Ditutup di Level 6.814, IHSG Akhir Pekan Melemah -0,96 Persen

Senin, 17 Oktober 2022. 05:38 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

29,634.83

 

-403.89

 

-1.34 %

 

S&P 500

 

3,583.07

 

-86.84

 

-2.37 %

 

NASDAQ

 

10,321.39

 

-327.76

 

-3.08 %

 

FTSE 100

 

6,858.79

 

+8.52

 

+0.12 %

 

NIKKEI

 

27,090.76

 

+853.34

 

+3.25 %

 

HANG SENG

 

16,587.69

 

+198.58

 

+1.21 %

 

GOLD

 

1,650.45

 

+0.35

 

+0.02 %

 

CRUDE OIL WTI

 

85.19

 

+0.54

 

+0.64 %

 

BRENT OIL

 

92.22

 

+0.59

 

+0.64 %

 

NICKEL

 

21,835.00

 

-592.00

 

-2.64 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan, Jumat (14/10/2022) kembali berakhir melemah di zona merah setelah terkoreksi -0,96% atau ditutup turun -66,095 basis point ke level 6.814,530. IHSG bergerak variatif dari batas atas di level 6.943 hingga batas bawah pada level 6.814 setelah dibuka pada level 6.880.
IDXENERGY turun -1,08%, IDXBASIC -0,57%, IDXINDUST Naik 0,89%, IDXCYCLIC -0,39%, IDXNONCYC -0,32%, IDXHEALTH -1,00%, IDXFINANCE -0,96%, IDXPROPERT Naik 0,05%, IDXTECHNO -2,06%, IDXINFRA -1,21%, dan IDXTRANS -0,25%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -1,20% ke level 966,739. Sedangkan, JII turun -0,76% ke level 600,630. Selanjutnya, IDX30 ditutup melemah -1,27% ke level 508,935. Sementara IDX80 tercatat turun -1,07% ke level 136,356.
 
Berita Emiten 
Kontrak Baru PTPP Capai Rp 16,57 Triliun Hingga September 2022
PT PP Tbk (PTPP) kebagian berkah dari hajatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Emiten pelat merah tersebut berhasil meraih berbagai proyek di Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur.
Sekretaris Perusahaan PTPP Bakhtiyar Effendi mengatakan, perusahaan telah meraih kontrak baru senilai Rp 1,47 triliun dalam proyek IKN di September 2022. Dari berbagai tender yang telah diikuti, PTPP berhasil meraih 4 proyek di sektor infrastruktur dasar dan jalan. 
Untuk saat ini, PTPP masih aktif mengikuti tender proyek di IKN. Tender yang tengah berjalan yaitu pada sektor gedung dan pekerjaan sipil. PTPP masih optimis kinerja perusahaan dapat tercapai sesuai target 2022 yaitu capaian kontrak tumbuh 45% dari tahun lalu. Jika dihitung dari total target kontrak PTPP di tahun ini sebesar Rp 31 triliun, emiten konstruksi BUMN ini sudah mengantongi 53% kontrak baru hingga 30 September 2022.
Dari sisi pendapatan, PTPP meyakini pertumbuhan mencapai 27% secara tahunan dan laba tumbuh 18% dari tahun 2021. Sampai tutup tahun 2022, PTPP memproyeksikan pendapatan usaha sebesar Rp 21 triliun dan laba bersih sebesar Rp 429 miliar. (Kontan)
 
Intraco Penta (INTA) Terus Memacu Penjualan Alat Berat di Tahun Ini
PT Intraco Penta Tbk (INTA) optimistis bisa memenuhi target kinerja di sisa tahun 2022. Hal ini seiring moncernya penjualan alat berat yang dijual perusahaan tersebut.
Sekretaris Perusahaan Intraco Penta Astri Duhita Sari menyampaikan, tren penjualan alat berat INTA tergolong mengesankan sepanjang tahun 2022 berjalan. Secara year to date (ytd) hingga Agustus 2022, penjualan alat berat INTA merek Liu Gong asal China telah mencapai 101% dari target tahun ini.
Tingginya harga sejumlah komoditas telah memberikan angin segar bagi kinerja penjualan alat berat INTA, khususnya untuk tipe alat berat seperti Wide Body Dump Truck dan Big Machine ukuran 50 ton ke atas. Capaian tersebut diyakini akan berdampak positif bagi kinerja keuangan INTA. Meski belum merilis laporan keuangan kuartal III-2022, Manajemen INTA percaya perusahaan akan meraih hasil kinerja keuangan yang memuaskan di periode tersebut. Pihak INTA juga optimistis target pendapatan usaha sebesar Rp 770 miliar hingga akhir tahun 2022 dapat tercapai.
Namun, tahun ini INTA diproyeksikan masih akan mencatatkan kerugian bersih mengingat adanya beban bunga yang cukup tinggi. INTA mencetak kenaikan pendapatan usaha sebesar 18,30% year on year (YoY) menjadi Rp 334,35 miliar pada semester I-2022. Mayoritas pendapatan usaha INTA disumbangkan oleh penjualan alat berat sebesar Rp 168,14 miliar, lalu disusul oleh penjualan suku cadang Rp 102,59 miliar, dan pendapatan jasa persewaan Rp 45,85 miliar. (Kontan)
 
Bahan Baku Impor Tinggi, Berikut Upaya Kalbe Farma (KLBF) Hadapi Pelemahan Rupiah
PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menempuh sejumlah strategi untuk mengantisipasi dampak pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Salah satunya dengan menambah stok persediaan bahan baku.
Porsi bahan baku aktif farmasi ( Active Pharmaceutical Ingredients/ API) impor KLBF masih mencapai 88%-90% dari total bahan baku aktif. Dengan demikian, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi membuat biaya bahan baku impor ikut mengalami kenaikkan berkisar 6%-10%.
Meski ada kenaikan biaya bahan baku, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengaku, dalam jangka pendek, kondisi tersebut belum berdampak signifikan kepada kinerja KLBF. Ini karena KLBF telah menjalankan beberapa langkah antisipasi, seperti penambahan stok bahan baku serta menyimpan cadangan dana dalam mata uang asing.
Untuk memaksimalkan kinerjanya di sisa tahun ini, Kalbe Farma terus melakukan berbagai strategi untuk meningkatkan permintaan konsumen seperti memperluas jaringan distribusi serta mengembangkan penjualan secara digital.
Hingga Juni 2022 lalu, KLBF tercatat membukukan penjualan sebesar Rp 13,87 triliun. Angka ini lebih tinggi 12,15% dibandingkan penjualan per Juni 2021 yang sebesar Rp 12,37 triliun. KLBF mampu meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,63 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih KLBF hanya mencapai Rp 1,49 triliun. (Kontan)
 
Rupiah Melemah, Biaya Produksi Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) Naik
Rupiah bergerak melemah dalam sepekan ini. Pada penutupan perdagangan Jumat (14/10), rupiah Jisdor berada pada level Rp 15.390 per dolar AS, melemah 0,21% secara harian dan terkoreksi 0,94% secara mingguan.
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) mengaku pelemahan rupiah tidak berdampak signifikan ke CAKK. Direktur Cahayaputra Asa Keramik Juli Berliana mengatakan, dampak pelemahan rupiah memang tidak begitu berdampak signifikan terhadap kinerja perseroan. Hal ini lantaran, CAKK belum menggarap pasar ekspor.
pelemahan rupiah memang menaikkan biaya produksi keramik yang diproduksi. Namun, dia tak menyebutkan berapa kenaikan biaya produksi yang telah terjadi. Juli juga mengatakan untuk level rupiah saat ini telah melebihi proyeksi atau forecast CAKK. Sebab, level rupiah terhadap dollar AS kini menyentuh Rp 15.390.
CAKK membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 135,82 miliar per Juni 2022. Pendapatan ini naik 8,44% secara tahunan dari Rp 125,24 miliar di Juni 2021. Dari sisi bottom line, produsen keramik merek Kaisar ini mampu mencetak laba bersih tahun berjalan sejumlah Rp 3,80 miliar. Laba ini melesat  50,78% secara tahunan dari Rp 2,51 miliar. (Kontan)
 
Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: