Ditutup di Level 6.787, IHSG Akhir Pekan Berakhir Melemah -0,82 Persen

Senin, 08 Mei 2023. 04:49 WIB - Bagikan ke Facebook Whatsapp Twitter
Regional Index

Dow Jones

 

33,674.38

 

+546.64

 

+1.65 %

 

S&P 500

 

4,136.25

 

+75.03

 

+1.85 %

 

NASDAQ

 

12,235.41

 

+269.02

 

+2.25 %

 

FTSE 100

 

7,778.38

 

+75.74

 

+0.98 %

 

NIKKEI

 

29,157.95

 

+34.77

 

+0.12 %

 

HANG SENG

 

+0.12%

 

+84.27

 

+0.42 %

 

GOLD

 

2,022.90

 

-1.70

 

-0.08 %

 

CRUDE OIL WTI

 

71.32

 

+2.76

 

+4.03 %

 

BRENT OIL

 

75.37

 

+2.87

 

+3.96 %

 

NICKEL

 

24,712.50

 

+629.50

 

+2.61 %

 
 
HATI HATI PENIPUAN ! KOMUNITAS PANENSAHAM TIDAK PERNAH MENGELOLA UANG
Market News
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sore akhir pekan, Jumat (5/5/2023) Berakhir melemah di zona merah setelah terpangkas -56,396 basis point atau ditutup turun -0,82% di level 6.787,631. IHSG bergerak dari batas atas di level 6.851 hingga batas bawah pada level 6.733 setelah dibuka pada level 6.844.
IDXENERGY turun -1,62%, IDXBASIC -2,18%, IDXINDUST -2,29%, IDXCYCLIC -0,06%, IDXNONCYC -0,22%, IDXHEALTH -1,16%, IDXFINANCE Naik 0,22%, IDXPROPERT -0,07%, IDXTECHNO -1,04%, IDXINFRA -0,53%, dan IDXTRANS Naik 0,30%.
Di sisi lain, Indeks LQ45 tercatat melemah -0,76% ke level 945,048. Sedangkan, JII turun -0,74% ke level 555,215. Selanjutnya, IDX30 ditutup turun -0,80% ke level 492,368. Sementara IDX80 tercatat melemah -1,07% ke level 130,061.
 
Berita Emiten
Berikut Alasan Waskita Belum Bisa Bayar Kupon Obligasi yang Jatuh Tempo 6 Mei
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) harus membayar kupon obligasi yang jatuh tempo pada 6 Mei 2023. Namun, perseroan belum bisa membayarnya karena dalam masa sanggah atau standstill. 
Senior Vice President Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menjelaskan standstill itu berlangsung dari 7 Februari 2023 sampai 15 Juni 2023. Penundaan pembayaran ini karena perseroan sedang dalam masa standstill di mana terdapat ketentuan yang mewajibkan perseroan untuk menerapkan equal treatment kepada seluruh kreditur. 
Sehingga, perseroan tidak dapat melakukan pembayaran apapun. Hal ini termasuk melakukan pembayaran bunga dan atau pokok atas kewajiban keuangan perseroan terhadap seluruh kreditur, termasuk kepada pemegang obligasi non penjaminan serta pemberi pinjaman perbankan. 
Dia juga menyampaikan, perseroan tengah melakukan restrukturisasi yang tertuang dalam Master Restructuring Agreement (MRA). Hal tersebut sebagai salah satu strategi perseroan untuk melakukan peninjauan ulang secara komprehensif terhadap implementasi MRA serta mengoptimalisasi program restrukturisasi keuangan yang tengah berjalan. Untuk diketahui, saat ini Waskita terus berupaya melakukan restrukturisasi di tengah tingginya liabilitas yang mencapai lebih dari Rp 84 triliun. (Katadata)
 
Erick Thohir Berencana Gabung BUMN Karya
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana melakukan konsolidasi antar perusahaan sektor karya dan infrastruktur. Ia mengatakan akan membuat konsolidasi dua segmen  perusahaan karya skala kecil dan perusahaan skala besar kepada PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan Danareksa. 
Adapun, perusahaan karya dengan skala besar yaitu PT PP Tbk (PTPP), Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Hutama Karya (HK), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). BUMN juga mengkaji potensi merger Waskita Karya dengan Hutama Karya dan penggabungan Wijaya Karya dengan PTPP.
Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai, langkah aksi korporasi baik berupa pembentukan holding atau merger perusahaan BUMN Karya merupakan keniscayaan. Selain itu, spesialisasi setiap BUMN Karya bisa difokuskan sehingga bisa menghindari rebutan pekerjaaan atau duplikasi. Serta bisa saling berbagi sarana pekerjaan yang memungkinkan meningkatnya efisiensi. 
Terlebih lagi, saat ini, sejumlah emiten BUMN Karya juga mencatatkan liabilitas cukup tinggi per Maret 2023. Waskita mengantongi liabilitas Rp 84,38 triliun, Wijaya Karya sebesar Rp 57,58 triliun, PTPP Rp 42,79 triliun dan Adhi Karya Rp 30,29 triliun. 
Ia juga melihat, masing-masing perusahaan warisan yang dikonsolidasikan bisa berfokus pada produk yang menjadi keunggulannya, sehingga terjadi spesialisasi. (Katadata)
 
Laba Bersih Naik Tajam, Berikut Strategi Mayora (MYOR) Pertahankan Kinerja
PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membukukan lesatan laba bersih pada kuartal pertama 2023. Harga bahan baku yang lebih landai daripada tahun lalu dan meningkatnya volume penjualan menjadi faktor pendorong kinerja positif ini.
Per kuartal I/2023 yang belum diaudit, MYOR mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp727,71 miliar. Capaian itu naik 137,64 persen dibandingkan dengan kuartal I/2022 sebesar Rp306 miliar.
Profitabilitas di kuartal pertama 2023 lebih baik daripada tahun lalu karena peningkatan permintaan serta harga bahan baku yang sudah melandai dibandingkan dengan rata-rata harga pada 2022. 
Manajemen Mayora menyatakan akan melanjutkan program yang telah ada untuk mempertahankan kinerja, terlebih dengan puncak festive season Ramadan dan Lebaran yang telah berlalu. Penjualan Mayora di semester kedua tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan semester pertama dalam dua tahun terakhir.
Aktifnya promosi dan iklan Mayora setidaknya tecermin pada laporan kuartal I/2023. Pos ini tercatat meningkat 1,38 persen YoY menjadi Rp772,42 miliar dibandingkan dengan Rp761,94 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. (Bisnis)
 
Berikut Strategi Indocement Tunggal (INTP) yang Incar Penjualan Semen Naik Hingga 4 Persen
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menargetkan pertumbuhan penjualan semen sekitar 2%-4% di tahun ini. Angka tersebut sejalan dengan estimasi pertumbuhan penjualan semen domestik nasional.
Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan, tahun 2023 ini INTP melihat masih menjadi tahun yang challenging namun juga tetap optimistis. 
Antonius pun optimistis pertumbuhan penjualan semen di tahun ini dapat tercapai. Untuk itu, INTP melakukan langkah strategi berupa program pemasaran yang menarik, memperkuat penjualan di pangsa pasar utama semen tiga roda dan semen rajawali, yakni di wilayah metropolitan seperti Jabodetabek dan wilayah Jawa Barat.
Selain itu, INTP juga akan mengembangkan pasar lain terutama di wilayah Timur Indonesia. Menurutnya wilayah Indonesia Timur saat ini sedang menggeliat dengan banyaknya industri nikel di sana. Terkait ekspansi, dengan kondisi pasar yang masih over supply dan tingkat utilisasi berkisaran di 50%-60% tentunya pihaknya akan sangat berhati hati di tahun ini. (Kontan)

Disclaimer On 
Bagikan:

DISCLAIMER ON!

Pandangan diatas merupakan pandangan dari PanenSAHAM, dan kami tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang diterima oleh investor dalam bertransaksi. Semua keputusan ada di tangan investor

Halaman menarik lainnya: