Regional Index
Dow Jones |
34,500.66 |
+25.83 |
+0.07 % |
||||
S&P 500 |
4,369.71 |
-0.65 |
-0.01 % |
||||
NASDAQ |
13,290.78 |
-26.16 |
-0.20 % |
||||
FTSE 100 |
7,262.43 |
-47.78 |
-0.65 % |
||||
NIKKEI |
31,462.50 |
-135.00 |
-0.43 % |
||||
HANG SENG |
17,908.00 |
-378.00 |
-2.07 % |
||||
GOLD |
1,918.40 |
+3.20 |
+0.17 % |
||||
CRUDE OIL WTI |
80.66 |
+1.01 |
+1.26 % |
||||
BRENT OIL |
84.82 |
+0.70 |
+0.83 % |
||||
NICKEL |
20,169.50 |
-107.50 |
-0.53 % |
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Jumat (18/8/2023) berakhir melemah di zona merah setelah ditutup turun -40,626 basis point atau terkoreksi -0,59% di level 6.859,912. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.856 hingga batas atas pada level 6.900 setelah dibuka pada level 6.900.
IDXENERGY naik 0,39%, IDXBASIC -0,88%, IDXINDUST -1,36%, IDXCYCLIC -0,94%, IDXNONCYC -0,54%, IDXHEALTH -0,54%, IDXFINANCE -0,25%, IDXPROPERT -0,91%, IDXTECHNO -0,28%, IDXINFRA Naik 0,07%, dan IDXTRANS -1,06%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat Turun -0,75% ke level 956,710. Sedangkan, JII melemah -1,34% ke level 552,264. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,79% ke level 495,603. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,84% ke level 132,133.
IDXENERGY naik 0,39%, IDXBASIC -0,88%, IDXINDUST -1,36%, IDXCYCLIC -0,94%, IDXNONCYC -0,54%, IDXHEALTH -0,54%, IDXFINANCE -0,25%, IDXPROPERT -0,91%, IDXTECHNO -0,28%, IDXINFRA Naik 0,07%, dan IDXTRANS -1,06%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat Turun -0,75% ke level 956,710. Sedangkan, JII melemah -1,34% ke level 552,264. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,79% ke level 495,603. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,84% ke level 132,133.
Berita Emiten
Pertamina Geothermal (PGEO) Siapkan Capex Rp 9,1 Triliun
PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar US$ 600 juta atau setara Rp 9,1 triliun untuk membangun pembangkit air panas bumi (brine to power).
Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Nelwin Aldriansyah mengatakan, pengembangan proyek brine to power atau co-generation dialokasikan dana sekitar US$ 600 juta yang sebagian berasal dari dana hasil initial public offering (IPO) saham.
Sampai Agustus 2023, Nelwin mengungkapkan, perseroan telah merealisasikan belanja modal sekitar US$ 130 juta atau sebanding dengan Rp 1,9 triliun dan kini menyisakan sekitar US$ 460 juta atau setara Rp 7 triliun.
PGEO saat ini ekspansif dengab menargetkan untuk menambah kapasitas terpasang menjadi 1 gigawatt. Dari 672 MW kapasitas yang sudah terpasang, sebanyak 340 MW akan direalisasikan dalam dua tahun ke depan yang dikontribusikan dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Hulu Lais Unit 1 dan 2 sebanyak 110 MW. Kemudian 55 MW dari Lumut Balai Unit 2. Adapun sisanya, mengoptimalisasikan area-area existing dari Hulu Lais, Lumut Balai, Ulubelu dan Lahendong.
Sementara sekitar 250 MW akan disumbang dari proyek brine to power yang diekspektasikan power purchase agreement (PPA) tuntas pada kuartal IV-2023. Untuk memenuhi target tersebut, Hasan mengestimasikan, PGEO akan menggelontorkan sekitar US$ 2-3 juta per MW sehingga total dana yang diperlukan mencapai US$ 600 juta. (Investor Daily)
Direktur Keuangan Pertamina Geothermal Nelwin Aldriansyah mengatakan, pengembangan proyek brine to power atau co-generation dialokasikan dana sekitar US$ 600 juta yang sebagian berasal dari dana hasil initial public offering (IPO) saham.
Sampai Agustus 2023, Nelwin mengungkapkan, perseroan telah merealisasikan belanja modal sekitar US$ 130 juta atau sebanding dengan Rp 1,9 triliun dan kini menyisakan sekitar US$ 460 juta atau setara Rp 7 triliun.
PGEO saat ini ekspansif dengab menargetkan untuk menambah kapasitas terpasang menjadi 1 gigawatt. Dari 672 MW kapasitas yang sudah terpasang, sebanyak 340 MW akan direalisasikan dalam dua tahun ke depan yang dikontribusikan dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Hulu Lais Unit 1 dan 2 sebanyak 110 MW. Kemudian 55 MW dari Lumut Balai Unit 2. Adapun sisanya, mengoptimalisasikan area-area existing dari Hulu Lais, Lumut Balai, Ulubelu dan Lahendong.
Sementara sekitar 250 MW akan disumbang dari proyek brine to power yang diekspektasikan power purchase agreement (PPA) tuntas pada kuartal IV-2023. Untuk memenuhi target tersebut, Hasan mengestimasikan, PGEO akan menggelontorkan sekitar US$ 2-3 juta per MW sehingga total dana yang diperlukan mencapai US$ 600 juta. (Investor Daily)
Aksi Terbaru Merdeka Battery (MBMA), Nilai Transaksi Rp 3 Triliun
PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) memberikan pembiayaan hingga US$ 200 juta atau setara Rp 3 triliun kepada anak usahanya, PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), dengan secured overnight funding rate (SOFR) dan margin 5,26% per tahun.
MTI dapat menggunakan pembiayaan tersebut untuk kebutuhan belanja modal pembangunan proyek Acid, Iron, Metal (AIM) I. Proyek yang digarap oleh perusahaan terkendali Merdeka Battery Materials tersebut dijadwalkan mulai produksi pada semester II-2023.
Proyek AIM dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), perusahaan gabungan yang dimiliki sebanyak 80% oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan 20% oleh Eternal Tsingshan Group Ltd (Tsingshan), anak usaha Tsingshan Holding Group. (Investor Daily)
MTI dapat menggunakan pembiayaan tersebut untuk kebutuhan belanja modal pembangunan proyek Acid, Iron, Metal (AIM) I. Proyek yang digarap oleh perusahaan terkendali Merdeka Battery Materials tersebut dijadwalkan mulai produksi pada semester II-2023.
Proyek AIM dioperasikan oleh PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI), perusahaan gabungan yang dimiliki sebanyak 80% oleh PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan 20% oleh Eternal Tsingshan Group Ltd (Tsingshan), anak usaha Tsingshan Holding Group. (Investor Daily)
Berikut Fokus Bumi Resources (BUMI) Setelah Masuk Indeks FTSE
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membeberkan fokus kinerja pada semester II/2023 setelah berhasil masuk ke indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russell dalam rebalancing periode September 2023.
Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan fokus utama BUMI pada semester II/2023 adalah mencapai target volume produksi batu bara dengan perkiraan antara 75 juta ton hingga 80 juta ton pada 2023. BUMI juga akan memaksimalkan pendapatan dan margin dengan produksi campuran yang optimal sesuai dengan kebutuhan pelanggan, untuk menghindari penumpukan inventaris. BUMI juga akan mengoptimalkan semua biaya dan harga.
Dileep menjelaskan pihaknya memiliki rencana untuk mengoptimalkan biaya dan harga secara menyeluruh, dengan kemungkinan peningkatan harga batu bara di kuartal IV/2023, ketika memasuki musim dingin. Dileep menuturkan batu bara adalah bisnis inti BUMI yang sebagian hasilnya dapat membiayai hilirisasi batu bara dan proyek diversifikasi non-batu bara.
Adapun Dileep menilai tantangan untuk kinerja BUMI akan datang dari peningkatan tarif royalti batu bara, harga bahan bakar yang tinggi, serta fluktuasi harga batu bara. (Bisnis)
Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava menuturkan fokus utama BUMI pada semester II/2023 adalah mencapai target volume produksi batu bara dengan perkiraan antara 75 juta ton hingga 80 juta ton pada 2023. BUMI juga akan memaksimalkan pendapatan dan margin dengan produksi campuran yang optimal sesuai dengan kebutuhan pelanggan, untuk menghindari penumpukan inventaris. BUMI juga akan mengoptimalkan semua biaya dan harga.
Dileep menjelaskan pihaknya memiliki rencana untuk mengoptimalkan biaya dan harga secara menyeluruh, dengan kemungkinan peningkatan harga batu bara di kuartal IV/2023, ketika memasuki musim dingin. Dileep menuturkan batu bara adalah bisnis inti BUMI yang sebagian hasilnya dapat membiayai hilirisasi batu bara dan proyek diversifikasi non-batu bara.
Adapun Dileep menilai tantangan untuk kinerja BUMI akan datang dari peningkatan tarif royalti batu bara, harga bahan bakar yang tinggi, serta fluktuasi harga batu bara. (Bisnis)
Kebijakan Analog Switch Off (ASO) Berdampak pada Kinerja Emiten Media
Implementasi kebijakan analog switch off (ASO) dinilai memberikan dampak terhadap menurunnya pendapatan mayoritas emiten media, sepanjang semester I/2023. Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo menyebut, melemahnya pendapatan yang diakumulasikan sepanjang paruh pertama 2023 merupakan dampak berkelanjutan dari implementasi ASO di Indonesia, serta diikuti dengan belanja iklan yang melunak.
Meski demikian, Hary Tanoesoedibjo menyatakan bahwa terlepas dari tekanan yang dihadapi industri TV free-to-air (FTA), MNC Group dinilai masih memberikan konten berkualitas bagi pemirsa di Indonesia. Hal tersebut, terlihat dari kue iklan yang didominasi oleh perseroan hingga 46,1 persen. Selain itu, pangsa pemirsa yang dibukukan MNCN pada paruh pertama tahun ini tercatat mencapai 43,1 persen selama jam prime time.
Hary Tanoe menyatakan MNCN juga telah mendapatkan banyak kesempatan dan kemitraan, serta merambah ke bisnis hiburan, seperti konser, gim, dan usaha lainnya. Upaya ini ditempuh agar perseroan mampu mempertahankan keberhasilannya.
Tak Cuma MNC Group, emiten media Grup Bakrie dan Eddy Kusnadi Sariaatmadja juga merana sepanjang enam bulan pertama 2023 disebabkan turunnya pendapatan iklan sebagai dampak dari kebijakan ASO. Pendapatan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) kompak turun. Hal ini disebabkan oleh melemahnya cuan dari segmen iklan. (Bisnis)
Meski demikian, Hary Tanoesoedibjo menyatakan bahwa terlepas dari tekanan yang dihadapi industri TV free-to-air (FTA), MNC Group dinilai masih memberikan konten berkualitas bagi pemirsa di Indonesia. Hal tersebut, terlihat dari kue iklan yang didominasi oleh perseroan hingga 46,1 persen. Selain itu, pangsa pemirsa yang dibukukan MNCN pada paruh pertama tahun ini tercatat mencapai 43,1 persen selama jam prime time.
Hary Tanoe menyatakan MNCN juga telah mendapatkan banyak kesempatan dan kemitraan, serta merambah ke bisnis hiburan, seperti konser, gim, dan usaha lainnya. Upaya ini ditempuh agar perseroan mampu mempertahankan keberhasilannya.
Tak Cuma MNC Group, emiten media Grup Bakrie dan Eddy Kusnadi Sariaatmadja juga merana sepanjang enam bulan pertama 2023 disebabkan turunnya pendapatan iklan sebagai dampak dari kebijakan ASO. Pendapatan PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) kompak turun. Hal ini disebabkan oleh melemahnya cuan dari segmen iklan. (Bisnis)
Disclaimer On