Ditutup di Level 6.860, IHSG Melemah -0,20 Persen

Rabu, 25 Januari 2023. 04:59 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

33,733.96

 

+104.40

 

+0.31 %

 

S&P 500

 

4,016.95

 

-2.86

 

-0.07 %

 

NASDAQ

 

11,334.27

 

-30.14

 

-0.27 %

 

FTSE 100

 

7,757.36

 

-27.31

 

-0.35 %

 

NIKKEI

 

27,299.19

 

+393.15

 

+1.46 %

 

HANG SENG

 

22,044.65

 

+393.67

 

+1.82 %

 

GOLD

 

1,938.55

 

+9.95

 

+0.52 %

 

CRUDE OIL WTI

 

80.20

 

-1.40

 

-1.72 %

 

BRENT OIL

 

86.32

 

-1.87

 

-2.12 %

 

NICKEL

 

28,848.00

 

+738.00

 

+2.63 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Selasa (24/1/2023) berakhir melemah di zona merah dengan ditutup turun -0,20% atau terpangkas -14,077 basis point ke level 6.860,854. IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.906 hingga batas bawah pada level 6.841 setelah dibuka pada level 6.874.
IDXENERGY turun -0,35%, IDXBASIC Naik 0,52%, IDXINDUST -0,40%, IDXCYCLIC -0,06%, IDXNONCYC naik 0,47%, IDXHEALTH -0,48%, IDXFINANCE -0,10%, IDXPROPERT -0,18%, IDXTECHNO Naik 3,16%, IDXINFRA -0,38%, dan IDXTRANS Naik 1,06%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,18% ke level 939,349. Sedangkan, JII turun -0,30% ke level 590,095. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,11% ke level 490,488. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,02% ke level 131,907.
 
Berita Emiten
Terbentur di Eropa dan AS, Amerika Selatan Jadi Pasar Baru Produk Furnitur
Pelaku industri furnitur melihat peluang pasar ekspor baru seperti kawasan Timur Tengah, serta Amerika Selatan seiring kelesuan permintaan dari pasar utama seperti Eropa dan Amerika Serikat. 
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan  pasar Amerika Selatan, Eropa Tengah, hingga Timur Tengah jarang dilirik pengusaha lokal, termasuk pelaku industri furnitur. Asosiasi juga menilai produk seperti rempah dan gerabah mempunyai pasar besar di sana. Menurut Ketua Bidang Perdagangan Apindo Benny Soetrisno, pasar Amerika Selatan masih jarang disentuh oleh produk-produk yang berasal Indonesia. Termasuk, pasar dari Eropa Tengah. Benny menyarankan, pelaku industri bisa memulai dengan mengikuti berbagai pameran dagang atau menjalin komunikasi terlebih dahulu dengen wakil-wakil RI yang bertugas di negara-negara tujuan ekspor baru tersebut.
Di lain sisi, guna menggarap pasar anyar tersebut, pelaku industri berhadapan dengan ongkos logistik yang lebih mahal. Terutama, jelas Benny, untuk Eropa Tengah berhadapan dengan logistik darat yang panjang. Menanggapi hal ini, Ketua Umum Himpunan Industri dan Kerajinan Indonesia (Himki) Abdul Sobur menyebut, pihaknya memang telah menjadikan Amerika Selatan, seperti Brazil dan Argentina sebagai emerging market bakal industri furnitur. (Bisnis)
 
Berikut Strategi Avian (AVIA) Pakai Yuan, Antisipasi Fluktuasi Dolar AS
Fluktuasi dolar AS disebut berdampak pada penurunan penjualan emiten cat milik Hermanto tanoko, PT Avia Avian Tbk (AVIA) sebesar 1,2 persen. Angka tersebut merupakan dampak dari setiap kenaikan 10 persen dolar AS terhadap rupiah. 
Head of Investor Relation Avia Avian Andreas Timothy Hadikrisno menjelaskan 35 persen dari bahan baku cat merupakan bahan impor. Bahan baku tersebut berperan pada angka beban pokok penjualan (cost of goods sold/COGS) sebesar 56,66 persen.
Andreas menjelaskan jika dolar AS naik sebesar 10 persen terhadap rupiah maka gross margin profit akan berkurang sebesar 1,2 persen. Untuk mengantisipasi fluktuasi tersebut, AVIA memakai mata uang yuan China sebagai alat pembayaran di sebagian transaksinya. Hal itu dikarenakan bahan baku seperti pigmen berasal dari China.
Selain fluktuasi dolar AS, kinerja keuangan AVIA juga bergantung pada fluktuasi harga crude oil, di mana crude oil dalam bentuk resin dan solvent merupakan bahan baku utama cat. Meski demikian, Andreas mengatakan pada kuartal ke IV/2022, harga bahan baku sudah mulai normal. 
Saat ini, AVIA memiliki 109 pusat distribusi sendiri dan 35 pusat distribusi pihak ketiga. Lokasinya mayoritas berada di Pulau Jawa. AVIA menargetkan penambahan pusat distribusi sebanyak 8 buah per tahun. (Bisnis)
 
Indika Energy (INDY) Keluarkan Rp179,6 Miliar, Diversifikasi Bisnis Minyak Atsiri
PT Indika Energy Tbk (INDY) melakukan diversifikasi ke bisnis minyak atsiri melalui anak usaha PT Indika Multi Properti (IMP). INDY mengeluarkan dana senilai Rp179,6 miliar melakukan diversifikasi ini. 
Sekretaris Perusahaan INDY Adi Pramono mengatakan IMP melakukan penyertaan saham dalam PT Natura Aromatik Nusantara (NAN) yang bergerak di bidang industri minyak atsiri. Penyertaan saham ini dilakukan dengan pengambilan saham-saham baru yang dikeluarkan NAN dan pembelian saham dari pemegang saham NAN saat ini.
Adi melanjutkan, setelah penyertaan saham berlaku efektif, maka IMP akan memiliki sejumlah 46 persen saham di NAN. NAN menawarkan portofolio produk untuk pelanggannya di industri rasa dan wewangian, makanan dan minuman, serta industri kosmetik. (Bisnis)
 
Targetkan Pertumbuhan yang Makin Sehat, Logisly Gandeng Bank Jago
PT Logistik Canggih Indonesia, yang juga dikenal sebagai platform Logisly menandatangani perpanjangan kerja sama dengan PT Bank Jago Tbk. Melalui perjanjian ini, Logisly dan Bank Jago menyepakati perpanjangan penyaluran modal kerja kepada Logisly dan mitra transporter Logisly yang diharapkan dapat mendukung target pertumbuhan berkelanjutan di 2023.
CEO Logisly Roolin Njotosetiadi mengatakan di saat banyak startup yang mengalami krisis keuangan dan bahkan menghentikan operasi, Logisly justru semakin dipercaya oleh lembaga keuangan besar seperti Bank Jago karena mampu tumbuh secara sehat.
Kerja sama Logisly dan Bank Jago selaras dengan visi kedua perusahaan yang berbasis teknologi ini, yaitu menciptakan kerja sama yang terintegrasi di ekosistem digital Indonesia guna mendukung pertumbuhan bisnis di ekosistem logistik secara sehat dan berkelanjutan.
Hingga saat ini Bank Jago telah menggandeng lebih dari 30 partner dengan berbagai macam model bisnis dan sektor usaha, mulai dari membiayai usaha rintisan (startup), fintech lending, multifinance, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi bagian dari platform digital, hingga rantai pasok (value chain) di ekosistem otomotif. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: