Ditutup di Level 6.846, IHSG Kamis Melemah -1,18 Persen

Jumat, 20 Oktober 2023. 05:47 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

33,414.17

 

-250.91

 

-0.75 %

 

S&P 500

 

4,278.00

 

-36.60

 

-0.85 %

 

NASDAQ

 

13,186.17

 

-128.13

 

-0.96 %

 

FTSE 100

 

7,499.53

 

-88.47

 

-1.17 %

 

NIKKEI

 

31,430.62

 

-596.25

 

-1.86 %

 

HANG SENG

 

17,254.00

 

-522.00

 

-2.94 %

 

GOLD

 

1,986.25

 

-0.15

 

-0.05 %

 

CRUDE OIL WTI

 

89.33

 

+0.14

 

+0.16 %

 

BRENT OIL

 

93.04

 

+1.54

 

+1.68 %

 

NICKEL

 

18,557.00

 

-98.00

 

-0.53 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Kamis (19/10/2023) berakhir melemah di zona merah setelah turun -81,479 basis point atau terkoreksi -1,18% di level 6,846,427. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.840 hingga batas atas pada level 6.927 setelah dibuka pada level 6.927.
IDXENERGY melemah -1,04%, IDXBASIC -1,98%, IDXINDUST -1,14%, IDXCYCLIC -0,71%, IDXNONCYC -1,09%, IDXHEALTH naik 0,60%, IDXFINANCE -1,57%, IDXPROPERT -1,63%, IDXTECHNO -0,62%, IDXINFRA naik 1,34%, dan IDXTRANS -3,04%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat turun -1,66% ke level 910,086. Sedangkan, JII melemah -1,52% ke level 540,513. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -1,64% ke level 469,579. Sementara IDX80 tercatat melemah -1,66% ke level 126,199.
 
Berita Emiten
Laba Mitra Investindo (MITI) Meroket 325 Persen pada Kuartal III/2023
PT Mitra Investindo Tbk (MITI) menorehkan kinerja moncer hingga 30 September 2023 atau akhir kuartal III/2023 dengan menorehkan pendapatan dan laba bersih meroket ratusan persen. 
MITI membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp36,53 miliar atau melejit 325,43% secara year-on-year (yoy) hingga kuartal III/2023 dibanding periode sama 2022 sebesar Rp8,58 miliar. 
Kenaikan laba bersih perseroan didorong oleh kenaikan pendapatan sebesar Rp244,9 miliar atau naik 236,7% yoy dibandingkan periode hingga kuartal III/2022 sebesar Rp72,73 miliar.
Adapun, kas dan setara kas pada akhir periode MITI naik sekitar 250% menjadi Rp156,04 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp44,66 miliar. Berdasarkan neraca, total aset MITI tumbuh menjadi Rp492,66 miliar hingga 30 September 2023 dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp475,03 miliar. 
Liabilitas perseroan turun menjadi Rp59,27 miliar dibandingkan akhir 2022 sebesar Rp81,03 miliar. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp433,39 miliar dibanding Desember 2022 sebesar Rp393,99 miliar. (Bisnis)
 
Laba BTPN Syariah Turun 24,2 Persen di Kuartal III 2023
PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) membukukan penurunan laba di kuartal ketiga tahun 2023.
Per September 2023, BTPN Syariah tercatat mengantongi laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 1 triliun. Laba ini menurun 24,4% yoy dari Rp1,33 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Meski laba turun, pendapatan BTPB Syariah masih meningkat 8,86% yoy menjadi Rp 4,30 triliun. Pendapatan ini naik dari periode sama tahun lalu sebanyak Rp 3,95 triliun.
Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan, di tengah kondisi pasca pandemi yang masih menantang, BTPN Syariah berkomitmen untuk bertahan menjadi bank yang sehat. 
Sementara itu kualitas pembiayaan masih terjaga, hal ini ditunjukkan rasio NPF gross dan NPF Net masing masing di level 3,02% dan 0,70%, posisi tersebut naik dari level 2,36% dan 0,13% pada tahun lalu. Rasio Beban Operasional Terhadap Pendapatan (BOPO) BTPN Syariah tercatat meningkat ke level 70,70% dari sebelumnya berada di level 57,54% pada tahun lalu.
Total aset BTPS  Rp 21,97 triliun di kuartal ketiga 2033, naik 3,83% secara year to date dari Rp 21,16 triliun pada periode yang berakhir Desember 2022. (Kontan)
 
Berikut Strategi United Tractors (UNTR) di Tengah Penurunan Penjualan Alat Berat
PT United Tractors Tbk (UNTR) mengakui penurunan harga batu bara dan CPO turut mempengaruhi penjualan alat berat. Penjualan alat berat Komatsu UNTR mulai melandai. Kondisi ini tercermin dari penjualan Komatsu sepanjang delapan bulan pertama 2023 yang mengalami koreksi tipis.
UNTR menjual 3.951 alat berat Komatsu hingga Agustus 2023. Jumlah ini menurun 0,95%  dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebesar 3.989 unit. Per Agustus, pangsa pasar alias market share UNTR berada di angka 31%.
Secara sektoral, sektor pertambangan masih mendominasi penjualan, di mana sebanyak 63% disumbang sektor tambang. Kemudian, sebanyak 15% datang dari sektor konstruksi, sebanyak 13% berasal dari sektor kehutanan, dan sebanyak 95 dari sektor agribisnis.
Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis mengatakan, penurunan pembelian alat berat sudah diperkirakan. Sebagai distributor alat berat, selain penjualan alat berat, fokus utama UNTR adalah layanan purna jual bagi pemilik alat berat. Hal ini tetap penting untuk diutamakan untuk memastikan alat yang dimiliki pelanggan selalu dapat beroperasi dengan tingkat produktivitas optimal.
Hingga tutup tahun 2023, UNTR masih optimistis bisa mengejar pertumbuhan volume berat. Tahun lalu, UNTR membukukan penjualan alat berat sebanyak 5.700 unit. (Kontan)
 
Bumi Serpong Damai (BSDE) Lakukan Tender Offer Senior Notes US$ 300 Juta
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) meluncurkan rencananya untuk melaksanakan penawaran (tender offer) untuk melakukan pembelian kembali atas sebagian dan/atau seluruh obligasi senior (senior notes) berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar US$ 300 juta. Senior notes tersebut memiliki bunga 5,95% dan jatuh tempo pada tahun 2025. 
BSDE melakukan tender offer pada tanggal 19 Oktober 2023 melalui Global Prime Capital Pte. Ltd. (GPC), yaitu entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh perseroan. Obligasi perusahaan itu diterbitkan GPC serta dijamin oleh perseroan dan beberapa entitas anak perseroan.
Direktur BSDE Hermawan Wijaya mengatakan, tender offer dilaksanakan dalam rangka sebagai bagian dari tanggung jawab manajemen yang tercermin dalam neraca keuangan GPC.
Tender offer ini berdampak positif pada neraca keuangan perseroan dan tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan dan entitas anak. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: