Ditutup di Level 6.819, IHSG Kamis Menguat 0,80 Persen

Jumat, 20 Januari 2023. 05:26 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

33,044.56

 

-252.40

 

-0.76 %

 

S&P 500

 

3,898.85

 

-30.01

 

-0.76 %

 

NASDAQ

 

10,852.27

 

-104.74

 

-0.96 %

 

FTSE 100

 

7,747.29

 

-83.41

 

-1.07 %

 

NIKKEI

 

26,405.23

 

-385.89

 

-1.44 %

 

HANG SENG

 

21,650.98

 

-27.02

 

-0.12 %

 

GOLD

 

1,933.80

 

+26.80

 

+1.41 %

 

CRUDE OIL WTI

 

80.84

 

+1.04

 

+1.30 %

 

BRENT OIL

 

86.32

 

+1.34

 

+1.58 %

 

NICKEL

 

29,248.00

 

+1404.00

 

+5.04 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore, Kamis (19/1/2023) berhasil menguat ke zona hijau dengan ditutup Naik 0,80% atau meningkat 54,121 basis point ke level 6.819,907. IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 6.754 hingga batas atas pada level 6.820 setelah dibuka pada level 6.765.
IDXENERGY Naik 1,34%, IDXBASIC Naik 0,55%, IDXINDUST Naik 2,19%, IDXCYCLIC Naik 0,53%, IDXNONCYC naik 0,40%, IDXHEALTH Naik 1,62%, IDXFINANCE Naik 0,81%, IDXPROPERT Naik 1,18%, IDXTECHNO Naik 0,48%, IDXINFRA naik 0,89%, dan IDXTRANS -0,08%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat menguat 0,84% ke level 937,613. Sedangkan, JII Naik 0,67% ke level 591,516. Selanjutnya, IDX30 ditutup Naik 0,81% ke level 489,094. Sementara IDX80 tercatat menguat 1,00% ke level 131,414.
 
Berita Emiten
Gubernur BI Beri Sinyal Mulai Setop Naikkan Suku Bunga
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberi sinyal mulai setop naikkan suku bunga acuan atau BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) pada tahun ini. Seperti diketahui, BI kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Januari 2023.  
Secara total, BI telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 225 basis poin (bps) sejak Agustus 2022 untuk menjinakkan lonjakan inflasi pasca kenaikan harga BBM bersubsidi pada September 2022 lalu.
BI memandang laju inflasi hingga akhir 2022 telah turun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya, dengan mencapai tingkat 5,51 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi konsensus sebesar 6,5 persen. Sebelumnya, BI juga memperkirakan inflasi inti pada 2022 akan mencapai 4,61 persen. Namun, realisasi inflasi inti tercatat hanya sebesar 3,36 persen pada akhir 2022. 
Pada 2023, BI menargetkan laju inflasi inti akan lebih rendah dari tingkat 4 persen pada semester I/2023, bahkan tidak melebihi tingkat 3,7 persen. Sejalan dengan itu, BI juga memperkirakan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan kembali ke sasaran target 2–4 persen pada semester II/2023. (Bisnis)
 
Kebijakan Australia Kipasi Optimisme Tinggi Bumi Resources (BUMI)
Negara Bagian Australia New South Wales menerapkan kewajiban serupa domestic market obligation (DMO) bagi penambang batu bara, untuk mencadangkan 10 persen dari produksi bagi pasar domestik. 
PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menilai kebijakan ini dapat menjaga harga batu bara tetap tinggi pada 2023. Direktur Bumi Resources Dileep Srivastava mengatakan permintaan listrik saat ini meningkat, tetapi tidak ada pendanaan yang tersedia bagi peningkatan produksi batu bara atau proyek terkait batu bara. 
Akibat hal tersebut, pasokan batu bara berkurang, di tengah tingginya permintaan. Sementara itu, energi terbarukan masih belum bisa diandalkan untuk menggantikan bahan bakar fosil.
Meski situasi ini terlihat menguntungkan bagi BUMI, tetapi Dileep melihat tantangan tahun ini akan datang dari cuaca yang tidak mendukung seperti hujan lebat terus menerus, yang berdampak pada hasil produksi BUMI. Sebelumnya, BUMI menargetkan produksi batu bara dapat mencapai 80 juta ton hingga 85 juta ton tahun ini.
Menurut Dileep, target produksi batu bara BUMI 2023 masih lebih rendah dibandingkan kapabilitas produksi batu bara BUMI di situasi normal, yang bisa mencapai 90 juta ton per tahun dari KPC dan Arutmin. (Bisnis)
 
Fokus Benahi Utang, Waskita (WSKT) Tidak ikut Tender Tol Getaci Lagi
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyatakan belum akan berpartisipasi dalam tender ulang pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hal ini lantaran WSKT masih akan fokus pada pembayaran utang. 
Investor Relations WSKT Alvina Kusumawardani mengatakan perseroan berkaca pada kondisi keuangan dimana fokus dana yang akan diperoleh akan digunakan untuk membayar utang-utang outstanding. Hal ini membuat WSKT memutuskan untuk mundur dalam konsorsium dan belum ikut tender ulang.
Per 30 September 2022, WSKT memiliki total liabilitas jangka pendek senilai Rp 19,95 triliun. Adapun utang usaha WSKT tercatat mencapai Rp6,49 triliun. Selain itu, saat ini WSKT sedang dalam masa restrukturisasi yang membutuhkan persetujuan para pemberi pinjaman sebelum ikut serta dalam tender ulang. Adapun restrukturisasi tersebut diikat dalam perjanjian Mutual Recognition Agreement (MRA) atau pemenuhan kewajiban finansial. (Bisnis)
 
Permintaan Produk Hilir Sawit Meningkat, Produsen CPO Gencar Ekspansi
Sejumlah perusahaan sawit dalam negeri gencar ekspansi untuk meraup peluang bisnis di industri hilir sawit.
Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono menyampaikan saat ini sudah banyak pelaku usaha di hulu sawit yang masuk ke hilirisasi sawit. 
Adapun distribusi produk hulu sawit lokal, kata Eddy, sudah merata ke semua sektor hilir sawit, mulai dari pangan hingga energi. Menurutnya, tujuan pemerintah memacu industri hilir sawit di dalam negeri ialah untuk meningkatkan investasi baru yang otomatis akan ada penyerapan tenaga kerja.
Salah satu emiten yang semakin fokus mengembangkan hilirisasi sawit ialah PT Mahkota Group Tbk (MGRO). Di tahun 2023, MGRO berencana menambah kapasitas produksi serta line refinery baru. Agenda bisnis ini dilakukan sejalan dengan semakin prospektifnya permintaan produk turunan CPO dari pasar luar negeri. Untuk menangkap peluang tersebut, Sekretaris Perusahaan Mahkota Group, Elvi mengemukakan, MGRO dan anak usaha menyiapkan belanja modal  di tahun 2023 berkisar Rp 250 miliar.
Melalui alokasi belanja modal tersebut, MGRO sedang menyiapkan peningkatan dan penambahan baru kapasitas produksi untuk program hilirisasi. Fokus utama penjualan untuk produk ini adalah pasar ekspor. MGRO berencana menambah kapasitas produksi refinery dari 1.500 ton menjadi 1.800 ton serta tambahan satu line baru dengan kapasitas sebesar 1.800 ton. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: