterai kendaraan listrik. MBM pun memiliki sumber daya nikel yang signifikan secara global. (Bisnis)
 
Grup Saratoga SRTG hingga ADRO, Targetkan Return 20 Persen pada 2023
PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menargetkan return investasi investasi 20 persen tahun 2023 ini. 
Direktur Investasi SRTG Devin Wirawan mengatakan tahun lalu pihaknya telah membawa portofolionya PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun ini, SRTG akan terus mendukung portofolio usahanya yang telah ada.
Untuk tahun ini, telah ada beberapa rencana investasi di SRTG yang akan diselesaikan. Salah satunya, proyek di jasa kesehatan yang diharapkan bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Devin menuturkan tahun ini SRTG menyiapkan dana investasi senilai US$100 juta-US$150 juta untuk 2023. Investasi yang akan dilakukan SRTG ini akan bergantung pada banyak hal, seperti misalnya kesempatan di market. 
Meski demikian, Devin menuturkan SRTG tidak akan memaksakan untuk melakukan investasi jika dirasa bukan merupakan investasi yang bagus. Menurutnya, SRTG hanya akan melakukan investasi ke perusahaan yang dapat menghasilkan return ke pemegang saham.
Adapun, untuk tahun ini Devin menjelaskan salah satu fokus investasi SRTG adalah ke sektor renewable energy, melalui portofolionya di PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Merdeka Gold & Copper Tbk (MDKA). (Bisnis)
 
TOBA Siap Kucurkan Ratusan Miliar untuk Proyek Motor Listrik Bareng GOTO
PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) akan mengalokasikan lebih dari sepertiga belanja modal atau capital expenditure tahun 2023 untuk proyek motor listrik PT Energi Kreasi Bersama (Electrum). Diketahui, Electrum merupakan merupakan perusahaan hasil joint venture antara TOBA dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Wakil Direktur Utama TOBA Pandu Sjahrir tidak memperinci jumlah pasti alokasi capex perseroan untuk Electrum pada 2023. Diketahui TOBA sempat mengungkapkan total capex perseroan pada 2023 mencapai US$60 juta atau setara Rp937,67 miliar (asumsi kurs Rp15.627) pada 2023. 
Artinya, setidaknya TOBA mengucurkan lebih dari Rp300 miliar untuk proyek motor listrik Electrum. Lebih lanjut Pandu mengatakan penjualan motor Electrum akan difokuskan ke model business to business alias B to B. Nantinya, kata Pandu setelah B to B Electrum akan mulai menjual motor listrik langsung ke konsumen, alias business to customer atau B to C.
Adapun, Electrum bakal mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) 2023 dari induk perusahaan untuk pengembangan fasilitas pabirk pembuatan motor listrik. Sementara itu, Head of Corporate Strategy TBS Energi Utama Nafi Achmad Sentausa menyebutkan capex pada 2023 kurang lebih sekitar US$50 juta–US$60 juta. (Bisnis)
Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: