Regional Index
Dow Jones |
33,274.15 |
+415.12 |
+1.26 % |
||||
S&P 500 |
4,109.31 |
+58.48 |
+1.44 % |
||||
NASDAQ |
12,221.91 |
+208.44 |
+1.74 % |
||||
FTSE 100 |
7,631.74 |
+11.31 |
+0.15 % |
||||
NIKKEI |
28,041.48 |
+258.55 |
+0.93 % |
||||
HANG SENG |
20,400.11 |
+90.98 |
+0.45 % |
||||
GOLD |
1,987.00 |
1,987.00 |
-0.54 % |
||||
CRUDE OIL WTI |
75.70 |
+1.33 |
+1.79 % |
||||
BRENT OIL |
79.94 |
+1.34 |
+1.70 % |
||||
NICKEL |
23,744.50 |
+545.50 |
+2.35 % |
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan, Jumat (31/3/2023) berakhir melemah di zona merah setelah terpangkas -3,674 basis point atau ditutup turun -0,05 persen di level 6.805,277. IHSG bergerak dari batas atas di level 6.831 hingga batas bawah pada level 6.789 setelah dibuka pada level 6.808.
IDXENERGY Naik 0,83%, IDXBASIC Naik 0,12%, IDXINDUST Naik 0,71%, IDXCYCLIC -0,40%, IDXNONCYC -0,42%, IDXHEALTH Naik 0,29%, IDXFINANCE Naik 0,12%, IDXPROPERT Naik 0,61%, IDXTECHNO -0,74%, IDXINFRA -0,21%, dan IDXTRANS -0,58%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,20% ke level 937,681. Sedangkan, JII turun -0,23% ke level 571,707. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,22% ke level 488,285. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,11% ke level 130,632.
IDXENERGY Naik 0,83%, IDXBASIC Naik 0,12%, IDXINDUST Naik 0,71%, IDXCYCLIC -0,40%, IDXNONCYC -0,42%, IDXHEALTH Naik 0,29%, IDXFINANCE Naik 0,12%, IDXPROPERT Naik 0,61%, IDXTECHNO -0,74%, IDXINFRA -0,21%, dan IDXTRANS -0,58%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,20% ke level 937,681. Sedangkan, JII turun -0,23% ke level 571,707. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,22% ke level 488,285. Sementara IDX80 tercatat melemah -0,11% ke level 130,632.
Berita Emiten
Mayora Indah (MYOR) Cetak Laba Bersih Rp1,94 Triliun pada 2022
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membukukan peningkatan kinerja sepanjang tahun 2022. MYOR mencetak laba bersih hingga Rp1,94 triliun pada 2022, yang melonjak dibandingkan tahun 2021. MYOR mencatatkan penjualan bersih senilai Rp30,66 triliun di 2022, naik 9,91 persen dibanding tahun 2021 sebesar Rp27,9 triliun.
Penjualan ini didorong oleh penjualan makanan olahan dalam kemasan yang mencapai Rp18,65 triliun pada 2022. Penjualan makanan olahan dalam kemasan ini meningkat 17,09 persen secara tahunan dibanding Rp15,93 triliun pada 2021.
Meningkatnya pendapatan ini turut meningkatkan beban pokok produsen minuman Teh Pucuk Harum ini menjadi Rp23,8 triliun sepanjang 2022. Beban pokok ini naik 13,58 persen dibanding tahun 2021 yang senilai Rp20,98 triliun. Meningkatnya beban pokok tersebut menggerus laba kotor MYOR menjadi Rp6,89 triliun pada 2022, turun 1,21 persen dibanding 2021 yang senilai Rp6,92 triliun.
Meski demikian, laba bersih MYOR naik signifikan tahun lalu, dari Rp1,18 triliun di 2021, menjadi Rp1,94 triliun pada 2022. Laba bersih ini naik 63,68 persen secara tahunan atau year-on-year. Hingga akhir 2022, Mayora mencatatkan jumlah aset senilai Rp22,2 triliun, naik dari Rp19,9 triliun di akhir 2021. (Bisnis)
Penjualan ini didorong oleh penjualan makanan olahan dalam kemasan yang mencapai Rp18,65 triliun pada 2022. Penjualan makanan olahan dalam kemasan ini meningkat 17,09 persen secara tahunan dibanding Rp15,93 triliun pada 2021.
Meningkatnya pendapatan ini turut meningkatkan beban pokok produsen minuman Teh Pucuk Harum ini menjadi Rp23,8 triliun sepanjang 2022. Beban pokok ini naik 13,58 persen dibanding tahun 2021 yang senilai Rp20,98 triliun. Meningkatnya beban pokok tersebut menggerus laba kotor MYOR menjadi Rp6,89 triliun pada 2022, turun 1,21 persen dibanding 2021 yang senilai Rp6,92 triliun.
Meski demikian, laba bersih MYOR naik signifikan tahun lalu, dari Rp1,18 triliun di 2021, menjadi Rp1,94 triliun pada 2022. Laba bersih ini naik 63,68 persen secara tahunan atau year-on-year. Hingga akhir 2022, Mayora mencatatkan jumlah aset senilai Rp22,2 triliun, naik dari Rp19,9 triliun di akhir 2021. (Bisnis)
Fokus Tingkatkan Pelanggan Secara Organik, Berikut Strategi Prodia Widyahusada (PRDA)
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) menyiapkan sejumlah jurus untuk menghadapi tahun 2023 ini. Salah satunya dengan berfokus meningkatkan jumlah pelanggan secara organik lewat berbagai inisiatif.
Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty memaparkan bahwa PRDA menjalankan berbagai inisiatif untuk meningkatkan jumlah pelanggan, mulai dari memaksimalkan penggunaan ProdiaMobile App, mengoptimalkan Home Service, penambahan kapasitas tes baru, pembenahan tampilan outlet, serta penambahan channel Prodia melalui kolaborasi dan kemitraan strategis.
Menurut Dewi, Prodia Mobile App masih menjadi keunggulan di kalangan pelanggan Prodia. Sebab, aplikasi ini dapat memudahkan pelanggan dalam memperoleh layanan pemeriksaan laboratorium Prodia yang komprehensif. PRDA juga menargetkan untuk dapat meningkatkan pemesanan melalui Prodia Mobile App. Pihaknya mengincar kenaikan hingga 132,8% YoY, dengan kontribusi hampir 13% terhadap total pendapatan tahun ini.
Selain pengembangan channel digital, Perseroan juga akan menambahkan kapasitas tes baru serta menyediakan pemeriksaan yang lebih canggih, diiringi dengan pembenahan tampilan outlet agar dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan akses bagi pelanggan. Namun sayang, Dewi tak memerinci lebih detail mengenai rencana penambahan kapasitas tes tersebut, begitu juga dengan jumlah outlet yang akan dilakukan pembenahan di tahun ini. (Kontan)
Direktur Utama Prodia Widyahusada Dewi Muliaty memaparkan bahwa PRDA menjalankan berbagai inisiatif untuk meningkatkan jumlah pelanggan, mulai dari memaksimalkan penggunaan ProdiaMobile App, mengoptimalkan Home Service, penambahan kapasitas tes baru, pembenahan tampilan outlet, serta penambahan channel Prodia melalui kolaborasi dan kemitraan strategis.
Menurut Dewi, Prodia Mobile App masih menjadi keunggulan di kalangan pelanggan Prodia. Sebab, aplikasi ini dapat memudahkan pelanggan dalam memperoleh layanan pemeriksaan laboratorium Prodia yang komprehensif. PRDA juga menargetkan untuk dapat meningkatkan pemesanan melalui Prodia Mobile App. Pihaknya mengincar kenaikan hingga 132,8% YoY, dengan kontribusi hampir 13% terhadap total pendapatan tahun ini.
Selain pengembangan channel digital, Perseroan juga akan menambahkan kapasitas tes baru serta menyediakan pemeriksaan yang lebih canggih, diiringi dengan pembenahan tampilan outlet agar dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan akses bagi pelanggan. Namun sayang, Dewi tak memerinci lebih detail mengenai rencana penambahan kapasitas tes tersebut, begitu juga dengan jumlah outlet yang akan dilakukan pembenahan di tahun ini. (Kontan)
ABM Investama (ABMM) Fokus Pengembangan Bisnis Usai Akuisisi Golden Energy (GEMS)
Menjelang tahun politik 2024, PT ABM Investama Tbk (ABMM), perusahaan tambang batubara menegaskan ekspansi bisnisnya tidak tergantung tahun tertentu. Adapun di 2023, ABM Investama tetap akan fokus dalam pengembangan bisnis setelah mengakuisisi 30% saham PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada akhir 2022 lalu.
Direktur ABMM Adrian Erlangga menyatakan, bisnis ABMM di awal tahun ini lancar dan sesuai dengan harapan. Artinya tidak ada tantangan khusus yang dihadapi Perusahaan meski harga batubara saat ini mulai menurun jika dibandingkan tahun lalu. Adapun menjelang tahun politik, ekspansi bisnis ABMM tetap akan sejalan dengan perencanaan dan strategi jangka panjang yang telah ditetapkan sebelumnya.
Di sepanjang tahun ini, ABMM menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 200 juta untuk keperluan pembelian alat berat. Adapun sumber dana capex berasal dari internal dan perbankan. Dengan dukungan belanja modal tersebut, Adrian pernah menyampaikan, pihaknya mengejar pertumbuhan pendapatan sebanyak 15%-20% dibandingkan tahun lalu dan laba bersih akan tumbuh 25%. (Kontan)
Direktur ABMM Adrian Erlangga menyatakan, bisnis ABMM di awal tahun ini lancar dan sesuai dengan harapan. Artinya tidak ada tantangan khusus yang dihadapi Perusahaan meski harga batubara saat ini mulai menurun jika dibandingkan tahun lalu. Adapun menjelang tahun politik, ekspansi bisnis ABMM tetap akan sejalan dengan perencanaan dan strategi jangka panjang yang telah ditetapkan sebelumnya.
Di sepanjang tahun ini, ABMM menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 200 juta untuk keperluan pembelian alat berat. Adapun sumber dana capex berasal dari internal dan perbankan. Dengan dukungan belanja modal tersebut, Adrian pernah menyampaikan, pihaknya mengejar pertumbuhan pendapatan sebanyak 15%-20% dibandingkan tahun lalu dan laba bersih akan tumbuh 25%. (Kontan)
Indika Energy (INDY) Tingkatkan Kontribusi Bisnis Non-Batubara di 2023
PT Indika Energy Tbk (INDY) terus meningkatkan portofolio bisnis non-batubara di sepanjang tahun ini yakni di sektor kendaraan listrik, energi terbarukan, solusi berbasis alam, pertambangan emas, dan mineral.
Head of Corporate Communications Indika Energy, Ricky Fernando menjelaskan, di tahun ini Indika Energy tetap fokus melakukan diversifikasi di sektor non-batubara. Saat ini bisnis kendaraan listrik roda dua dalam tahap penetrasi pasar, bisnis energi terbarukan, yakni Solar PV sudah mendapatkan kontrak sebesar 40 MWp dan berhasil melakukan instalasi sebesar 13 MWp. Sementara bisnis solusi berbasis alam Indika Energy saat ini dalam tahap penanaman dan konstruksi milling facility.
Pada 2022 INDY telah memulai penanaman pohon Calliandra dan mengharapkan panen pertama pada akhir tahun 2023 serta penjualan wood pellet olahan di tahun yang sama. Melalui tahap penanaman 3 tahun, targetnya adalah untuk sepenuhnya menanam tahap pertama seluas total 7.500 ha pada tahun 2024.
Untuk memperkuat rantai supply, Indika Nature menandatangani Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Share Purchase Agreement/CSPA) pada Desember 2022 untuk mengakuisisi 46% saham di PT Natura Aromatik Nusantara, eksportir minyak atsiri terbesar keempat di Indonesia.
Indika Energy menyelesaikan transaksi pada Januari 2023 untuk memperluas bisnis produk hilir agroforestri seperti bahan kimia aromatik, minyak atsiri, dan ekstrak alami. Sampai dengan 2022, pendapatan Indika Eergy sebanyak 88,4% masih didapat dari segmen batubara, sedangkan 11,6% dari non-batubara. (Kontan)
Head of Corporate Communications Indika Energy, Ricky Fernando menjelaskan, di tahun ini Indika Energy tetap fokus melakukan diversifikasi di sektor non-batubara. Saat ini bisnis kendaraan listrik roda dua dalam tahap penetrasi pasar, bisnis energi terbarukan, yakni Solar PV sudah mendapatkan kontrak sebesar 40 MWp dan berhasil melakukan instalasi sebesar 13 MWp. Sementara bisnis solusi berbasis alam Indika Energy saat ini dalam tahap penanaman dan konstruksi milling facility.
Pada 2022 INDY telah memulai penanaman pohon Calliandra dan mengharapkan panen pertama pada akhir tahun 2023 serta penjualan wood pellet olahan di tahun yang sama. Melalui tahap penanaman 3 tahun, targetnya adalah untuk sepenuhnya menanam tahap pertama seluas total 7.500 ha pada tahun 2024.
Untuk memperkuat rantai supply, Indika Nature menandatangani Perjanjian Pembelian Saham Bersyarat (Conditional Share Purchase Agreement/CSPA) pada Desember 2022 untuk mengakuisisi 46% saham di PT Natura Aromatik Nusantara, eksportir minyak atsiri terbesar keempat di Indonesia.
Indika Energy menyelesaikan transaksi pada Januari 2023 untuk memperluas bisnis produk hilir agroforestri seperti bahan kimia aromatik, minyak atsiri, dan ekstrak alami. Sampai dengan 2022, pendapatan Indika Eergy sebanyak 88,4% masih didapat dari segmen batubara, sedangkan 11,6% dari non-batubara. (Kontan)
Disclaimer On